Fernando Alonso Lihat Performa Hamilton Kian Buruk
Pembalap Alpine, Fernando Alonso, melihat Lewis Hamilton kian buruk beberapa tahun terakhir, bahkan jika dibandingkan dengan musim debutnya di F1.
Foto oleh: FIA Pool
Pembalap Spanyol itu pernah tandem dengan Hamilton saat melakoni tahun perdana bersama McLaren pada F1 2007. Secara mengejutkan, Alonso kalah dari rekannya tersebut.
Musim itu, gelar juara dikuasai Kimi Raikkonen, Hamilton runner-up dan Alonso sebagai peringkat ketiga. Sejak saat itu, pandangannya berubah bahwa pilot Inggris tersebut tak bisa dianggap enteng, meski dari pengalaman relatif masih minim.
Benar saja, Hamilton menyabet gelar juara dunia musim berikutnya. Setelah sempat mengalami naik turun prestasi di papan tengah, periode 2009-2013, ia kembali menghuni peringkat pertama pada 2014 saat memperkuat Mercedes.
Musim ini, pembalap 36 tahun tersebut kehilangan trofi juara seusai kalah dari wakil Red Bull Racing, Max Verstappen.
Alonso sudah mengira bahwa masa kejayaan Hamilton menunjukkan tanda-tanda berakhir. Dalam program Uno plus Uno son Tres, yang dipandu eks pesepakbola Real Betis dan mantan pebasket Fernando Romay, ia berbicara banyak tentang seluk-beluk F1.
“Dia punya tempat istimewa di hati saya, di luar kategori, tidak bisa dihitung. Saat itu, dia tidak buruk, memang sulit awalnya karena seorang rookie, yang baru mulai, tapi setelah bertahun-tahun, dia menjadi makin buruk,” ujar juara dunia F1 dua kali tersebut.
“Sekarang, saya melihat dia seperti hilang, satu persatu dari dirinya. Selalu ada baik dan buruk, itu adalah bumbu olahraga.
“Dia punya hubungan minim dengan semua orang, beberapa tahun ini, dia sedikit mengisolasi dirinya. Lewis ada di industri fesyen, Anda lihat itu sedikit aneh.”
Ia lalu membahas tentang hubungannya dengan kolega sesama pembalap F1. Saat ditanya tentang partner terbaik, Alonso menjawab Giancarlo Fisichella yang membantunya memenangi gelar juara dunia dengan Renault.
“Dia punya karakter, sangat lucu, seorang badut, kami selalu bermain kartu sebelum balapan,” katanya.
“Anda selalu punya beberapa orang di mana Anda bergaul dengan baik, terutama dengan orang-orang Latin, kami punya karakter berbeda.
“Dengan para pembalap Italia, Carlos Sainz atau Checo Perez, ada perasaan berbeda dibandingkan dengan orang Inggris.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments