Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

FIA Jatuhkan Denda Lebih Sedikit pada F1 2020

Federasi Automobil Internasional (FIA) tak terlalu banyak memberlakukan denda pada Formula 1 (F1) 2020 dibandingkan musim sebelumnya.

A marshal waves a yellow flag

A marshal waves a yellow flag

Mark Sutton / Motorsport Images

FIA total memberikan denda 58.200 euro (setara Rp989 juta) kepada para pembalap dan tim F1 tahun lalu. Menurut Auto Motor und Sport, jumlah itu separuh dari F1 2019.

Keseluruhan, FIA mengeluarkan 27 penalti waktu, 12 penalti grid serta 18 denda sepanjang F1 2020. Sanksi grid dikenakan untuk penggunaan suku cadang berlebih.

Selain itu, hukuman ini juga berlaku jika ada pelanggaran lain, seperti mengabaikan bendera kuning (yellow flag). Sanksi tersebut pernah menimpa George Russell.

Pembalap Williams Racing harus rela mundur lima posisi dalam Grand Prix (GP) Turki gara-gara melaju terlalu cepat dalam zona di mana bendera kuning dikibarkan.

Baca Juga:

Ketidaknyamanan terbesar disebabkan oleh batas lintasan atau aturan bahwa di tempat tertentu di dalam sirkuit, pembalap harus mengemudi rapi di dalam garis.

Regulasi tersebut dilanggar tidak kurang dari 722 kali dalam 17 balapan F1 2020. GP Portugal merupakan yang paling mencolok dengan total 194 pelanggaran terjadi.

Batas trek juga kerap diabaikan di sirkuit baru lainnya. Total ada 93 pelanggaran di Istanbul Park, Turki dan 83 kali di Imola, Italia.

Secara umum, pelanggaran ini tak dianggap terlalu serius. Pembalap cuma rugi karena kehilangan waktu putaran. Jika sering, penalti lima detik bisa dijatuhkan.

Sanksi pengurangan waktu diberikan utamanya ketika pelanggaran ringan yang terjadi selama balapan. Lewis Hamilton pernah mengalaminya musim lalu.

Pembalap Mercedes-AMG Petronas sekaligus juara dunia F1 tersebut menerima penalti waktu di Sirkuit Monza setelah memasuki pit lane saat belum dibuka.

Hamilton bahkan dua kali mendapatkan sanksi waktu dalam GP Rusia untuk pelanggaran yang sama. Sang pembalap melakukan tes start di tempat yang salah.

Namun, kemudian hukuman kepada pria asal Inggris tersebut pada akhirnya dihapus setelah pertimbangan dan evaluasi yang cermat dilakukan oleh pengawas balapan.

Ke-18 denda yang diberlakukan FIA utamanya untuk pelanggaran melebihi batas kecepatan di jalur pit lane. Jumlahnya antara 200 euro (Rp3,39 juta) dan 1.000 euro (Rp16,9 juta).

Pembalap veteran Tim Alfa Romeo Racing, Kimi Raikkonen didenda tak kurang dari empat kali untuk pelanggaran tersebut dengan total 2.400 euro (Rp40,7 juta).

Pembalap pengganti Mercedes-AMG Petronas, George Russell, saat melakukan pit stop dalam GP Sakhir 2020 di Bahrain.

Pembalap pengganti Mercedes-AMG Petronas, George Russell, saat melakukan pit stop dalam GP Sakhir 2020 di Bahrain.

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

Namun, uang terbesar datang dari tim. Mercedes, misalnya, harus membayar 25.000 euro (Rp 424,8 juta) untuk pelanggaran yang disebutkan di atas oleh Hamilton.

FIA memutuskan pabrikan Jerman itu bersalah atas fakta bahwa pembalap mereka melakukan tes start dua kali di lokasi yang salah.

Mercedes juga didenda 20.000 euro (Rp339,8 juta) karena George Russell, saat menggantikan Hamilton, memakai ban Valtteri Bottas pada mobilnya di Bahrain.

Sedangkan, denda Racing Point pada awal tahun ini belum masuk perhitungan. Mereka harus merogoh 400 ribu euro (Rp6,7 miliar) untuk menyalin saluran rem Mercedes.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Domenicali: Kalender F1 2021 Harus Fleksibel
Artikel berikutnya Ferrari Mata-matai Sainz Sebelum Merekrutnya

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia