Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Fakta Menarik F1 GP Arab Saudi

Sirkuit jalan raya tercepat di dunia, Jeddah Corniche, siap menjadi tuan rumah inagurasi Formula 1 Grand Prix Arab Saudi. Berikut sejumlah fakta menarik tentang trek tersebut.

djeddah

Setelah kali pertama muncul sebagai salah satu putaran Kejuaraan Dunia Formula 1 2021 dalam pertemuan Formula One Commission pada Oktober tahun lalu, otoritas Arab Saudi langsung berbenah untuk bersiap menjadi tuan rumah.

Sebulan kemudian, November 2020, Jeddah resmi dipilih untuk menggelar Grand Pri Arab Saudi untuk kali pertama. Dukungan penuh pemerintah setempat serta Federasi Automobil dan Sepeda Motor Arab Saudi berperan besar atas rencana balapan ini.

Kini, trek yang akan menggelar F1 GP Arab Saudi untuk kali pertama, Jeddah Corniche Circuit, sudah siap untuk menjadi lomba ke-21 dari 22 balapan musim ini, pada akhir pekan ini (3-5/12/2021).

Berikut sejumlah fakta menarik terkait sejarah GP Arab Saudi, termasuk soal sirkuit yang didesain oleh Carsten Tilke, putra desainer sirkuit ternama Hermann Tilke.

Baca Juga:

Rencana Awal di Sirkuit Permanen

Pada Agustus 2019, rencana membuat kompleks untuk olahraga balap secara permanen di Qiddiyah, diperkenalkan ke publik. Proyek ini ditangani Test and Training International, konsultan motorsport yang dipimpin mantan pembalap F1, Alexander Wurz.

Tujuan utama proyek ini adalah membangun sirkuit kelas dunia yang mampu menggelar semua kategori balap mobil di bawah FIA, utamanya Formula 1.

Pada Januari 2020, rencana untuk membangun sirkuit di Qiddiya resmi diumumkan. Saat itu, Wurz dan beberapa pembalap F1 aktif dan mantan berkesempatan mencoba layout trek lewat simulator.

Ketika itu, rencananya sirkuit akan didesain sesuai standar FIA dan Grade 1 FIM. Menariknya, otoritas Formula 1 (promotor, Formula One Group) tidak berkomentar hingga tiba-tiba mengumumkan bila GP Arab Saudi akan digelar di Jeddah pada akhir 2021.

Kontroversi terkait Hak-hak Asasi Manusia (HAM)

Kepercayaan FIA dan promotor kepada Arab Saudi untuk menggelar balapan F1 ini mengundang kritik dari Amnesti Internasional yang menilai negara tersebut telah banyak melakukan pelanggaran HAM.

Human Rights Watch juga menuding bila gelaran F1 GP Arab Saudi merupakan strategi untuk mengalihkan perhatian dan isu terkait kesewenang-wenangan negara Timur Tengah tersebut terhadap HAM.

Otoritas Formula 1 pun menegaskan bila posisi mereka tentang HAM dan masalah lainnya menjadi jelas bagi semua mitra mereka dan negara tuan rumah yang berkomitmen untuk menghormati HAM dalam cara mereka menyelenggarakan acara.

Namun, permintaan 45 organisasi HAM kepada Lewis Hamilton untuk memboikot GP karena Arab Saudi terlibat langsung dalam perang sipil di Yaman, pembunuhan jurnalis The Washington Post Jamal Khasoggi, dan tidak antusiasnya Sebastian Vettel turun (juga karena isu HAM), kian menguatkan citra buruk Arab Saudi soal HAM.

Arab Saudi jelas membantah semua tudingan bila Grand Prix digelar untuk menutupi atau mengalihkan isu. Mereka menegaskan bila GP Arab Saudi merupakan bagian dari dimulainya era keterbukaan negara tersebut terhadap dunia luar.

Inilah bentuk Jeddah Street Circuit dilihat dari atas.

Inilah bentuk Jeddah Street Circuit dilihat dari atas.

Foto oleh: Uncredited

Bicara soal Sirkuit Jeddah Corniche juga memunculkan sejumlah fakta menarik. Dari desain, karakter, dan fasilitas sirkuit jalan raya ini memang terlihat bila Arab Saudi tidak main-main dalam menjadi tuan rumah Formula 1 untuk kali pertama.

Trek F1 Terpanjang Kedua  

Dengan panjang 6,175 km, Jeddah Corniche akan menjadi sirkuit terpanjang kedua dalam kalender F1 2021. Mereka hanya kurang panjang 800 meter dari Sirkuit Spa-Francorchamps di Belgia.

Dari hasil tes di simulator, waktu lap kualifikasi Jeddah menembus kisaran 1 menit 27,9 detik. Sedangkan waktu sekali mengitari sirkuit saat lomba berdurasi 50 lap sekira 1 menit 33,8 detik. Yang menarik, ada tiga zona DRS di Jeddah Corniche ini.

Tikungan Berkemiringan Ekstrem

Ada 27 tikungan di Jeddah Corniche, 16 kiri dan 11 kanan. Salah satu yang paling menantang adalah T13 – sebuah tikungan tusuk konde (hairpin) – dengan kemiringan permukaan lintasan mencapai 12 derajat.

Itu berarti tiga derajat lebih curam daripada Sirkuit Indianapolis (Amerika Serikat) dan tujuh derajat di bawah bank tikungan terakhir Zandvoort (Belanda).

Gaya Gravitasi Tikungan 13 Jeddah diperkirakan sekira 4,9 G ke samping. Kondisi yang membuat pembalap harus mempersiapkan kondisi fisik ekstra.

Jeddah Corniche Circuit, tuan rumah F1 GP Arab Saudi.

Jeddah Corniche Circuit, tuan rumah F1 GP Arab Saudi.

Top Speed Impresif untuk Ukuran Sirkuit Jalan Raya

Klaim Jeddah Corniche sebagai sirkuit jalan raya tercepat rasanya pantas bila melihat top speed yang bisa dicapai. Hasil tes simulator, kecepatan maksimum yang bisa ditembus di Jeddah adalah 322 km/jam dengan kecepatan rata-rata mencapai 252,8 km/jam.

Dalam kalender F1 musim ini, data kecepatan tersebut hanya kalah dari Sirkuit Monza, tuan rumah GP Italia.

Concrete Wall 3.300 Buah  

Trek panjang berarti jumlah peralatan keselamatan balap makin banyak. Selain pagar kawat penahan serpihan masuk ke area penonton sepanjang 13 km, masih ada 3.300 buah concrete wall yang dipasang berdekatan dengan 3.000 pembatas lintasan keluaran TechPro.

Puluhan Ribu Ton Aspal

Konstruksi trek Jeddah Corniche dikerjakan tim yang terdiri dari 1.250 personel. Aspal juga terdiri dari beberapa lapis. Saat sudah jadi, tidak kurang 37.000 ton aspal menjadi bahan untuk lintasan sirkuit ini.

Area Menonton Paling Strategis

F1 sudah lama bekerja sama dengan Tilke. Pengalamannya mendesain banyak sirkuit F1 membuat arsitek asal Jerman itu tahu benar bagaimana membuat layout trek dengan banyak aksi saling balap (overtaking).

Menariknya, layout Jeddah Corniche memungkinkan pembalap melakukan overtaking di banyak area tanpa bantuan DRS. Ada tujuh tribun besar dengan T1 dan T27 menjadi spot terbaik jika penonton ingin menyaksikan banyak overtaking.

Balapan Malam bak Siang

Balapan pertama GP Arab Saudi akan berlangsung pada Minggu (5/12/2021) malam mulai pukul 20.30 waktu setempat atau Senin dini hari pukul 00.30 WIB.

Pencahayaan diatur sedemikian rupa sehingga seluruh area trek sepanjang 6,175 km itu diterangi cahaya dengan kekuatan hingga 1.500 lux yang membutuhkan kabel sepanjang 20.000 meter.

Pemandangan Menakjubkan

Sirkuit Jeddah Corniche berada di tepi pantai Laut Merah. Pengungung bisa menyaksikan gugusan karang di sisi barat, padang pasir di sebelah utara, serta pegunungan di timur sirkuit.

Trek sendiri berada di antara Pulau Masjid dan pantai marina baru, atau 12 km dari pusat Jeddah, kota terbesar kedua di Arab Saudi.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Red Bull Lihat Mercedes Favorit Juara GP Arab Saudi
Artikel berikutnya Lewis Hamilton Enggan Tes Mobil F1 2022 di Simulator

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia