Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Soroti Isu HAM, Lewis Hamilton Tak Nyaman Balapan di Arab Saudi

Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, rupanya tidak menikmati tentang perlombaan Formula 1 yang digelar di Arab Saudi. Hal ini lantaran pelanggaran hak asasi manusia di negara itu.

Lewis Hamilton, Mercedes, in the press conference

Foto oleh: FIA Pool

Grand Prix Arab Saudi di Sirkuit Jeddah Corniche menuai kritik dari organisasi Human Rights Watch, yang menuding F1 melakukan strategi yang disengaja untuk membelokkan citra negara sebagai pelanggar hak asasi manusia.

Laporan yang dirilis HRW, mengikuti surat soal permintaan pertemuan dengan petinggi dan Presiden FIA, Jean Todt, menyebut kehadiran F1 berisiko meningkatkan upaya pemerintah Arab Saudi untuk menutupi citranya meski ada peningkatan signifikan dalam represi pada beberapa tahun terakhir.

Tujuh kali juara dunia, Hamilton, memang vokal dalam menyuarakan hak asasi manusia. Sikapnya ini ditunjukkan dengan memakai livery helm pelangi di Qatar terakhir kali, untuk mendukung komunitas LGBTQ+.

Saat konferensi pers jelang GP Arab Saudi, Kamis (2/12/2021), Hamilton yakin F1 bertugas untuk membantu meningkatkan kesadaran akan masalah-masalah tertentu, yang berkaitan dengan hak asasi manusia di negara-negara disinggahi.

Hamilton mengungkapkan, bahwa dirinya telah menerima sambutan hangat dari orang-orang. Namun, dia mengakui tak merasa nyaman untuk balapan di negara Arab Saudi.

Lewis Hamilton, Mercedes

Lewis Hamilton, Mercedes

Photo by: Steve Etherington / Motorsport Images

Ditanya apakah posisi Arab Saudi dalam kalender bertentangan dengan pesan We Race As One yang dipromosikan F1, Hamilton berkata: “Saya tidak bisa berpura-pura menjadi yang paling berpengetahuan dan memiliki pemahaman terdalam dari seseorang yang telah tumbuh dalam komunitas di sini yang sangat dipengaruhi oleh aturan dan rezim tertentu.

“Apakah saya merasa nyaman di sini? Saya tidak akan mengatakan saya melakukannya. Ttetapi itu bukan pilihan saya untuk berada di sini.

“Olahraga telah mengambil pilihan untuk berada di sini dan apakah itu benar atau salah, saya pikir sementara kami di sini, sekali lagi, saya merasa penting untuk meningkatkan kesadaran.

“Misalnya pada balapan terakhir (di Qatar), Anda melihat helm yang saya kenakan. Saya akan memakainya lagi di sini dan di balapan berikutnya karena itu adalah masalah.

 

“Ada perubahan yang perlu dilakukan.”

Hamilton lalu mengatakan, bahwa meski undang-undang Arab Saudi diubah pada 2018 untuk mengizinkan wanita mengemudi secara legal, beberapa di antaranya masih dipenjara karena mengemudi bertahun-tahun yang lalu.

“Ada banyak perubahan yang perlu terjadi dan olahraga kita perlu berbuat lebih banyak,” ujarnya menambahkan.

Baca Juga:

Promotor balapan, Pangeran Khalid bin Sultan al-Faisal, menyambut baik pernyataan Hamilton yang mengungkapkan pandangannya dan dia menghormati pendapatnya.

“Senang melihat orang-orang membela apa yang mereka yakini. Tetapi pada saat yang sama, kami memiliki budaya kami, tradisi kami,” tuturnya.

“Kami memahami dan untuk seseorang dengan latar belakang dan budayanya, saya benar-benar mengerti mengapa dia melakukannya.

“Saya kira, dia harus melakukan apa yang dia lakukan, apa pun yang dia dukung, dan berpikir bahwa dia yakin cocok untuknya. Kami menghormati pendapatnya.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Jadwal F1 GP Arab Saudi 2021 Hari Ini
Artikel berikutnya Marko Bantah Verstappen Ganti Mesin di F1 GP Arab Saudi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia