Pierre Gasly Sayangkan jika GP Monako Dicoret dari Kalender F1
Pembalap AlphaTauri, Pierre Gasly, menilai akan menjadi hal mengejutkan jika sirkuit jalanan Monte Carlo tidak lagi menggelar balap jet darat.
Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images
Dengan jumlah lomba F1 mendekati batas 24 seri, serta kehadiran Grand Prix Las Vegas dan Qatar, ada persaingan yang meningkat di antara sirkuit-sirkuit saat ini untuk mempertahankan posisi dalam kalender.
CEO Formula 1, Stefano Domenicali, telah mengatakan bahkan venue klasik perlu mendapatkan status tuan rumah dan tak dapat mengandalkan kejayaan masa lalu untuk menjamin sebagai Grand Prix di masa depan.
Pernyataan itu memunculkan spekulasi bahwa nasib Monako tengah terancam, terutama lantaran model bisnis kejuaraan dunia dalam hal biaya penyelenggaraan (hosting), hak siar serta produksi televisinya.
Gasly menuturkan, bakal sulit bagi dirinya untuk menerima fakta andai benar Monaco dihapus dari kalender. Sebab, balapan di sirkuit jalanan Monte Carlo itu telah menjadi event ikonik dalam sejarah F1.
“Akan sedikit mengejutkan jika Monaco dikeluarkan dari kalender. Ini mungkin balapan paling ikonik di dunia,” ucapnya.
“Berbicara dengan penggemar non-F1, semua orang telah mendengar tentang Monako karena berbagai alasan, apakah itu balapan, apakah itu terkait pesta, apakah itu semua aksi yang terjadi di sekitar Grand Prix. Ini adalah akhir pekan yang sangat ikonik.
“Saya pikir, dan saya sangat berharap, kami bisa mengalaminya sebagai pembalap karena ini mungkin trek terberat musim ini, yang paling menantang, dan adalah (sirkuit) favorit saya.”
Aksi pembalap AlphaTauri, Pierre Gasly, ketika mengemudikan AT02 di Formula 1 Grand Prix Monako pada 2021
Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images
Gasly juga mengatakan, sirkuit lain seperti Spa-Francorchamps di Belgia cukup penting untuk terus berada dalam kalender Formula 1.
“Jelas bagi saya, saya memiliki keterikatan yang sangat khusus dengan balapan ini,” ucap pria berusia 26 tahun tersebut
“Balapan kandang saya (Prancis), dan Monkco terasa seperti balapan kandang, kemudian Spa adalah balapan terdekat dari kota asal saya. Jadi, saya biasanya mendapat banyak dukungan di sana.
“Saya pikir itu adalah trek yang sangat ikonik, terutama Spa dan Monako. Itu adalah dua trek favorit saya. Menurut saya, kedu sirkuit adalah bagian dari sejarah dan DNA Formula 1. Mereka harus ada di kalender setiap tahun.
“Kami tahu F1 saat ini, ada banyak hal yang terlibat dalam bagaimana merencanakan seluruh musim, jadi kami akan melihat apa yang terjadi. Tetapi secara pribadi, saya sangat berharap kami dapat mempertahankan mereka selama beberapa tahun ke depan.”
Kontrak GP Monako berakhir selepas musim 2022. Kendati demikian, Presiden Automobile Club de Monaco, Michel Boeri, bersikeras kesepakatan baru bakal tercapai antara pihaknya dengan organisasi Formula 1.
“Saya ingin merujuk pada apa yang telah dibaca di media, di mana dikatakan bahwa kami mungkin berjuang untuk terus menyelenggarakan balapan Grand Prix setelah acara 2022, sehingga paling cepat tahun depan,,” tuturnya mengutip La Gazette de Monaco.
“Tersirat bahwa biaya yang diminta oleh Liberty (Media) terlalu berlebihan untuk Monako dan Grand Prix tidak akan lagi diadakan.
“Itu tidak benar. Kami masih dalam pembicaraan dengan mereka dan sekarang harus menyegel kesepakatan dengan kontrak.
“Saya dapat menjamin Anda bahwa Grand Prix (Monako) akan terus berlangsung setelah 2022. Saya tidak tahu apakah itu akan menjadi kontrak tiga atau lima tahun, tapi itu detailnya.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments