Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Aleix Espargaro Percaya Level Aprilia Kini Bersaing di Baris Depan

Aleix Espargaro mengonfirmasi kurva performa Aprilia dengan mengklaim posisi keempat MotoGP Aragon dan menjelaskan mengapa dirinya lebih puas dibandingkan raihan di Silverstone.

Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini

Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini

Dorna Sports

Bahkan, jika penampilannya di Motorland Aragon, tidak seperti dalam Grand Prix (GP) Inggris di Silverstone, gagal membawanya merengkuh podium, Aleix Espargaro tetap meraih hasil kuat.

Ia finis di posisi keempat GP Aragon, putaran ke-13 MotoGP musim ini, setelah memulai balap dari grid keenam. Artinya, rider Spanyol itu naik dua tingkat pada akhir perlombaan.

"Ini level kami sekarang. Kami harus terus berjuang untuk meraih podium di setiap balapan," tutur Espargaro dengan percaya diri setelah MotoGP Aragon.

"Itu juga bisa berarti Anda finis kelima atau keenam. Pada hari yang buruk mungkin di urutan ketujuh, seperti terjadi di sini dengan pemimpin kejuaraan Fabio Quartararo. Penting untuk selalu berada di depan. Kami berhasil melakukannya (di Aragon)."

Start dari P6, Aleix Espargaro awalnya melaju ke posisi keempat dan bertahan di sana selama 10 lap pertama. Usai Jack Miller (Ducati) melakukan kesalahan, ia naik ke urutan ketiga.

Baca Juga:

Tetapi tak berlangsung lama untuk rider Aprilia Racing itu. Espargaro kemudian disalip oleh Joan Mir (Suzuki). Hingga lap terakhir ia coba mengejar sang juara bertahan, namun gagal.

Pada akhirnya, Espargaro harus puas melewati garis finis sebagai pembalap keempat, berjarak lebih dari lima detik dengan Mir, yang ada di belakang Franceso Bagnaia dan Marc Marquez.

"Balapannya sangat, sangat bagus. Saya lebih puas daripada Silverstone dalam segi performa, sebab ini race yang cepat. Aspalnya hampir 50 derajat dan kami melaju setiap lap di kisaran 1:48,5 menit," tutur Espargaro.

"Saya harus berhati-hati dengan ban di tahap awal. Namun ketika saya melihat Marc (Marquez) dan Pecco menekan, saya merasa perlu mengikuti mereka. Saya mengubah taktk dan mulai terus menyerang.

"Saat saya melihat waktu lap, saya takut ban akan hancur, tetapi saya berusaha mengelolanya. Pada akhirnya, saya tidak dapat lagi mengikuti Joan (Mir). Dia punya traksi yang lebih baik, namun saya unggul di pengereman. Sayangnya, ban depan saya habis pada lima lap terakhir."

Hampir semua rider turun dengan kombinasi ban hard-soft saat perlombaan. Hanya Johann Zarco (Pramac-Ducati) yang memilih menggunakan medium di bagian depan.

"Saya berpikir untuk memakai ban hard juga di belakang, namun pada suhu 45 derajat di aspal, ban belakang soft bekerja lebih baik dan menawarkan lebih banyak grip," kata Espargaro.

"Anda tidak hanya harus memperhitungkan degradasi ban, namun juga harus kompetitif. Jadi tak ada pilihan lain. Namun race pace sudah tinggi sejak awal. itu sempat membuat saya khawatir.

Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini MotoGP

Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini MotoGP

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

"Tetapi saya pikir jika saya tidak mencapai finis gara-gara ban, maka banyak rider yang juga tak akan bisa melakukannya. Secara umum, saya sangat senang dan puas dengan performa kami.

"Di sisi lain, saya juga harus bilang (GP Aragon) itu balapan yang sangat melelahkan. Salah satu yang paling melelahkan dalam karier saya," pembalap 32 tahun tersebut menambahkan.

Kini Espargaro sudah dekat dengan posisi enam besar dalam klasemen MotoGP 2021. Ia menempati peringkat ketujuh, terpaut 21 poin di belakang rider KTM Factory Racing, Brad Binder.

"Saya mengatakan pada awal musim bahwa mimpi saya adalah menyelesaikan kejuaraan d peringkat enam besar. Kini kami sudah dekat dengan tujuan tersebut," kata Espargaro.

"Ini bukan cuma tentang kecepatan, namun juga stabilitas sepanjang musim. Bagi saya, ini tak hanya soal kemenangan atau berada di podium. Saya ingin menutup kejuaraan di Top 3 bersama Aprilia suatu hari nanti."

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Jack Miller dan Jorge Martin Bermasalah pada Kaki Saat Lomba
Artikel berikutnya Luca Marini Sebut Penggunaan Simulator Tidak Cocok untuk MotoGP

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia