Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Felipe Massa: Sekarang, Momen Tepat Vettel Pensiun dari F1

Felipe Massa memahami alasan Sebastian Vettel menutup karier di Formula 1. Mantan pembalap tersebut mendukung keputusan pensiun karena pilot Aston Martin ingin melakukan hal lain di luar balap.

Sebastian Vettel, Aston Martin, on the grid

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Antara dua pembalap tersebut ada benang merah, yakni Ferrari. Namun, mereka tidak pernah jadi rekan setim.

Vettel datang ke Maranello dua musim setelah Massa hengkang pada 2013. Kendati demikian, mereka beberapa kali bertemu di podium.

Pada akhirnya, keduanya akan menyandang status sama menjadi pensiunan pembalap F1.

Pria Brasil itu memutuskan keluar dari balap jet darat pada 2017 setelah mempersembahkan peringkat ke-11 untuk Williams. Sedangkan, juara F1 empat kali tersebut masih berjuang mencari hadiah perpisahan untuk Aston Martin.

Saat ini, ia baru mengumpulkan 16 poin bahkan tak sampai 40 persen dari perolehan musim lalu, 43. Apa pun hasilnya, Massa menilai Vettel pantas dapat apresiasi.

“Sebastian Vettel pantas mendapat kredit untuk seluruh kariernya dan semua yang dilakukannya. Dia telah memenangi banyak titel di banyak seri sejauh ini,” ujarnya.

“Dia seorang pembalap yang sangat penting dalam sejarah Formula 1 menurut saya. Dia pantas mendapat tepuk tangan untuk semua yang dikerjakannya.

“Sungguh bagus dia pensiun dan berpikir tentang hal-hal lain dalam hidupnya.”

Baca Juga:

Pria Brasil tersebut tahu betapa frustrasi dari pembalap juara menjadi kecundang, yang selalu meluncur di grup belakang. Karena tidak bisa kompetitif lagi, memang sudah saatnya untuk mundur.

“Dia pembalap hebat. Saya bertemu dengannya sejak saya masih muda. Saya ingat ketika dia mulai karting dan setelah…Kemudian, dia tumbuh dan mulai balapan di Formula BMW dan Formula 3,” ia menambahkan.

“Dia selalu punya potensi untuk jadi kompetitif dan menang. Dia memiliki karier hebat di Formula 1. Pada tahun pertama, di Toro Rosso, dia memenangi balapan sangat berat di Monza.

“Saya ingat balapan itu sangat baik karena saya memperjuangkan titel tahun itu. Dia sangat kompetitif, tidak butuh waktu panjang untuk Red Bull menempatkannya pada tim utama. Dia menang empat kejuaraan beruntun.

“Bagus kalau dia mengakhiri karier Formula 1 karena dia bukan tipe pembalap yang bertarung untuk posisi ke-12, 13 dan 14. Dia pembalap yang seharusnya balapan di depan dan tidak bisa melakukan itu karena mobil yang dimiliki.

“Saya kira ini saat yang tepat keluar dari balapan, untuk melakukan hal lain. Dia selalu menunjukkan dirinya sebagai pembalap yang mengerti mobil dengan sangat baik.

“Dia brilian dari sisi detail dan pembalap luar biasa. Dia contoh bagus untuk penggemar F1 dan pembalap baru. Dia akan meninggalkan warisan bagus.”

Sebastian Vettel, Aston Martin AMR22, arrives on the grid

Sebastian Vettel, Aston Martin AMR22, arrives on the grid

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ferrari Bisa Bernasib seperti Williams pada F1 1995
Artikel berikutnya Ricciardo Kagumi Perjuangan Gasly agar Tidak Dicoret dari F1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia