Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Bagnaia: Bendera Kuning Lebih Buruk ketimbang Track Limit

Pembalap Ducati, Francesco Bagnaia, mengaku tak bermasalah dengan aturan bendera kuning dibandingkan track limit.

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Belakangan ini, track limit seperti jadi momok bagi para pembalap, baik di MotoGP atau di kejuaraan balap jet darat Formula 1. Catatan waktu lap terbaik bisa langsung dibatalkan jika terbukti melewati batas trek.

Berbagai cara juga terus dilakukan Race Direction untuk membuat aturan tersebut semakin jelas. Salah satunya adalah memberikan sinyal melalui dashboard message dan juga menggunakan sensor tekanan agar lebih akurat.

Namun, track limit bukan menjadi masalah besar bagi Bagnaia. Menurutnya, itu bisa dihindari dengan mudah karena sudah terlihat dengan jelas.

Satu yang menjadi masalah utama adalah bendera kuning (yellow flag), yang membuatnya kesulitan dalam beberapa balapan terakhir.

Bendera kuning dikibarkan ketika ada pembalap yang terjatuh, dan otomatis pembalap yang ingin melewati area tersebut harus melambatkan lajunya.

Tetapi, yang menjadi masalah adalah ketika insiden tersebut tak membuat pembalap lain dalam keadaan bahaya. Terburuk adalah penempatan bendera kuning dikibarkan tak sesuai, seperti yang dialami oleh Bagnaia di Portugal.

“Menurut saya, aturan tentang bendera kuning pada menit-menit terakhir FP3 atau kualifikasi lebih buruk dibandingkan dengan track limit. Anda bisa melihat trek dengan jelas dan Anda tahu harus tetap pada batasnya,” kata Bagnaia seperti dilansir Speedweek.

“Jika Anda berada di area hijau, maka Anda sudah keluar jalur atau membuat kesalahan. Tahun ini juga kami semakin memperjelas aturan tersebut.”

Baca Juga:

Aturan yang mengharuskan pembalap untuk melambatkan lajunya ketika bendera kuning dikibarkan untuk menambah keamanan rider yang terjatuh dan juga marshal.

Namun, ini akan merugikan pembalap yang sedang melakukan time attack karena mereka akan kehilangan banyak waktu, terutama di menit-menit terakhir sesi. Ini yang terjadi pada Pecco Bagnaia pada kualifikasi MotoGP Portugal dan di FP3 MotoGP Spanyol.

“Saya hampir tidak lolos Q2 karena Iker Lecuona dan Marc Marquez terjatuh saat saya mencatatkan waktu lap terbaik,” ujarnya.

“Biasanya saya melakukan dua lap untuk mencatatakan waktu lap terbaik. Saya punya keunggulan 0,3 detik, tapi harus melambatkan laju karena bendera kuning dikibarkan.

“Menurut saya, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan kembali tentang ini. Ketika itu dikibarkan saat sedang time attack, kemudian bendera kuning mengambil terlalu banyak dari Anda.”

Bagnaia juga mengaku sulit jika harus melambatkan lajunya ketika bendera kuning dikibarkan lantaran waktu setiap sesi tidak banyak, khususnya di kualifikasi.

“Jika semua orang menekan 100 persen, maka kecelakaan bisa terjadi. Dalam waktu 15 menit, Anda hanya memiliki empat lap terbaik. Jika dua dari empat lap itu dibatalkan, maka situasinya akan sangat sulit,” tuturnya.

“Regulasinya sudah benar, karena ketika seorang pembalap terjatuh maka kami harus melambat. Tapi, ada fase di mana Anda harus sedikit memikirkan kembali aturannya.

“Pada akhirnya kami harus menerima aturan yang berlaku saat ini,” ucapnya usai berdiskusi dengan Komisi Keselamatan.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Morbidelli Ungkap Keuntungan Kendarai M1 Spek 2019
Artikel berikutnya Forcada Klaim Quartararo Lebih Kencang Dibandingkan Lorenzo

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia