Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Haas Memandang Andretti Bukan Ancaman di F1

Prinsipal Haas, Gunther Steiner, tak melihat keinginan Andretti Autosport mengakuisisi tim F1 sebagai ancaman.

US flag on the rear wing end plate of the car driven by Romain Grosjean, Haas F1 Team VF-17

US flag on the rear wing end plate of the car driven by Romain Grosjean, Haas F1 Team VF-17

Andrew Hone / Motorsport Images

Tim milik Michael Andretti itu disebut bakal membeli Alfa Romeo. Mereka juga sempat menjajaki Haas. Tapi, hingga sekarang, informasi tersebut hanya sebatas rumor semata.

Pasalnya, skuad yang bertarung di Formula E dan IndyCar masih menunggu momentum yang pas untuk masuk ke Formula 1.

Tentang langkah Andretti selanjutnya, Steiner mengaku tidak tahu meski ia dan putra juara F1 1978, Mario Andretti itu, beberapa kali berbincang.

“Jujur, saya tidak tahu apa yang akan Michael lakukan. Saya bicara dengan Michael beberapa kali tapi bukan baru-baru ini,” ucapnya.

“Setiap orang tahu satu sama lain di dunia balap Amerika. Mungkin pernah ada diskusi tapi tidak konkret.”

Baca Juga:

Seandainya, Andretti berhasil mengambil alih saham mayoritas Alfa Romeo, maka akan ada dua tim yang berasal dari Amerika Serikat tampil di F1.

Bagi Haas yang ambil bagian dalam balapan jet darat sejak 2016, hadir atau tidaknya Andretti di F1, tak berpengaruh apa pun pada mereka, terutama dalam pasar AS. Skuad yang sebelumnya hanya berduel di NASCAR itu sudah membuktikannya.

Embel-embel sebagai tim AS pertama yang berlaga di F1 sejak 1986, nyatanya tak berpengaruh banyak terhadap kerja sama dengan sponsor.

“Saya tidak melihat siapa pun sebagai ancaman. Kami tak punya masalah dengan itu dari mana pun tim berasal,” ucapnya.

“Tapi, saya kira yang tidak kami lakukan, kami tidak mengeksploitasi pasar Amerika Serikat serta bursa sponsor sebanyak yang seharusnya, karena jika tidak, kami akan punya lebih banyak logo (sponsor) Amerika di mobil.

“Semua menjadi perlu menjadi Amerika tiba-tiba, dan semua tampak fokus ke Amerika, tapi saya kira ada negara lain juga.”

Balapan menyambangi Negeri Paman Sam kembali, tepatnya Circuit of the Americas, telah membangkitkan minat kepada F1. Steiner menilai seharusnya animo tidak hanya berlangsung saat mereka hadir di Austin.

Mick Schumacher, Haas track walk

Mick Schumacher, Haas track walk

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Pria 56 tahun itu juga ingin memberi dukungan besar kepada pembalap Amerika Serikut yang tampil di F1.

“Karena Austin sekarang, ada banyak fokus ke situ. Tapi belum ada siapa pun yang mengetuk pintu kami untuk menjadi sponsor besar dan mengatakan karena kami dari Amerika,” ia mengisahkan.

“Ini yang ingin kami lakukan atau ini kenapa kami bakal mendukung seorang pembalap Amerika. Taka da keajaiban dalam permainan ini. Apa pun yang terjadi, tidak ada banyak perubahan. Jadi ada banyak pembahasan saat ini, tapi kami perlu berjalan sekarang.”

Untuk memudahkan mobilisasi, Haas punya tiga markas, yakni Kannapolis (North Carolina), Banbury (Inggris) dan Maranello (Italia).

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Formula 1 Tidak Akan Gelar Sprint Race di Setiap Grand Prix
Artikel berikutnya Hasil FP1 F1 GP Amerika Serikat: Bottas Asapi Hamilton-Verstappen

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia