Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Alonso: Saya Sadar Kemenangan Hanya Mimpi

Pembalap Alpine F1, Fernando Alonso, mengatakan saat ini hanya bisa bermimpi untuk menjadi pemenang karena mobilnya masih tertinggal dari rival terkuat.

Fernando Alonso, Alpine A521

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Sukses terakhir Alonso didapatkan pada 2013 lalu dalam Grand Prix Spanyol. Sedangkan,  podium terakhirnya dijejak pada GP Cina 2014. Prestasi itu diraih saat ia masih menjadi pembalap Ferrari sebelum pindah ke McLaren pada 2015.

Bersama McLaren, Alonso memiliki momen paling sulit dalam kariernya karena terjebak dalam tren negatif. Empat tahun bersama tim yang berbasis di Woking, Inggris itu, membuatnya menyerah dan memutuskan pensiun dari F1 pada akhir 2018.

Pada musim berikutnya, Fernando Alonso mengikuti berbagai disiplin balap terutama IndyCar karena berambisi meraih Triple Crown of Motorsport. Selain itu, ia juga mengikut 24 Hours of Le Mans dan Reli Dakar.

Pada akhir 2020, pria asal Spanyol itu dipinang Renault untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Daniel Ricciardo. Melihat proyek menjanjikan pabrikan Prancis itu, Alonso yang juga memulai karier F1 di tim tersebut langsung menerima tawaran.

Tahun ini, Renault berubah nama menjadi Alpine. Pergantian tersebut tak menurunkan keyakinan Alonso terhadap tim. Kendati demikian, ia tak berharap mendapat kemenangan, setidaknya tahun ini.

Berbicara kepada Sky Sports F1, Alonso mengatakan, “Saya kembali ke Formula 1 untuk bersenang-senang dan membuat semua orang bahagia dengan hasil bagus. Saya ingin kemenangan, tapi untuk sekarang rasanya itu hanya mimpi. Kami akan melihat bagaimana musim ini berjalan.

“Tapi, secara fisik dan mental, saya berada dalam bentuk terbaik. Tahun lalu, sejak saya tahu apa yang menunggu di masa depan dalam olahraga ini, saya melakukan semua yang diperlukan untuk mempersiapkan lebih baik dan secara bertahap bergabung dengan tim.”

Fernando Alonso yang saat ini berusia 39 tahun menjadi pembalap tertua kedua di Formula 1 2021 setelah Kimi Raikkonen yang memasuki 41 tahun.

Alih-alih jadi lemah, ia malah merasa memiliki fisik lebih baik dan memiliki determinasi layaknya pembalap muda.

Baca Juga:

Alonso juga melihat transisi Carlos Sainz Jr. di Ferrari akan berjalan dengan baik. Pasalnya, ia tahu betul bagaimana cara kerja pabrikan Italia itu.

“Saya bangga dengannya, kami telah melihatnya mengalami peningkatan signifikan selama bertahun-tahun. Carlos dan Charles Leclerc akan menjadi tandem hebat. Kami akan melihat apakah bisa lebih cepat dan memperjuangkan kemenangan,” ucap Alonso.

“Ferrari selalu memperjuangkan hasil terbaik, dan hingga 2020, situasinya berbeda. Saya pikir tahun depan mereka bisa lebih kuat, jika itu tak terjadi musim ini. Tapi, saya rasa musim ini mereka akan lebih kuat daripada tahun lalu.”

Tahun lalu, Renault tampil lebih baik daripada Ferrari, dan juga menepati urutan keempat klasemen akhir konstruktor. Sedangkan tim berlogo kuda jingkrak itu hanya mampu mengakhiri musim di posisi keenam dan menjadi yang terburuk di F1.

“Saya pikir Alpine dan Ferrari tak akan memiliki performa yang sama seperti tahun lalu. Saya juga tidak tahu apakah level kami sama dengan Ferrari. Jika benar, itu bisa jadi berita buruk bagi kami atau mereka,” ujar Alonso.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Gasly Tak Dapat Kesempatan Berkembang di Red Bull
Artikel berikutnya Wolff Tegaskan Mercedes Pede Hadapi Grand Prix Bahrain

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia