Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Gasly Ingin Akhiri Kesialan di Kampung Halamannya

Pierre Gasly berhasil mempersembahkan podium perdana untuk AlphaTauri musim ini. Ia bertekad mempertahankan prestasi pada gelaran berikutnya di kampung halaman, F1 GP Prancis, akhir pekan.

Pierre Gasly, AlphaTauri

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Masalahnya Sirkuit Paul Richard kurang bersahabat dengannya. Dalam dua penampilan, Gasly gagal membawa pulang poin. Pada 2019, ia hanya finis di urutan ke-10. Lalu musim lalu, pria 25 tahun itu tak mampu menuntaskan lomba akibat senggolan dengan Esteban Ocon.

Kepercayaan diri Gasly membaik setelah naik podium di Baku, sebuah trek yang tidak pernah ditaklukan dengan hasil memuaskan.

“Saya pantas berada di podium di Baku, karena akhir pekan yang sangat indah. Semua berjalan dengan baik dari lap latihan. Saya merasa sangat nyaman di dalam mobil dan saya tahu kami punya potensi bagus,” ujarnya.

“Ada beberapa Sabtu yang indah di awal musim, tapi hari Minggu tidak berjalan seperti yang kami mau. Dalam dua balapan terakhir, kami melakoni pekerjaan luar biasa, tanpa melakukan kesalahan. Itu persis seperti apa yang kami butuhkan dan sungguh bagus berada di podium nomor tiga.”

Baca Juga:

Jelang balapan, Gasly merasakan tekanan sangat tinggi. Kemenangannya bisa menghibur warga Prancis di tengah pandemi.

“Jadi balapan di Paul Ricard, dilangsungkan di negara saya, datang tepat pada waktunya. Setiap orang di Prancis sangat gembira. Ekspektasi dan motivasi untuk sisa musim sangat tinggi.

“Performa kami membuat kami antusias untuk mengetahui apa yang bisa dilakukan pada balapan berikutnya. Kami punya pendekatan sama pekan ini. Jujur, saya tidak mencatat hasil sangat bagus di Paul Ricard pada masa lalu. Saya bertubrukan dengan Ocon di balapan F1 pertama di sini dan harus mundur pada lap pertama.

“Saya juga tidak merasakan akhir pekan bagus pada 2019 dan saya finis nomor 10. Sebenarnya, Baku adalah balapan lain yang tidak berhasil bagi saya hingga tahun ini, jadi saya harap kami dapat melanjutkannya akhir pekan dan mengubah kesialan ini,” Gasly menguraikan.

Pierre Gasly, AlphaTauri AT02
1

Relasi Yuki Tsunoda dengan trek Paul Ricard tidak seburuk koleganya itu. Dia pernah menyambangi sirkuit itu kala masih berkiprah di Formula 3.

“Ketika saya di Formula 3, saya balapan dua kali di Paul Ricard. Ini artinya situasi akan berbeda bagi saya setelah Portugal, Monako dan Baku. Saya kira itu adalah faktor sangat positif,” ia mengungkapkan.

“Tidak seperti dua balapan sebelumnya, tidak ada dinding dan area untuk manuver lebih luas, jadi saya tidak harus menjadi hati-hati dengan pendekatan saya.

“Pada pengaturan mobil, itu akan sangat berbeda dari Azerbaijan di mana mobil melaju dengan sangat bagus karena tidak ada tikungan curam, kecepatan rendah. Sebuah trek yang sama sekali berbeda dalam segala hal.

“Saya menantikannya dan mudah-mudahan saya bisa finis di ambang batas poin lagi,” ujar Tsunoda.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Jelang F1 GP Prancis, Red Bull Dibayangi Catatan Belum Pernah Menang
Artikel berikutnya Wolff: Kami Harus Tampil Kuat di Prancis

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia