Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Duel Sainz-Alonso di F1 GP Kanada Sangat Bersejarah

Carlos Sainz dan Fernando Alonso mengulang sejarah dalam F1 GP Kanada. Mereka memimpin balapan di Sirkuit Gilles Villeneuve, Minggu (19/6/2022) waktu setempat, meski tidak bertahan sampai akhir.

Carlos Sainz, Ferrari, Fernando Alonso, Alpine F1 Team, on the grid after Qualifying

Foto oleh: Patrick Vinet / Sutton images

Alonso kembali memulai balapan dari baris pertama setelah Grand Prix Jerman 2012. Ia start di sebelah Max Verstappen, sang pole man. Sedangkan, Sainz berada di urutan ketiga.

Mereka sempat menjalani lomba dengan sangat tangguh, sebelum berbagai rintangan dihadapi termasuk kebangkitan Verstappen.

Hadirnya dua pembalap Spanyol di posisi 1 dan 2, sangat langka dalam sejarah F1 yang bergulir 72 tahun. Sebelumnya, hanya satu kali terjadi, yakni GP Hungaria 2006.

Bintang utamanya adalah Fernando Alonso. Kala itu, ia memperkuat Mild Seven Renault. Sang juara bertahan F1 terlibat duel sengit dengan Pedro Martinez de la Rosa (McLaren Mercedes).

Keduanya maju ke posisi paling depan pada lap 26, selepas Kimi Raikkonen terlibat kecelakaan dengan Vitantonio Liuzzi (Toro Rosso).

Walaupun kesempatan emas tersebut hanya berlangsung satu lap, namun sangat pantas masuk dalam sejarah balap mobil Negeri Matador.

Fernando Alonso, Alpine A522, Carlos Sainz, Ferrari F1-75

Fernando Alonso, Alpine A522, Carlos Sainz, Ferrari F1-75

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Bagi Alonso, balapan itu berakhir menyakitkan. Ia menabrak dinding pembatas pada lap 51. Harapan menyegel kemenangan ke-15 pun kandas.

Sebaliknya, de la Rosa dilindungi Dewi Fortuna. Ia mencapai podium perdana sekaligus satu-satunya dalam karier di F1.

Ia melintasi garis finis pada urutan kedua, di belakang Jenson Button., setelah menahan Michael Schumacher sehingga tak merusak harapan satu-satunya.

Kisah serupa terulang dalam GP Kanada 2022. Alonso gagal menyempurnakan balapan dengan podium. Setelah bersusah payah, pria 40 tahun tersebut harus puas finis P7, di belakang rekan setimnya di Alpine, Esteban Ocon.

Kabar buruk didapatkan selepas lomba. Ia dijatuhi penalti lima detik karena terlalu agresif bertahan dari tekanan Valtteri Bottas (Alfa Romeo) pada lap terakhir. Steward menilai manuvernya pada trek lurus sebagai pelanggaran terhadap pasal 2b) dari Bab IV Lampiran L dari Kode Olahraga Internasional FIA.

Alhasil, Alonso harus turun dua tingkat ke P9. Tak cuma itu, poin lisensinya bertambah satu menjadi enam.

Rival sekaligus kompatriotnya, Carlos Sainz, dapat mengakhiri lomba sebagai runner-up. Pembalap Ferrari itu hanya tertinggal satu detik dari pemenang, Max Verstappen.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya McLaren Ingin Tebus Kesalahan Usai Kekacauan di F1 GP Kanada
Artikel berikutnya Keributan Bos-bos Tim F1 Terekam Kamera Netflix

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia