Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Gajser Memburu Torehan Unik di MXGP 2021

Tim Gajser menegaskan sudah tidak sabar lagi ingin turun di Kejuaraan Dunia MXGP 2021 dengan target mempertahankan gelar.

Tim Gajser, HRC Honda

Team HRC / Shot by Bavo

Tidak banyak yang tahu bila sejak Kejuaraan Dunia Motocross resmi dilombakan untuk kali pertama pada 1947, hanya sembilan kroser yang mampu merebut tiga atau lebih gelar secara beruntun sepanjang hampir 75 tahun ajang ini.

Kejuaraan Dunia Motocross musim 2021 akan dimulai di Orlyonok, Rusia, 13 Juni mendatang. Juara bertahan kelas MXGP Tim Gajser pun berpeluang menjadi kroser ke-10 yang mampu merebut minimal tiga gelar secara beruntun.

Kendati begitu, kroser asal Slovenia yang membela skuad pabrikan Team Honda Racing Corporation (HRC) tersebut menyadari beratnya target untuk menyamai sembilan kroser tersebut.    

Baca Juga:

Gajser juga tahu benar sulitnya mempertahankan gelar MXGP untuk kali ketiga beruntun, tahun ini. Menurutnya, jika kroser legendaris seperti Eric Geboers, Georges Jobe, Joel Smets, dan Jeffrey Herlings, tidak mampu melakukannya, itu berarti target ini memang benar-benar berat.

“Rasanya pasti luar biasa, fantastis. Tentu, setiap musim memiliki makna tersendiri dan itu sangat penting bagi saya,” tutur kampiun MXGP 2016, 2019, dan 2020 itu.

“Namun, memenangi empat gelar, khususnya jika bisa meruntun seperti tahun lalu, jelas sukar dipercaya. Saat menyentuh finis dan melihat orang-orang, sebagian mungkin tidak bisa datang karena protokol Covid-19, saya menyadari sudah berada di tim yang luar biasa.

“Kami semua sudah bekerja keras untuk sukses ini. Saya jelas sangat ingin memenangi gelar ketiga (MXGP) secara beruntun. Jika tercapai, itu akan benar-benar luar biasa.”

Sampai 2004, Kejuaraan Dunia Motocross dibagi menjadi tiga kelas berdasarkan kapasitas silinder mesin: 125 cc, 250 cc, dan 500 cc. Pada pertengahan dekade lalu, mesin 4-tak mulai diturunkan di kejuaraan dunia. Kelas pun disesuaikan menjadi MX1 dan MX2.

Pada 2014, nama MX1 diubah menjadi MXGP dan bisa diikuti kroser semua usia. MXGP bisa diikuti kroser dengan motor 250 cc 2-tak sampai 450 cc 4-tak.

Sedangkan MX2 bisa diikuti motor-motor dari 125 cc 2-tak sampai 250 cc 4-tak. Usia kroser kelas MX2 dibatasi, hanya mereka yang berusia di bawah 23 tahun yang diizinkan FIM untuk turun.

Tim Gajser, Team HRC

Tim Gajser, Team HRC

Foto oleh: KRT / Shot by Bavo

Kroser pertama yang mampu memenangi tiga gelar atau lebih secara beruntun adalah legenda Belgia, Joel Robert, yang memenangi lima gelar kelas 250 cc pada 1968 sampai 1972. Dua gelar pertama direbut di atas CZ sedang lainnya bersama Suzuki

Kroser Belgia lainnya, Roger De Coster, memenangi tiga trofi kelas 500 cc bersama Suzuki pada 1971, 1972, dan 1973. Legenda Belgia, Gaston Rahier, juga melakukannya dengan Suzuki di kelas 125 cc pada 1975, 1976, dan 1977.

Kroser asal Finlandia, Heikki Mikkola, berhasil merebut tiga gelar juara dunia beruntun pada 1976, 1977, dan 1978. Gelar pertama ia rebut di kelas 250 cc (Husqvarna) dan dua lainnya di 500 cc (Yamaha).   

Harry Everts, juga kroser asal Belgia, memenangi tiga gelar juara dunia kelas 125 cc secara beruntun pada 1979, 1980, dan 1981 semua bersama Suzuki.  

Kroser asal Afrika Selatan, Greg Albertyn, memenangi gelar di kelas 125 cc pada 1992 (Honda) lalu dua di 250 cc pada 1993 (Honda) dan 1994 (Suzuki).

Stefan Everts menyamai torehan ayahnya, Harry, sebagai pemenang tiga gelar beruntun saat memenangi kelas 250 cc pada 1995 (Kawasaki), 1996 (Honda), dan 1997 (Honda).

Kroser Italia, Alessio Chiodi, juga berhasil memenagi tiga gelar juara dunia beruntun di kelas 125 cc pada 1997 (Yamaha), 1998 (Husqvarna), dan 1999 (Husqvarna).

Stefan Everts kemudian menggila dengan merebut enam gelar secara beruntun di kelas 500 cc pada 2001 dan 2002, MXGP 2003, MX1 pada 2004, 2005, dan 2006. Semua ia rebut bersama Yamaha.

Tony Cairoli, Red Bull KTM Factory Racing

Tony Cairoli, Red Bull KTM Factory Racing

Foto oleh: Ray Archer

Kroser legendaris asal Sisilia, Italia, Antonio Cairoli, kemudian dengan cepat menyamai tirehan Stefan Everts dengan merebut enam gelar juara dunia secara beruntun di kelas MX1 2009, 2010, 2011, 2012, 2013, dan MXGP 2014.

Kecuali 2009, di atas Yamaha, lima gelar Cairoli lainnya ia rebut bersama KTM. Di MXGP 2021, Cairoli masih memperkuat tim pabrikan KTM dan akan menjadi musim terakhirnya sebagai kroser profesional.

Empat gelar juara dunia yang sudah direbut Tim Gajser (satu lainnya di MX2 2015) dilakukan bersama Honda. Jika Gajser mampu juara MXGP 2021, itu bukan hanya menjadi gelar kelima namun menjadikan namanya masuk daftar kroser peraih triple crown beruntun.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Alberto Forato Bakal Ramaikan MXGP 2021
Artikel berikutnya Cairoli Putuskan Masa Depannya Musim Ini

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia