Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Quartararo Sulit Pelajari Gaya Balap Miller

Pembalap Yamaha, Fabio Quartararo, puas meraih podium ketiga Le Mans. Tetapi, ia kesal karena tak bisa pelajari gaya balap rivalnya, Jack Miller.

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing,  Jack Miller, Ducati Team

Foto oleh: Dorna Sports

GP Prancis jadi balapan pertama yang digelar dalam kondisi basah dan flag-to-flag, yang membuat para pembalap kesulitan, terutama bagi mereka yang belum berpengalaman.

Termasuk Quartararo yang baru menjalani karier di MotoGP selama dua tahun, dan baru merasakan satu kali balapan basah.

Meski minim pengalaman, El Diablo mampu melaju kencang dan berani mengambil risiko besar agar tak tertinggal jauh dari rival di depannya.

Kendati begitu, Quartararo menyayangkan dirinya tak bisa mempelajari banyak hal dari Miller sebagai pembalap tercepat dalam kondisi basah karena tertinggal cukup jauh.

“Ketika saya melihat pit board Jack tidak akan mudah mengejar saya. Tapi, saya juga tak menyadari dia mendapatkan dua long lap penalty,” kata Quartararo seperti dilansir Speedweek.

“Ketika dia berhasil menyalip, saya tidak bisa melihatnya dengan jelas, jadi saya hanya sedikit mempelajari gaya balapnya.”

Baca Juga:

Pembalap Ducati memang menjadi yang terbaik di Le Mans ketika balapan digelar dalam kondisi basah. Rekan setim Miller, Francesco Bagnaia, juga memiliki kecepatan yang bagus dan berhasil finis di posisi keempat setelah start dari P16.

Sementara rider Pramac Racing, Johann Zarco, patut diapresiasi lantaran berhasil menunjukkan penampilan kuat dan lebih cepat dibandingkan Miller pada lap-lap terakhir.

“Johann memiliki kecepatan lebih baik dan itu terjadi karena caranya menikung dan menegakkan motornya lagi,” ucap Quartararo.

“Anda bisa mengatakan bahwa saya selalu menyetel motor terlalu awal dan itu berarti motor tak bekerja dengan baik.

“Saya menyadari itu sepanjang jalannya balapan, dan berusaha untuk mengoreksi diri sendiri. Saya harus bisa memperbaiki hal tersebut.”

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Dorna

Gagal meraih kemenangan di balapan kandang, Quartararo mengaku tak menyesal karena hasil yang didapatkannya cukup memuaskan jika melihat kondisi balapan.

Ditambah ia keluar sebagai pembalap Yamaha tercepat, meski ban depan basahnya sudah habis lantaran tergerus aspal yang mengering.

“Melihat kembali hasilnya, saya bisa mengatakan itu sangat menyenangkan,” tuturnya.

“Namun kenyataannya, itu balapan yang sangat sulit dan memacu adrenalin, terutama pada lima lap pertama.”

Finis ketiga membuat Quartararo kembali memuncaki klasemen dengan koleksi 80 poin, serta hanya unggul satu angka atas Bagnaia.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Espargaro Frustrasi Alami Banyak Masalah
Artikel berikutnya Rossi Sebut Flag-to-Flag Berbahaya

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia