Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Duo Ferrari Boleh Saling Mengalahkan pada F1 2022

Pembalap F1 Ferrari Charles Leclerc dan Carlos Sainz Jr. bebas untuk bersaing satu sama lain tahun ini setelah diskusi hebat dengan Prinsipal Tim Mattia Binotto selama musim dingin.

Carlos Sainz Jr., Ferrari, Charles Leclerc, Ferrari

Carlos Sainz Jr., Ferrari, Charles Leclerc, Ferrari

Ferrari

Charles Leclerc dan Carlos Sainz menikmati kesuksesan pada musim pertamanya sebagai rekan satu tim di Ferrari pada Formula 1 (F1) 2021. Mereka berandil mengangkat tim dari posisi keenam konstruktor tahun sebelumnya ke P3, dengan merebut lima podium serta dua pole position.

Penampilan kedua pembalap terbilang berimbang sepanjang musim lalu dan terlibat beberapa momen duel di trek, terutama selama pertarungan mereka di Grand Prix (GP) Arab Saudi.

Perubahan regulasi teknis Formula 1 untuk 2022 telah memicu harapan bahwa Ferrari akan mampu lagi bersaing di baris depan, setelah tidak memenangi balapan sejak Singapura 2019.

Jika tim menemukan dirinya dalam posisi berjuang untuk menang dan potensi gelar, Leclerc dan Sainz kompak mengatakan mereka akan bebas untuk berhadapan atau saling mengalahkan di trek tanpa team order setelah mengadakan pembicaraan intens dalam beberapa pekan terakhir.

“Tentu saja kami sudah membahas itu, saya kira kemarin atau dua hari yang lalu. Ya, kami bebas untuk bertarung, namun jelas tanpa mengambil risiko bodoh karena kami juga berjuang demi tim dan tujuang akhirnya adalah membawa Ferrari ke puncak. Tetapi kami bebas bersaing,” ujar Leclerc usai peluncuran F1-75 pekan lalu.

Baca Juga:

Sementara itu, Sainz menambahkan bahwa penting bagi kedua pembalap untuk merasakan kebebasan untuk bersaing. Namun ia tetap menekankan bahwa mereka akan selalu menghormati satu sama lain di trek dan menempatkan tim sebagai yang utama dalam pertarungan saat balapan.

Leclerc dan mantan rekan setimnya, Sebastian Vettel, pernah mengalami beberapa masalah selama dua tahun bersama, terutama di Grand Prix Brasil pada 2019. Kala itu mereka berjuang untuk posisi podium.

Prinsipal Tim Ferrari Mattia Binotto merasa telah terjadi diskusi hebat di antara pembalapnya. Ia memuji kedewasaan mereka melalui pembicaraan yang sehat sehingga tak terjadi masalah saat musim berjalan.

“Dari sudut pandang saya, tentu saja saya sangat senang melihat kedua pembalap ini dalam diskusi yang terbuka dan juga positif, menunjukkan tingkat kedewasaan mereka,” tutur Binotto.

“Seperti yang kami buktikan tahun lalu, mereka bergaul dengan baik, tetapi bukan hanya cara Anda bisa melihatnya dari luar. Saat menghadapi diskusi semacam itu, situasinya bisa sangat rumit.

“Saya pikir kedua pembalap benar-benar telah menunjukkan serta memberikan tingkat kedewasaan yang fantastis, tentunya saya sangat senang dengan hal tersebut,” ia menambahkan.

Charles Leclerc, Carlos Sainz Jr., Ferrari

Charles Leclerc, Carlos Sainz Jr., Ferrari

Foto oleh: Ferrari

Carlos Sainz sukses menjadi yang teratas di klasemen akhir musim lalu untuk Ferrari, menandai pertama kalinya Charles Leclerc menderita kekalahan head-to-head sepanjang musim di F1. Ia tertinggal 5,5 poin.

Meski mengakui menyakitkan kalah dari Sainz, Leclerc puas dengan penampilannya sepanjang F1 musim 2021. Pembalap 24 tahun itu juga telah mengidentifaksi ruang untuk perbaikan.

“Ada beberapa peluang yang saya lewatkan, terkadang karena tidak beruntung, sebagian akibat saya terlalu memaksakan diri. Saya belajar dari itu. Saya pikir salah satu kekuatan besar Carlos adalah selalu menjaga konsentrasi. Setiap balapan, (fokus) dia selalu berada di sana,” ucap Leclerc.

 “Saya sendiri, kadang-kadang terlalu optimistis, dan tahun lalu itu terjadi beberapa kali, dan akibatnya saya kehilangan beberapa poin. Jadi pada akhirnya, saya harus membayar mahal dan dapat pelajaran.

“Tentu itu menyakitkan, namun saya harus melangkah ke depan. Kini (kekalahan) sudah menjadi masa lalu. Memang meyakitkan, tetapi ketika melihat kembali musim lalu, saya puas dengan diri saya sendiri.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Haas VF-22 Shakedown di Barcelona bersama Nikita Mazepin
Artikel berikutnya Lewis Hamilton Ingin FIA Publikasi Hasil Investigasi GP Abu Dhabi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia