Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Folger Yakin BMW Cocok dengan Karakter Trek Misano

Prestasi Jonas Folger cenderung suram dalam World Superbike 2021. Pembalap Bonovo MGM-BMW itu bertekad bangkit di WSBK Misano, 12-13 Juni mendatang.

Jonas Folger, Bonovo MGM Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Bertolak belakang dengan pencapaian rider pabrikan BMW, Michael van der Mark dan Tom Sykes, yang mentereng di 10 besar, dua klien lainnya jeblok bahkan ada di zona dasar klasemen.

Folger bersama Eugene Laverty (RC Squadre Corse) duduk di peringkat ke-18 dan 17 dari 20 peserta. Pria Jerman tersebut hanya sekali mendulang poin ketika finis pada urutan kedelapan Race 2 WSBK Aragon.

Setelah gagal total di Estoril, mantan rider MotoGP tersebut menatap WSBK Misano dengan penuh percaya diri. Lintasan sirkuit di Italia itu punya karakter mulus dan punya daya cengkeram besar.

Ia menilai motor BMW M1000RR bakal lebih mudah dikendarai di sana. Jadi Folger punya kans untuk kembali merebut poin.

“Saya ingin tahu kenapa saya kalah di banyak lokasi balapan, berkebalikan dengan saat latihan,” tuturnya dikutip dari Speedweek. “Saya menunggu Misano dan tak sabar melihat bagaimana rasanya BMW di sirkuit itu.

“Saya mengharapkan akhir pekan konsisten dan kami dapat berbaris di posisi lebih baik. Kami juga ingin menemukan set-up dasar yang cocok untuk motor di Misano, yang mana bisa digunakan untuk balapan lebih lanjut.”

Sebagai klien BMW, Bonovo MGM juga memiliki kesempatan yang sama mengakses data kinerja M1000RR. Ini sangat penting mengingat baru pertama tim bekerja sama dengan pabrikan berkantor pusat di Munchen tersebut.

Baca Juga:

Folger yang meninggalkan Moto2 pada 2019, juga perlu waktu beradaptasi. Sebab, musim lalu yang merupakan debutnya di WSBK, ia dipasok Yamaha YZF-R1.

Pria 27 tahun itu lantas membandingkan kinerja BMW dan Yamaha. “Pada BMW, pengereman dan belok menjadi problem besar. Apa yang kami lakukan, Yamaha juga melakukan dengan baik,” tuturnya.

“Bukan masalah tenaga mesin BMW, saya dapat mengemudi melewati Yamaha di trek lurus, bukan masalah. Tapi, itu tidak semua. Yamaha dan BMW adalah proyek berbeda, juga sama-sama dini.

“Di Estoril, pada Jumat, saya tidak terpaut 2 atau 2,5 detik dari pemenang di Aragon, tapi detik yang sedikit. Itu adalah tren meningkat. Sekarang, kami hanya harus melakukan lebih baik dalam balapan.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Tekad Bautista Jadikan Misano Ajang Balas Dendam
Artikel berikutnya Rea: Masa Pensiun Saya Makin Dekat

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia