Gresini Racing Bantah Kabar Fausto Gresini Meninggal Dunia

Senin (22/2/2021) malam waktu setempat, atau Selasa (23/2/2021) pagi WIB, muncul kabar mengejutkan dari Fausto Gresini. Dia dilaporkan meninggal dunia karena terinfeksi virus corona.

Namun pihak Gresini Racing langsung merilis pernyataan, sembari mengonfirmasi bahwa Fausto Gresini tidak meninggal dunia.

“Terlepas dari berita yang saat ini beredar, Fausto masih bersama kami, meskipun dalam kondisi yang sangat kritis,” demikian pernyataan Gresini Racing melalui media sosial.

Sementara putra Fausto Gresini, Lorenzo, mengecam keras media yang memberitakan ayahnya telah meninggal dunia karena Covid-19. Hal itu dituliskannya melalui unggahan di akun Facebook.

“Saya ingin berterima kasih kepada pers karena sangat bijaksana dalam mengkomunikasikan dan menyebarkan berita yang belum diverifikasi, mereka benar-benar burung nasar (burung pemakain bangkai)! Ayah saya sangat sakit, tetapi tidak akan meninggal hari ini,” tulisnya.

Dalam dua bulan terakhir, Gresini berjuang keras melawan virus corona yang menginfeksinya setelah Natal 2020. Pria Italia itu dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan medis pada 27 Desember lalu.

Lantaran kondisi yang memburuk, Gresini sampai dipindahkan rumah sakit khusus Covid-19 di Maggiore Carlo Alberto Pizzardi, Bologna. Dia juga harus melakukan prosedur koma buatan, karena saturasi oksigen dalam darahnya rendah.

Gresini sempat menunjukkan perkembangan baik, yang mana dia sudah bisa melakukan panggilan video dengan putrinya, serta dijengkuk oleh istrinya, Nadia. Akan tetapi, beberapa pekan terakhir ini, kondisinya dinyatakan kritis.

Mantan pembalap motor Grand Prix tersebut memperlihatkan penurunan kondisi. Terjadi komplikasi dalam proses pemulihannya karena ada organ-organ tubuh yang rusak parah.

“Fausto Gresini lanjut dirawat di ruang perawatan intensif Rumah Sakit Maggiore di Bologna, karena gagal napas serius akibat infeksi Covid-19,” ujarnya.

“Sayangnya, komplikasi yang muncul membuat gambaran klinis menjadi kritis. Tim dokter melanjutkan merawatnya seintensif mungkin dengan harapan fungsi organ yang rusak parah akan kembali pulih. Dia selalu ditopang respirator mekanis dan dalam kondisi koma farmakologis,” demikian pernyataan dokter Nicola Cilloni pada 19 Februari lalu.