Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Jelang F1 GP Prancis, Red Bull Dibayangi Catatan Belum Pernah Menang

Dari enam kali lawatan ke Grand Prix Prancis, pencapaian Red Bull Racing hanya mentok di podium kedua pada 2018.

Valtteri Bottas, Mercedes AMG W10, Charles Leclerc, Ferrari SF90 and Max Verstappen, Red Bull Racing RB15 at the start of the race

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Pertarungan antara Max Verstappen dan Lewis Hamilton diprediksi terus berlanjut di Sirkuit Paul Ricard akhir pekan ini. Apalagi, kedua pembalap hanya selisih 4 poin dalam klasemen sementara.

Menyusul kegagalan finis di Baku, baik Verstappen maupun Hamilton, diyakini bakal tampil ngotot untuk membawar kekecewaan itu dengan raihan gemilang di Paul Ricard.

Di atas kertas, kecepatan yang dimiliki Red Bull jelas mengungguli Mercedes. Tetapi, jika menengok catatan sepanjang melakoni GP Prancis, besar kemungkinan RB16B ditaklukkan W12.

Baca Juga:

Sebuah fakta menarik menunjukkan, bahwa Red Bull rupanya belum pernah merasakan jadi pemenang di Paul Ricard. Termasuk juga ketika Magny-Cours masih berstatus tuan rumah F1.

Prestasi terbaik yang mampu dipetik Red Bull adalah finis kedua pada 2018. Sedangkan musim 2019, Mercedes berhasil mengamankan 1-2 lewat duet Hamilton dan Valtteri Bottas.

Akan tetapi, Red Bull tak perlu khawatir. Honda dikabarkan bakal mempersenjatai mereka dan AlphaTauri, dengan power unit baru, meliputi MGU-H serta knalpot.

Ditambah kemenangan Sergio Perez pada GP Azerbaijan, tentunya Red Bull tengah dalam momentum dan keinginan untuk terus melanjutkan tren positif di Paul Ricard.

Sergio Perez, Red Bull Racing RB16B, Lewis Hamilton, Mercedes W12

Sergio Perez, Red Bull Racing RB16B, Lewis Hamilton, Mercedes W12

Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images

Awal bulan ini, Christian Horner menyatakan timnya harus dapat mempertahankan performa paik demi menekan Mercedes hingga akhir kejuaraan.

“Saya harap persaingan gelar juara ini terus berlanjut hingga akhir musim. Ini yang diinginkan oleh para penggemar,” ujar pria berusia 47 tahun itu.

“Mercedes harus terus berada di bawah tekanan. Mereka tidak pernah berada di kondisi seperti ini selama tujuh tahun terakhir. Tekanan mulai muncul dari dalam tim.”

Red Bull bercokol di puncak klasemen sementara konstruktor, mengumpulkan 174 poin atau unggul 26 poin atas Mercedes.

“Ya, kami menyukai pertarungan. Itu seperti yang diperintahkan dokter setelah tujuh tahun terakhir,” ucap Team Principal Mercedes, Toto Wolff, kepada situs resmi Formula 1.

“Dan hubungan itu selalu saling menghormati. Saya pikir pekerjaan yang telah dilakukan Christian sangat bagus dan dia adalah Kepala Tim termuda yang memenangi kejuaraan dunia.

“Dia sudah melakukannya empat kali berturut-turut.”

Berikut Hasil Balapan Red Bull di F1 GP Prancis:

2005 2006 2007 2008 2018 2019
P10 - DNF P9 - P12 P12 - P13 P6 - P9 P2 - P4 P4 - P10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Perez Ingin Bahas "Gentleman’s Agreement" dengan Seluruh Pembalap F1
Artikel berikutnya Gasly Ingin Akhiri Kesialan di Kampung Halamannya

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia