Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

FIA Ubah Prosedur Monitoring Suhu Bahan Bakar Mobil F1

FIA telah melakukan perubahan pada prosedur untuk memantau suhu bahan bakar di Formula 1.

GPR AUG 21 Fuels 1

Max Verstappen nyaris terlambat tiba di grid start Grand Prix Spanyol, saat Red Bull Racing menunggu suhu bahan bakar RB18 naik ke batas minimum akhir pekan lalu.

Batas suhu bahan bakar adalah 10 Celcius di bawah suhu, yang ditampilkan pada sistem waktu resmi FIA dua jam sebelum dimulainya balapan, atau satu jam sebelum sesi latihan.

Tim melacak suhu sehingga mereka tahu seberapa dingin bahan bakar mereka ketika masuk ke dalam mobil dua jam sebelum start.

Setelah itu, menghitung berapa banyak yang suhunya hangat ketika pembalap di mobil dan saat mesin dinyalakan, sebagai bagian dari prosedur pra-lomba.

Tim harus memastikan bahwa bahan bakar melebihi batas saat mobil meninggalkan garasi, dan FIA memantaunya secara langsung melalui pengukur aliran bahan bakar standar.

Hingga kini, suhu telah dibulatkan ke derajat penuh terdekat. Pada seri GP Spanyol, suhu berada di kisaran 34 Celcius dalam persiapan balapan.

Tim pun mengharapkan angka itu menjadi angka yang dinominasikan, dan dengan demikian bahan bakar harus berada 24 Celcius ketika mobil meninggalkan garasi.

Namun, FIA menyatakan suhu 35 Celcius, dan tim dibiarkan berebut untuk memastikan bahwa mereka mencapai batasnya.

Ini memengaruhi Red Bull dan AlphaTauri, membuat Verstappen serta Pierre Gasly meninggalkan garasi hanya beberapa detik sebelum pit lane ditutup.

Pierre Gasly, AlphaTauri AT03

Pierre Gasly, AlphaTauri AT03

Photo by: Erik Junius

Situasi itu juga memicu perdebatan antara tim dan FIA tentang prosedur monitoring suhu bahan bakar mobil. Yang dipertanyakan, apakah 35 Celcius merupakan angka sebenarnya pada saat diumumkan.

Dalam pembaruan di GP Monako, Eduardo Freitas selaku Race Director telah mengindikasikan angka yang lebih akurat akan digunakan mulai sekarang, untuk menghindari kebingungan tentang pembulatan.

“Pesan resmi suhu udara resmi, yang dikirim satu jam sebelum setiap sesi latihan dan dua jam sebelum balapan, sekarang akan ditampilkan ke satu tempat desimal,” tulis Freitas.

Tim juga mendorong perubahan jangka panjang pada prosedur, agar suhu udara yang diumumkan lebih awal, tiga jam sebelum start misalnya.

Hal ini akan memberi lebih banyak waktu untuk membuat perhitungan suhu sebelum melakukan pengisian bahan bakar mobil, dua jam sebelum start.

Masalah bahan bakar pertama kali disorot ketika duo Aston Martin tidak bisa meninggalkan garasi di Miami, karena tim memastikan suhu bahan bakar mencapai batas.

Baca Juga:

Gasly mengatakan, situasi tersebut telah menyebabkan dirinya stres lantaran harus menunggu untuk diizinkan keluar dari garasi di Spanyol.

“Pada titik tertentu saya bisa melihat jam, dan saya seperti, akan sangat menyenangkan untuk pergi. Kami berhasil sekitar 20 detik,” tuturnya kepada Motorsport.com.

“Masalahnya kami sedikit menertawakannya sebelum balapan, tentang kisah bahan bakar (Aston Martin) yang terjadi di Miami.

“Dan kemudian kami berakhir dalam situasi yang sama. Saya senang kami berhasil menyelesaikan semuanya.

“Ini hal kecil, itu tidak berdampak (balapan), tapi itu hal kecil yang (seharusnya) bisa kami hindari, serta (agar) memberikan waktu yang lebih mudah untuk semua orang.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Jadwal F1 GP Monako 2022 Hari Ini
Artikel berikutnya Tantangan Menarik Charles Leclerc di Kualifikasi GP Monako

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia