Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

F1 vs IndyCar, Mana yang Paling Kencang?

Formula 1 dan IndyCar merupakan kompetisi mobil elite yang populer dan punya banyak penggemar. Biaya tinggi, desain dan teknologi jadi pembeda, selain format balapan dan pemberian poin.

Romain Grosjean, Dale Coyne Racing with RWR Honda, Jack Harvey, Meyer Shank Racing Honda, Josef Newgarden, Team Penske Chevrolet, Alex Palou, Chip Ganassi Racing Honda, Simon Pagenaud, Team Penske Chevrolet, Dalton Kellett, A.J. Foyt Enterprises Chevrolet

Romain Grosjean, Dale Coyne Racing with RWR Honda, Jack Harvey, Meyer Shank Racing Honda, Josef Newgarden, Team Penske Chevrolet, Alex Palou, Chip Ganassi Racing Honda, Simon Pagenaud, Team Penske Chevrolet, Dalton Kellett, A.J. Foyt Enterprises Chevrolet

Phillip Abbott / Motorsport Images

Untuk F1, kalender biasanya digelar antara Maret hingga awal Desember. Rombongan menyambangi sirkuit di empat benua, yakni Australia, Asia, Eropa dan Amerika.

Setiap balapan selesai ketika jarak maksimal 304,97 km tercapai. Dengan kecepatan mobil jet darat, biasanya lomba butuh waktu antara 1,5-2 jam. Ini sudah termasuk periode safety car dan cuaca buruk.

Sedangkan IndyCar, semua tergantung lokasi balapan yang biasanya dilangsungkan di Amerika Serikat dan Kanada.

Jika digelar di sirkuit oval, maka tak ada batas waktu dan tolok ukurnya adalah jarak. Kalau menggunakan trek jalanan maka lomba dituntaskan dalam dua jam jika jarak tak terpenuhi. Dalam situasi tertentu, penyelenggara boleh mengubah batas waktu.

Regulasi yang berbeda antara keduanya terkait pengisian bahan bakar. Pit stop F1 harus diselesaikan dalam hitungan beberapa detik karena biasanya mekanik hanya mengganti ban.

Kru tim IndyCar butuh waktu lebih lama, maksimal 10 detik, karena selain mengganti ban, mereka juga mengisi bahan bakar mobil.

Berikut perbedaan antara Formula 1 dan IndyCar dari berbagai aspek:

Baca Juga:

Siapa yang Paling Cepat?

Kecepatan tertinggi mobil IndyCar mencapai 386,24 km/jam pada trek oval superspeedway dengan mesin turbocharged 2,2 liter V6 kembar. Sebaliknya, keunggulan kecepatan di jalur lurus tidak langsung setara dengan mobil mengelilingi sepanjang lintasan jalanan. Kekuatan mesin IndyCar antara 600 dan 700 tenaga kuda, tergantung turbo boost.

F1 dibekali mesin hibrid turbocharged 1,6 liter V6 dan kecepatannya mencapai 329,92 km/jam, meski Sebastian Vettel dan Sergio Perez mampu menggeber hingga 358,88 km/jam di Monza (paling rendah dari sisi downforce) dan Meksiko City (udara tak terlalu pekat di ketinggian) pada 2019. Mobil mencapai kecepatan tertinggi dan menghabiskan banyak waktu di tikungan karena downforce tinggi.

Untuk berapa tenaga yang dimiliki mesin F1, pabrikan enggan membocorkan. Namun, Renault pernah mengumumkan 1000bhp, dikombinasi dengan pengapian internal dan sistem hibrid. Jadi nilai serupa mungkin Ferrari, Honda dan Mercedes.

Perbandingan kecepatan bisa dilihat secara nyata dalam kasus GP Amerika Serikat 2019. Pembalap Indy Car, Will Power, mengambil pole dengan waktu terbaik 1 menit 46,017 detik, dengan kecepatan 185,07 km/jam. Sembilan bulan kemudian, Valtteri Bottas menorehkan pencapaian serupa di sana dengan waktu 1 menit 32,029 detik dan kecepatan rata-rata 214,85 km/jam.

IndyCar mencoba menciptakan persaingan sehat dan kesetaraan antara setiap tim. Oleh karena itu, mereka semua menggunakan sasis Dallara dan mesin produksi Honda atau Chevrolet.

Mesin F1 dipasok empat produsen, yakni Honda, Ferrari, Mercedes dan Renault. Namun, setiap skuad boleh melakukan pengembangan sasis dan bagian-bagian lain asalkan memenuhi regulasi. Kekuatan dana diperlukan di sini.

Bantuan yang Tersedia di F1 dan IndyCar

Sejak 2011, F1 menggunakan Drag Reduction System (DRS) untuk meniadakan kerugian aerodinamika saat berada di belakang mobil lain dan mendorong saling mendahului. Jadi mobil yang berjarak satu detik di depan dapat mengangkat wing belakang saat jalur lurus sehingga menciptakan bukaan yang meningkatkan efisiensi aerodinamika. Mobil tanpa merasakan kerugian akibat udara kotor.

IndyCar menerapkan sistem push-to-pass pada 2009 membantu meningkatkan peluang overtake. Dengan menekan tombol pada setir, pembalap dapat mendongkrak tenaga mesin dengan tambahan rata-rata 50 hp.

Lalu, peraturan diubah pada 2017, di mana setiap pembalap punya 200 detik untuk menggunakan tenaga ekstra bukannya jumlah penggunaan yang ditentukan. Pembalap dimungkinkan mundur setelah gagal dalam upaya mendahului lawan tanpa mengurangi jatah waktu yang tersisa. Dia bisa mengulangi di momen berikutnya.

Pada superspeedway, turbo Borg Warner diset bisa berfungsi pada 1,3 bar, tapi pada Fast Friday dan kualifikasi Indy 500 ditingkatkan jadi 1,5 bar dan mampu menghasilkan ekstra 90 hp.

Format Kualifikasi

Kualifikasi F1 dibagi jadi tiga seksi, yakni Q1, Q2 dan Q3. Q1 berlangsung 18 menit, dengan lima pembalap paling lambat langsung gugur dan otomatis start di belakang. Sisa 15 bersaing untuk jadi 10 teratas pada sesi berikutnya. Pada Q3, 10 pembalap memperebutkan pole position dan start balapan terdepan.

Kualifikasi IndyCar tergantung pada jenis sirkuit. Untuk balapan oval, pembalap turun ke trek satu persatu. Start ditentukan dari rata-rata dua waktu kualifikasi. Untuk balapan oval yang berturutan, hasil sesi pertama menentukan grid Race 1, lap kedua untuk grid Race 2.

Sementara dalam Indy 500, kualifikasi dibagi tiga hari, di mana pembalap mendapat jatah empat putaran pada hari pertama. Penghuni sembilan besar mesti mengulang proses di babak Fast Nine Shootout. Mereka yang ada di luar 30 besar pada Last Row Shootout menentukan grid akhir.

Untuk trek jalan, para pembalap keluar dalam grup dan grid ditentukan dari hasil lap terbaik. Kualifikasi dibagi jadi dua gelombang. Masing-masing enam pembalap tercepat pada setiap sesi pertama bakal diadu dalam Firestone Fast Six. Enam yang terbaik melaju ke perebutan pole position, sisanya menghuni urutan ketujuh dan seterusnya.

Bagaimana Sistem Pemberian Poin?

Di F1, poin diberikan kepada 10 pembalap tercepat, di mana tiga teratas masing-masing mendapat 25, 18 dan 15, tergantung peringkat. Baru-baru ini, pemilik waktu lap tercepat yang finis 10 besar bakal diberi bonus.

Tim-tim Formula 1 juga akan menerima poin dengan struktur sama dengan pembalap. Bonus ekstra fastest lap hanya berlaku untuk para pilot.

IndyCar lebih murah hati, dengan nilai maksimal 50 untuk pemenang, 40 dan 35 bagi mereka yang ada di belakangnya. Pilot yang bertengger pada peringkat ke-25 dan 33 juga kebagian masing-masing lima poin.

Nilai digandakan pada Indy 500. Penghuni sembilan besar kualifikasi diganjar bonus poin. Peraih pole dan memimpin minimal satu lap dapat poin tambahan. Dua poin diserahkan kepada pembalap yang unggul dalam banyak putaran.

Honda dan Chevrolet bertarung menerima jumlah poin sama dengan dua pembalap teratas mereka. Pabrikan yang mobilnya menang akan ditambah lima poin dan satu poin lagi bagi peraih pole position.

Untuk Indy 500, di mana dua poin untuk pabrikan yang pole dan satu poin bagi yang tercepat saat kualifikasi. Pabrikan yang mencapai ambang batas dua ribu mil berhak mendapat bonus yang sama dengan jumlah poin produsen yang dicetak selama balapan.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Syarat Sulit Pembalap AS Menembus F1
Artikel berikutnya Sainz Ungkap Faktor Pendukung Ferrari Sukses di GP Monako

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia