FIA Bersikeras Hukuman Pelanggaran Cost Cap Red Bull Tepat
Presiden FIA, Mohammed Ben Sulayem, berpendapat bahwa sanksi terhadap pelanggaran budget cap Red Bull telah ditangani secara adil, meskipun tim-tim F1 lain terus menentang dan minta hukuman berat.
Foto oleh: Red Bull Content Pool
Red Bull dinyatakan bersalah pada Oktober karena telah melanggar batas biaya tahun lalu. Mereka dijatuhi denda 7 juta dolar AS (sekira Rp107 miliar) dan diberi pengurangan 10 persen waktu di terowongan angin sebagai hukuman.
Walau banyak suara kecewa, Sulayem berpikir bahwa FIA menangani masalah dengan cara yang benar. Apalagi regulasi budget cap masih dalam tahap awal.
"Kami belajar banyak dan tinjauan besar akan dilakukan," katanya, ketika ditanya oleh Motorsport.com apakah dia merasa hukuman cost cap yang diberikan sudah cukup membuat jera.
"Siapa yang tahu di tahun pertama hasilnya sepertia apa? Kami bahkan tidak menyangkanya.
"Jika Anda melihat tim-tim lain, mereka akan mengatakan bahwa kami telah meringankan mereka (Red Bull). Dan hukumannya? Beberapa dari mereka ingin mereka digantung dan mereka ingin melihat darah. Dan tim-tim (yang bersalah) sendiri melihatnya sebagai hal besar bagi mereka. Jadi di mana Anda menariknya?
"Maksud saya, kita juga harus adil. Apakah kita ingin menyingkirkan mereka atau kita ingin mereka diluruskan dan tidak melakukannya."
Salah satu aspek yang Sulayem harap ditangani dengan lebih baik tahun depan adalah waktu investigasi cost cap. Menurutnya, membiarkan masalah berlarut-larut hingga akhir tahun bukanlah hal yang ideal.
Max Verstappen, Red Bull Racing RB18, Sergio Perez, Red Bull Racing RB18
Photo by: Sam Bloxham / Motorsport Images
"Satu-satunya hal yang akan saya katakan adalah apa yang kami lakukan pada September-Oktober, seharusnya dilakukan lebih awal," ia menambahkan. "Tapi sebagai tahun pertama, kami belajar banyak dari hal itu. Dan kami masih belajar. Jadi lebih baik datang di bulan Mei, bukan Oktober."
Sulayem juga menyarankan agar FIA menambah jumlah personelnya untuk membantu mengawasi masalah-masalah yang lebih baik, baik dalam hal peraturan keuangan maupun bidang lainnya.
"Regulasi keuangan diberlakukan di tahun pertama, mengawasinya sangat sulit," ujarnya. "Dan itulah sebabnya, kami telah membahas juga karyawan. Perlu tiga lagi di sisi keuangan, tiga lagi di sasis dan Power Unit. Jadi lebih banyak perekrutan yang akan datang.
"Jika Anda tidak memiliki tenaga kerja dan orang-orang yang tepat untuk mengawasinya, apa gunanya memiliki peraturan ini? Saya percaya bahwa ada keseimbangan antara keuangan dan juga hukuman olahraga di sana."
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments