FIA Peringatkan Red Bull soal Selebrasi Burnout Verstappen

Tampil dominan sejak start, Verstappen sukses meraih kemenangan keempatnya musim ini, sekaligus memperlebar keunggulan menjadi 18 poin atas Lewis Hamilton pada klasemen sementara.

Untuk merayakan kemenangannya, sesuai melintasi garis finis, Verstappen melambat tepat di sisi pit wall Red Bull dan kemudian melakukan burnout, sembari meninggalkan jejak ban di sirkuit saat ia melesat pergi.

Rupanya, lokasi aksi burnout yang dilakukan oleh Verstappen tak membuat Race Director F1, Michael Masi, terkesan.

Berada sangat dekat dengan garis finis, Verstappen menempatkan dirinya pada area di mana mobil lain datang dalam kecepatan tinggi. Dan hal tersebut berisiko kecelakaan jika terjadi kesalahan.

Berbicara usai balapan, Masi mengungkapkan ketidaksenangannya atas apa yang dilakukan Verstappen. Dia turut memperingatkan Red Bull, bahwa hal seperti itu tidak boleh terjadi lagi.

“Ya saya memeriksanya, segera setelah itu terjadi,” ucap Masi.

“Itu bukan situasi yang ideal, itulah sebabnya saya segera berbicara dengan tim dan memberi tahu mereka bahwa itu adalah sesuatu yang tidak akan ditoleransi di masa depan.”

Pasal 43.3 dalam Regulasi Olahraga F1 menyatakan, setiap selebrasi pasca-balapan yang dilakukan pembalap harus dilakukan dalam batas-batas yang ketat.

Aturan menyebutkan bahwa perayaan apa pun dari pembalap yang menang harus:

a) Dilakukan dengan aman dan tidak membahayakan pembalap lain atau ofisial manapun.

b) Tidak mempersoalkan legalitas mobilnya.

c) Tidak menunda seremoni podium.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, mendapat sorakan dari anggota tim saat menuju garis finis F1 GP Styria akhir pekan lalu, Minggu (27/6/2021).

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images