Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

FIA Bersikeras Hukuman Pelanggaran Cost Cap Red Bull Tepat

Presiden FIA, Mohammed Ben Sulayem, berpendapat bahwa sanksi terhadap pelanggaran budget cap Red Bull telah ditangani secara adil, meskipun tim-tim F1 lain terus menentang dan minta hukuman berat.

Mohammed ben Sulayem, FIA President talks with Red Bull Racing Team Principal Christian Horner and Max Verstappen of Red Bull Racing

Foto oleh: Red Bull Content Pool

Red Bull dinyatakan bersalah pada Oktober karena telah melanggar batas biaya tahun lalu. Mereka dijatuhi denda 7 juta dolar AS (sekira Rp107 miliar) dan diberi pengurangan 10 persen waktu di terowongan angin sebagai hukuman.

Walau banyak suara kecewa, Sulayem berpikir bahwa FIA menangani masalah dengan cara yang benar. Apalagi regulasi budget cap masih dalam tahap awal.

"Kami belajar banyak dan tinjauan besar akan dilakukan," katanya, ketika ditanya oleh Motorsport.com apakah dia merasa hukuman cost cap yang diberikan sudah cukup membuat jera.

"Siapa yang tahu di tahun pertama hasilnya sepertia apa? Kami bahkan tidak menyangkanya.

Baca Juga:

"Jika Anda melihat tim-tim lain, mereka akan mengatakan bahwa kami telah meringankan mereka (Red Bull). Dan hukumannya? Beberapa dari mereka ingin mereka digantung dan mereka ingin melihat darah. Dan tim-tim (yang bersalah) sendiri melihatnya sebagai hal besar bagi mereka. Jadi di mana Anda menariknya?

"Maksud saya, kita juga harus adil. Apakah kita ingin menyingkirkan mereka atau kita ingin mereka diluruskan dan tidak melakukannya."

Salah satu aspek yang Sulayem harap ditangani dengan lebih baik tahun depan adalah waktu investigasi cost cap. Menurutnya, membiarkan masalah berlarut-larut hingga akhir tahun bukanlah hal yang ideal.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB18, Sergio Perez, Red Bull Racing RB18

Max Verstappen, Red Bull Racing RB18, Sergio Perez, Red Bull Racing RB18

Photo by: Sam Bloxham / Motorsport Images

"Satu-satunya hal yang akan saya katakan adalah apa yang kami lakukan pada September-Oktober, seharusnya dilakukan lebih awal," ia menambahkan. "Tapi sebagai tahun pertama, kami belajar banyak dari hal itu. Dan kami masih belajar. Jadi lebih baik datang di bulan Mei, bukan Oktober."

Sulayem juga menyarankan agar FIA menambah jumlah personelnya untuk membantu mengawasi masalah-masalah yang lebih baik, baik dalam hal peraturan keuangan maupun bidang lainnya.

"Regulasi keuangan diberlakukan di tahun pertama, mengawasinya sangat sulit," ujarnya. "Dan itulah sebabnya, kami telah membahas juga karyawan. Perlu tiga lagi di sisi keuangan, tiga lagi di sasis dan Power Unit. Jadi lebih banyak perekrutan yang akan datang.

"Jika Anda tidak memiliki tenaga kerja dan orang-orang yang tepat untuk mengawasinya, apa gunanya memiliki peraturan ini? Saya percaya bahwa ada keseimbangan antara keuangan dan juga hukuman olahraga di sana."

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Seluk Beluk Nomor yang Dipakai Pembalap F1 2023
Artikel berikutnya Steiner: Power Unit Ferrari Musim Depan seperti Bom

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia