Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Gardner luapkan euforia atas podium perdana

Remy Gardner larut dalam euforia usai keberhasilan mencetak finis kedua di Termas de Rio Hondo. Podium perdana sepanjang karier Grand Prix-nya.

Remy Gardner, SAG Racing Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Putra legenda MotoGP, Wayne Gardner, itu mengamankan posisi kedua pada Moto2 Argentina, Minggu (31/3). Sepanjang jalannya balapan, ia bertarung ketat melawan para rival, mulai dari Lorenzo Baldassarri, Alex Marquez hingga Marcel Schrotter.

“Rasanya seperti, saya berharap di sini [podium], jadi saya tidak terkejut pada diri sendiri. Tapi [rasanya] juga seperti... akhirnya,” tutur Gardner.

“Saya merasakan euforia ketika melewati garis finis. Tidak seperti kejutan besar bagi saya, karena tahun lalu, saya tahu bisa melakukannya. Sangat menyenangkan akhirnya terbayar.

“Sejujurnya, dua tahun terakhir – saya di sini bukan untuk memohon siapa pun atau motor atau tim – tetapi dua tahun terakhir ini sulit. Kami tidak punya peralatan terbaru.

“Itu pelajaran yang bagus untuk saya, mengajari saya dengan baik. Kami meraih beberapa hasil yang layak pada apa yang kami miliki tahun lalu, dan itu jelas mempersiapkan saya lebih baik untuk tahun ini. Sekarang saya menggunakan beberapa peralatan yang sangat bagus,” paparnya.

Pembalap berusia 21 tahun itu kemudian menambahkan, mesin baru Triumph memainkan peran penting dalam performa apiknya.

“Sedikit lebih bertenaga, sedikit lebih bergaya MotoGP,” tukas Gardner.

“Masih ada satu titik di mana Anda harus membawa corner speed dan itu masih sedikit seperti Moto2 tahun lalu. Tapi itu hanya sentuhan di tikungan, yang mana saya sukai. Saya rasa itu juga yang menguntungkan saya tahun ini.

“Dan untuk pembalap yang lebih berat itu banyak membantu. Saya tidak ringan. Saya tidak punya tubuh untuk Moto3, bahkan di Moto2 saya menyadarinya. Saya punya tubuh untuk motor besar, sayangnya.

“Tapi kami masih di sana, kami masih melakukannya. Kami memang kehilangan sedikit kecepatan di lintasan lurus, tetapi kami bisa mengimbanginya dengan rem dan di tikungan,” terang dia.

Raihan podium kedua, ditambah finis keempat di Qatar, mengantarkan Gardner menduduki peringkat kedua dalam klasemen sementara Moto2 2019.

Akhir pekan depan, ia bakal menyambangi Circuit of The Americas (COTA), Austin untuk putaran ketiga.

“Jelas kami akan menghadapi balapan di mana kami kesulitan,” tukasnya.

“Texas, saya tidak pernah cocok di sana. Jadi, itu akan menjadi trek yang menarik bagi saya.

“Saya ke sana dengan pikiran terbuka tahun ini, karena kami punya peralatan baru dan hal-hal bekerja jauh lebih baik.

“Target tim kami, pada awal musim, kami katakan adalah 10 besar. Saya sendiri menargetkan tujuh besar, dan sekarang kami ingin lima besar secara konsisten.

“Walaupun kami peringkat kedua sekarang, tapi masih ada 17 balapan tersisa. Ini akan menjadi tahun yang panjang,” pungkas Gardner.

Laporan tambahan oleh Jamie Klein

Remy Gardner, SAG Racing Team
Remy Gardner, SAG Racing Team
Remy Gardner, SAG Racing Team
Remy Gardner, SAG Racing Team
Remy Gardner, SAG Racing Team
Remy Gardner, SAG Racing Team
Remy Gardner, SAG Racing Team
Podium: winner Lorenzo Baldassarri, Pons HP40, second place Remy Gardner, SAG Racing Team, third placeAlex Marquez, Marc VDS Racing
Remy Gardner, SAG Racing Team
Remy Gardner, SAG Racing Team
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Binder dihukum turun satu posisi
Artikel berikutnya Bukan hasil balap yang diinginkan Dimas Ekky

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia