Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

DTM Masuki Era Baru, Phoenix Racing Tinggalkan Audi

Phoenix Racing takkan melanjutkan kolaborasi dengan Audi dalam era GT3 di DTM. Namun, mereka menjajaki opsi lain untuk tetap berkompetisi.

#5 Phoenix Racing Audi R8 LMS GT3: Kim-Luis Schramm, Michele Baretta, Jules Gounon, Frank Stippler

Foto oleh: Audi Communications Motorsport

Phoenix memiliki sejarah panjang di DTM sejak kebangkitan kembali kejuaraan Jerman itu pada 2000. Skuad ini telah mendukung Martin Tomczyk dan Mike Rockenfeller menjadi pembalap sejak peralihan dari mesin Opel ke Audi musim 2006.

Sementara tim Abt dan Rosberg telah mengumumkan rencana tampil dengan regulasi GT3, Phoenix Racing belum menyusun program DTM untuk 2021.

Bos Phoenix, Ernst Moser, mengaku sedang bekerja demi mengamankan slot di grid DTM tahun ini. Tetapi pihaknya tidak akan balapan menggunakan Audi R8 LMS GT3.

Moser tak merinci apa keputusannya meninggalkan Audi. Pun begitu, komitmen pabrikan Jerman menurunkan empat mobil sudah tercakup oleh dua entri Abt dan Rosberg, sehingga memaksa Phoenix untuk mempertimbangkan pabrikan lain.

“Kami tidak akan membalap DTM dengan Audi tahun ini. Saya tidak bisa mendapatkan model bisnis bersama untuk itu saat ini,” ucap Moser kepada Motorsport.com.

“DTM adalah hidup kami selama bertahun-tahun. Tentu saja, Anda berharap sebuah pintu masih terbuka di suatu tempat. Kami akan terus mencari hingga akhir Maret, karena program harus sudah ada.

“Kami masih bekerja untuk mendapatkan sesuatu bersama dengan Audi untuk VLN (sekarang NLS) dan untuk balapan Nurburgring 24 Hours. Ada pembicaraan di sana juga - dan itu pasti tidak terlihat terlalu buruk.”

Baca Juga:

Salah satu opsi yang tersedia bagi Phoenix adalah memanfaatkan ikatan barunya dengan WTM Racing milik Goerge Weiss, yang memiliki dua Ferrari 488 GT3.

Dan terlepas dari langkanya ketersediaan Ferrari, di mana WTM Racing mengikuti Nurburgring berbasis NLS dan 24 Hours, Moser mengatakan program DTM dengan satu mobil masih dapat dilakukan.

“Weiss punya dua Ferrari. Tentu saja, mereka sepenuhnya dipesan untuk proyek lain. Kami telah memikirkan untuk menggunakan salah satu dari dua mobil di DTM. Kami bisa membebaskan satu mobil, Georg Weiss dengan jelas mengisyaratkan itu,” kata Moser.

Ditanya tentang kemungkinan proyek Ferrari, Moser menjawab: “Saya tidak punya harapan. Kami pasti akan menjajaki semua kemungkinan hingga Maret. Jika ada sesuatu yang memungkinkan, maka tentu saja kami siap untuk melihat hal tersebut dan menunjukkannya.”

Didesak lebih lanjut soal peluang Phoenix Racing tetap di DTM musim ini, Moser menambahkan: “Di sana Anda juga mencapai batas Anda relatif cepat dalam hal anggaran.

“Saat ini, saya tidak melihat merek apa pun yang mengatakan: 'Tentu, Phoenix memiliki pengalaman 20 tahun - kami akan mendukung mereka! Berapa biayanya?’/Jadi, ini akan menjadi agak sulit.”

Phoenix Racing bakal meramaikan Asian Le Mans Series 2021 di peringkat LMP2 dan LMP3. Sebelumnya tim juga telah menguraikan keinginannya untuk kemungkinan tampil di WEC dan atau IMSA WeatherTech SportsCar Championship.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya DTM 2021 Cuma Delapan Balapan
Artikel berikutnya Tak Akan Ikuti DTM, Kubica Incar Kursi Balap Ketahanan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia