Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Gabung Aprilia Sangat Berisiko bagi Maverick Vinales

Mantan pembalap MotoGP, Jorge Lorenzo, menilai keputusan Maverick Vinales gabung Aprilia sangat berisiko. Namun, hal yang sama juga akan terjadi jika tetap bertahan di Yamaha.

Maverick Vinales, Aprilia Racing Team Gresini

Lorenzo mencoba melihat masa depan Vinales bersama Aprilia, yang menurutnya bisa gagal atau malah membawa RS-GP alami peningkatan besar.

Vinales akan memainkan debutnya bersama Aprilia di Grand Prix Aragon, setelah menjalani tes tertutup selama dua hari di Misano pada pekan lalu.

Banyak yang penasaran bagaimana penampilan kompetitif perdananya di atas RS-GP, mengingat motor tersebut berhasil membawa Aleix Espargaro naik podium di Silverstone.

Jorge Lorenzo yang awalnya tak ingin membahas tentang pembalap asal Spanyol itu, akhirnya tertarik untuk memprediksi masa depannya di kelas premier.

“Sebenarnya tidak mengejutkan hubungan antara Yamaha dan Maverick tidak berjalan baik. Tapi tidak ada yang menyangka mereka mengakhiri kontrak lebih cepat,” kata Lorenzo seperti dilansir GPOne.

“Ketika datang ke Yamaha, Maverick langsung cocok dengan motor dan meraih kemenangan. Lalu, dia tak kompetitif dan ini sungguh aneh.

“Sangat mudah untuk menghakimi hanya dengan melihat dari luar, dia merupakan seorang pembalap yang merasa dibutuhkan.”

Baca Juga:

Jorge Lorenzo mengatakan dirinya pernah memiliki situasi yang sama seperti Maverick Vinales setelah sekian lama memperkuat Yamaha. Meskipun, Lorenzo merebut semua tiga gelar juara dunia MotoGP-nya (2010, 2012, 2015) bersama tim pabrikan berlogo tiga garpu tala itu.

Oleh karena itu, ia mencoba petualangan lain dan berusaha mengulang kesuksesan yang pernah diraihnya bersama pabrikan Jepang itu.

“Saya pergi karena satu alasan, karena setelah sembilan tahun bersama, saya menginginkan sesuatu yang berbeda untuk merasa lebih hidup,” ujar pemenang 47 lomba, 114 podium, dan 43 pole position dalam 203 balapan MotoGP antara 2008 sampai 2019 tersebut.

“Maverick tidak mendapatkan hasil seperti yang diinginkannya, bahkan sebelum Fabio (Quartararo) datang dan segalanya menjadi makin buruk.

Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing, Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing, Jorge Lorenzo, Yamaha Factory Racing

Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing, Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing, Jorge Lorenzo, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

“Memiliki rekan setim yang kuat seperti Fabio sangat sulit bagi mentalnya. Gabung Aprilia sangat berisiko, tapi sama halnya dengan bertahan di Yamaha. Terus mendapatkan hasil buruk, nilai Anda akan menurun.

“Dia merasa memiliki potensi besar untuk memenangi kejuaraan dunia dan ingin mendapatkannya di tempat lain.”

Usai menjajal Aprilia RS-GP, Maverick Vinales mengatakan dirinya tak pernah merasa sebahagia itu sepanjang kariernya.

Semangat juang dan motivasi tinggi yang dimiliki oleh tim barunya juga mengangkat mentalitasnya untuk kembali memperjuangkan apa yang menjadi tujuannya di MotoGP.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Podcast: Andrea Dovizioso Kembali dan Masa Depannya
Artikel berikutnya Fausto Gresini Diabadikan Jadi Nama Tikungan Sirkuit Imola

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia