Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Demi Glickenhaus, Toyota Mesti Membuat Mobil Lebih Lambat

Toyota GR010 Hybrid diperlambat sehingga memenuhi Balance of Performance (BoP) demi bisa tampil dalam putaran kedua Kejuaraan Dunia Ketahanan (WEC) 2021, Portimao 8 Hours, 13 Juni nanti.

#7 Toyota Gazoo Racing Toyota Gr010 - Hybrid: Mike Conway, Kamui Kobayashi, Jose Maria Lopez

Foto oleh: Erik Junius

Dengan adanya BoP, beragam mobil yang didesain untuk jalan raya bisa setara karena bobot dan level kekuatan disamakan. Jadi pabrikan Jepang itu mesti menambah berat mobil hingga 26 kg dari 1.040 kg ketika mengaspal di Algarve.

Mereka pun mengurangi tenaga mesin sebesar 7bhp daripada ketika tampil di Spa-Francorchamps. Di sisi lain, GR010 boleh memiliki energi per stint lebih sedikit 2 MJ dari batas maksimal 964 MJ di Belgia. Tujuan BoP diterapkan pada Toyota karena Glickenhaus hadir di Algarve.

Glickenhaus merupakan satu dari tiga tim yang berpartisipasi pada kelas Hypercar, bersama Toyota dan Alpine.

Pembalap tim Amerika Serikat tersebut mengemudikan 007 LMH yang ditanam mesin Pipo Moteurs 3,5 L Turbo V8. Mobil itu bisa berlari sangat kencang dengan daya listrik penuh 520kW atau tenaga 697bhp. Bobotnya 1.030 kg sudah sesuai dengan persyaratan. Tapi, energi setiap putaran 965 MJ.

Alpine A480 juga diminta agar menambah bobotnya menjadi 952 kg atau lebih berat 22 kg dari Spa. Mesin Gibson dikurangi 5bhp dan energi setiap stint diturunkan 2 MJ.

Perubahan pada dua tim sejatinya bukan untuk menyesuaikan dengan Glickenhaus saja, melainkan jawaban dari debat yang disulut Toyota. Pabrikan tersebut membandingkan kecepatan Hypercars dengan LMP2.

Baca Juga:

Mereka menilai permintaan memperlambat mobil dari tahun lalu tidak cukup untuk memisahkan dua kategori. Direktur Teknik Toyota Gazoo Racing Eropa, Pascal Vasselon, menekankan pentingnya pemisahan syarat keduanya.

Kehadiran Glickenhaus dianggap akan menambah masalah karena perlunya menyeimbangkan mobil di kelas Hypercar. Vasselon memberi saran adanya kedekatan P2 dengan prototipe generasi baru hanya menyisakan sedikit margin.

Automobile Club de l’Ouest (ACO) selaku penyelenggara lomba tak berencana memperlambat lagi tim P2 setelah melakukan kajian tentang desain untuk menurunkan performa mobil.

Toyota dan ACO menyarankan bahwa permintaan tim-tim P2 melaku dalam konfigurasi downforce rendah di semua balapan, justru berpengaruh besar pada trek seperti Algarve.

Sementara itu, BoP pada kelas GTE Pro yang diperebutkan Porsche dan Ferrari tidak mengalami perubahan.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Toyota Siapkan Sesi Tes Hypercar untuk Hirakawa
Artikel berikutnya Sean Gelael Targetkan Podium WEC Portimao 8 Hours

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia