Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Dua Sirkuit Jerman Sulit Gantikan F1 GP Australia

Peluang dua trek legendaris Jerman, Hockenheim dan Nurburgring untuk menggantian Formula 1 Grand Prix Australia sepertinya sangat kecil.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16, Alex Albon, Red Bull Racing RB16, Daniel Ricciardo, Renault F1 Team R.S.20, and the remainder of the field at the start

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16, Alex Albon, Red Bull Racing RB16, Daniel Ricciardo, Renault F1 Team R.S.20, and the remainder of the field at the start

Mark Sutton / Motorsport Images

Selasa (6/7/2021) lalu, Australia Grand Prix Corporation (AGPC) resmi menyatakan mundur sebagai tuan rumah dua ajang balap kejuaraan dunia tahun ini. Akibat pandemi Covid-19, mereka tidak hanya batal menjadi tuan rumah Formula 1 namun juga MotoGP.

Pembatalan ini sejatinya sudah diprediksi pada awal musim F1 2021, juga karena alasan pandemi Covid-19. GP Australia awalnya dijadwalkan menjadi balapan ketiga pada Maret namun meminta pemunduran dan dikabulkan menjadi November.

Otoritas Formula 1 pun mulai mencari sirkuit mana yang siap menggantikan Albert Park. CEO Formula 1 Stefano Domenicali menegaskan bakal berupaya keras agar tetap menggelar 23 balapan sepanjang 2021.

Beberapa alternatif pun mulai dicari. Namun, sepertinya dua sirkuit legendaris di Jerman, Hockenheim dan Nuerburgring, tidak akan masuk daftar pengganti Australia.

Sejumlah media di Jerman menyebut, hingga kini belum ada kontak antara otoritas Formula 1 baik dengan promotor lokal maupun pengelola Hockenheim dan Nuerburgring.

Tahun lalu, Nuerburgring menjadi salah satu tuan rumah pengganti namun balapan dinamai GP Eifel (foto utama). Sementara, Hockenheim kali terakhir menggelar GP Jerman pada 2019.

Baca Juga:

Kini, meskipun F1 tengah mencari pengganti GP Australia, peluang Jerman sepertinya tidak akan ada. Sulitnya menjadikan Jerman sebagai pengganti Australia dipengaruhi sejumlah faktor.

Pertama, otoritas Formula 1 ingin mencari tuan rumah yang mampu dan kuat secara finansial untuk menggelar balapan. Faktor kedua, Australia sedianya digelar menjelang akhir November. Saat itu, cuaca di Eropa biasanya sangat buruk karena awal musim dingin.

Sebelum mundur, GP Australia digelar setelah GP Brasil dan sebelum GP Arab Saudi. Mengacu kondisi cuaca dan logistik, paling realistis pengganti Australia memang di Arab Saudi atau Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, yang akan menjadi balapan terakhir.

Dengan mundurnya Australia, berarti sudah tiga Grand Prix yang membatalkan menjadi tuan rumah. Sebelumnya ada GP Kanada (seharusnya 13 Juni) dan GP Singapura (3 Oktober). Sementara, status GP Cina yang sedianya digelar pada 11 April, masih ditunda.

Saat otoritas Formula 1 masih mencari pengganti Australia agar rencana menggelar 23 balapan bisa bertahan, paling tidak ada tiga balapan lain yang juga berisiko mengundurkan diri.

Ketiga balapan tersebut adalah Jepang (seri ke-17 yang rencananya digelar 10 Oktober), Meksiko (19, pada 31 Oktober), dan Brasil (20, pada 7 November).

 

 

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Red Bull Harus Pastikan Mobilnya Tak Hanya Dominan di Austria
Artikel berikutnya Mantan Bintang F1 Carlos Reutemann Wafat

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia