Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Haas Tetap Menaruh Asa pada VF-22 meski Minim Tes F1 Barcelona

Team Principal Haas, Guenther Steiner, masih memiliki harapan terhadap mobil baru VF-22, walau kekurangan jumlah lap saat sesi uji coba pekan lalu.

Mick Schumacher, Haas VF-22

Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images

Haas menempati posisi paling buncit dalam tes resmi pramusim Formula 1 2022 di Circuit de Barcelona-Catalunya. Mick Schumacher dan Nikita Mazepin total hanya menempuh sebanyak 160 lap.

VF-22 mengalami serangkaian masalah pada hari pertama dan ketiga uji coba, yang membuat Haas tertahan di garasi. Problem di antaranya kebocoran oli akibat masalah Ferrari dan hal ini berada di luar kendali tim.

Selain dilanda kendala teknis, Haas juga tengah dipusingkan persoalan sponsor utama. Buntut invasi militer Rusia ke Ukraina, skuad terpaksa tampil polos dalam hari terakhir tes usai mencopot logo Uralkali.

Terlepas dari berbagai masalah, Steiner rupanya tetap optimistis akan potensi Haas serta VF-22 yang dijadikan andalan untuk mengarungi regulasi baru F1 pada musim ini.

“Kami tidak cukup melaju. Hari pertama kami memiliki beberapa gremlin, masalah yang sangat kecil dengan konsekuensi besar, mungkin tidak terlalu besar tetapi konsekuensi sedang. Jadi, kami tidak tes cukup banyak,” tuturnya kepada Motorsport.com.

“Sebagian di lantai. Tapi paginya kami mengalami masalah pompa bahan bakar, kebocoran internal di tangki bahan bakar, sehingga tekanannya tidak pas.

“Kemudian pipa pendingin baterai sedikit bocor, dan lalu tekanan hilang. Anda tidak dapat mengoperasikan baterai, karena jika tidak, Anda akan membakarnya.

“Hari kedua sebenarnya cukup bagus, kami belajar banyak, dan itulah yang memberi saya harapan baik, jika Anda mendapatkan hari yang bersih, dan Anda membuat kemajuan cepat. Banyak yang dipelajari sepanjang hari kedua.

“Pada Jumat pagi kami mengalami kebocoran oli setelah sembilan lap. (Kami) mengeluarkan mesin, coba memperbaikinya, memasukkan mesin, dan kebocoran oli lebih besar. Jadi, itulah hari kami. Hasil tes hari kedua bagus, selebihnya tidak sebanyak itu.”

Nikita Mazepin, Haas VF-22

Nikita Mazepin, Haas VF-22

Photo by: Zak Mauger / Motorsport Images

Steiner mengungkapkan, bahwa lamanya Haas VF-22 tertahan di dalam garasi diperburuk oleh para kru yang belum terbiasa dengan mobil baru.

“Mereka sangat rumit dengan mobil-mobil ini, dan jika Anda mengeluarkan semuanya pertama kali, bagi mekanik itu sulit. Jadi hal-hal ini, ketika Anda memilikinya pertama kali, perlu waktu lebih lama untuk melihat apa itu dan kemudian lebih lama untuk memperbaikinya, karena orang-orang telah terbiasa dengan mobil yang berusia hampir tiga tahun, dan sekarang semuanya baru.”

Seperti tim lainnya, Haas turut didera masalah porpoising di trek lurus. Fenomena itu pertama kali muncul saat filming day. Namun, engineer punya waktu untuk mengatasinya sebelum pengujian.

“Seperti orang lain, kami perlu belajar tentang lantai, porpoising. Saya pikir semua orang akan mengatasinya. Tim F1 cukup bagus untuk bereaksi,” ucap Steiner.

“Kami mengetahuinya ketika filming day, dan kami memiliki staf di terowongan angin pada malam yang sama. Orang-orang aero langsung ke sana, untuk sedikit mengeluarkan tekanan.”

Baca Juga:

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Dua Juara Dunia F1 Sepakat Satu Hal soal Ferrari
Artikel berikutnya Lewis Hamilton Sebut F1 2022 Musim Paling Menarik

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia