Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Ferrari Diklaim Siap Berjuang Rebut Titel F1 2022

Team Principal, Mattia Binotto, menilai skuadnya dalam posisi jauh lebih baik untuk memperjuangkan gelar juara dunia Formula 1 musim ini ketimbang pada 2018.

Charles Leclerc, Ferrari F1-75

Foto oleh: Carl Bingham / Motorsport Images

Setelah periode sulit, Ferrari bangkit dengan memenangi Grand Prix Bahrain, dilanjutkan podium kedua di GP Arab Saudi. Charles Leclerc memuncaki klasemen pembalap, sedangkan Ferrari memimpin konstruktor sementara.

Mobil F1-75 sejauh ini menunjukkan kinerja kuat. Bahkan boleh dibilang mengimbangi performa solid saat Kuda Jingkrak membangun SF71H yang dikemudikan eks duet Sebastian Vettel dan Kimi Raikkonen.

Vettel mengoleksi lima kemenangan sepanjang musim 2018. Namun, sang pembalap kemudian justru tampil tak konsisten ketika memasuki paruh kedua musim. Lewis Hamilton serta Mercedes pun sukses membalikkan keadaan.

Hamilton mengunci titel ketika kejuaraan masih menyisakan dua seri, dengan Mercedes melaju mulus untuk menyegel gelar juara dunia konstruktor yang kelima, sekaligus memaksa Vettel-Ferrari menelan pil pahit.

Empat tahun berlalu, Binotto merasa yakin bahwa timnya sekarang berada dalam kondisi mapan. Pabrikan yang bermarkas di Maranello, Italia itu juga disebutnya memiliki semua alat yang tepat untuk mempertahankan penampilan.

Sebastian Vettel, Ferrari SF71H leads Kimi Raikkonen, Ferrari SF71H

Sebastian Vettel, Ferrari SF71H leads Kimi Raikkonen, Ferrari SF71H

Photo by: Erik Junius

“Saya pikir menjaga tingkat pengembangan sepanjang musim selalu menjadi tantangan tidak hanya bagi kami, tetapi juga untuk semua tim,” ucapnya.

“Tapi memang benar pesaing kami sangat kuat dalam hal itu, dan mereka terbukti sangat kuat sementara sebagai Ferrari, dengan dua peluang terakhir yang kami punya pada 2017 dan 2018, kami kehilangan sedikit landasan untuk pengembangan.

“Menurut saya, untuk desain mobil, kami telah meningkatkan alat kami, yaitu metodologi terowongan angin, proses, dan simulator.

“Dan saya mulai berpikir, kami jauh lebih siap dibandingkan dengan masa lalu untuk melakukan pekerjaan yang tepat juga dalam pengembangan.”

Baca Juga:

Binotto kemudian mengatakan, budget cap F1 berarti tim tidak dapat mengeksplorasi pengembangan apa pun yang mereka inginkan.

Karenanya, perlu mengambil pendekatan yang lebih fokus dalam mengejar peningkatan yang tepat untuk menuju hingga akhir musim 2022.

“Dibandingkan dengan waktu itu, hari ini kami juga memiliki (batas) anggaran, yang akan memengaruhi laju pengembangan dan saya pikir itu adalah poin dan elemen kunci,” ujar Binotto.

“Kekhawatiran saya adalah bahwa kami perlu memastikan memiliki kebijakan yang tepat tentang hal itu, karena ini dapat menjadi pengubah permainan dalam perjuangan untuk pengembangan.”

Ditambahkannya pula, perlu beberapa balapan bagi Ferrari untuk membawa batch pertama upgrade (pembaruan) signifikan ke mobil F1-75.

“Saya kira ini bukan hanya masalah kapan kami akan siap, tetapi masalah – seperti yang saya katakan sebelumnya – tentang batasan anggaran, untuk mencoba memastikan bahwa kami tidak menghabiskan semua yang kami dapatkan di balapan pertama,” tuturnya.

“Jadi, kami tidak mengharapkan pengembangan yang signifikan untuk balapan berikutnya di Melbourne. Segera setelah kami dapat membawa sesuatu, kami akan melakukannya.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Trek Berubah, Pirelli Debut Ban Terlunak di F1 GP Australia
Artikel berikutnya Demi Turun di F1, Audi Naikkan Tawaran untuk McLaren

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia