Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Lewis Hamilton Sebut Kualifikasi GP Kanada seperti Debut F1

Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, mengatakan kualifikasi Grand Prix Kanada serupa dengan debutnya di Grand Prix Australia pada 2007 silam.

Lewis Hamilton, Mercedes W13

Lewis Hamilton, Mercedes W13

Andrew Ferraro / Motorsport Images

Hamilton menikmati kualifikasi di Sirkuit Gilles Villeneuve, dengan trek basah yang mulai mengering mengingatkannya pada kenangan di masa lalu.

Seperti diketahui, pembalap asal Inggris itu berdebut F1 pada 2007 di GP Australia, ketika menjalani kualifikasi dalam kondisi trek yang sama dengan di Montreal musim ini.

Hamilton pun mengaku sangat gembira saat keluar dari mobilnya, meski tak mendapatkan hasil sesuai keinginannya. Itu juga dapat melupakan rasa sakit yang dideritanya ketika berjuang melawan porpoising pada perlombaan di Baku lalu.

“Saya tidak bisa memberitahu Anda betapa bahagianya saya!” kata Hamilton saat ditanya Motorsport.com apakah dia puas dengan hasil di kualifikasi yang sulit tersebut.

“Saya dan Ang (fisioterapisnya Angela Cullen) berpelukan di belakang garasi, karena kami berdua telah bekerja sangat keras, dan tentu saja akhir pekan ini adalah tantangan yang nyata.

“Saya sangat bersyukur memiliki dia bersama saya setiap hari untuk mengatasi rasa sakit dan memperbaiki tubuh saya, serta kemudian datang ke sini dengan mobil yang membuat kami masih kesulitan.

“Kami tahu dengan kecepatan murni di lintasan kering, kami tertinggal jauh. Tetapi untuk mendapatkan lima besar dalam kualifikasi dalam kondisi seperti itu luar biasa.

“Saya kira itu kualifikasi tertinggi saya tahun ini. Rasanya sangat, sangat mirip dengan kualifikasi pertama saya di Australia pada 2007 dalam hal kegembiraan.”

Namun demikian, Hamilton juga menghadapi kesulitan sepanjang kualifikasi dengan ketidakseimbangan suhu rem yang harus coba dikelolanya sepanjang sesi.

“Itu sulit bagi semua orang. Saya juga memiliki jarak roda yang besar dari cakram rem saya. Jadi, satu cakram rem lebih tinggi dari yang lain, sehingga yang lain bisa tak bekerja optimal,” ujarnya.

“Beruntungnya saya bisa memperbaikinya pada out lap. Kami tidak menyukai full mode kami, karena kami menempuh lap yang konsisten. Jadi, saya pikir ada sedikit lebih banyak waktu di dalamnya.

“Tapi pada akhirnya, suhu ban saya agak meningkat. Saat saya melahap satu lap, saya tahu semua orang melakukan time attack dan saya berkata, ‘Ah, Tuhan, tolong!’”

Lewis Hamilton, Mercedes W13

Lewis Hamilton, Mercedes W13

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Hamilton sempat berpikir untuk mengikuti jejak rekan setimnya dengan menggunakan ban slick di Q3. Tapi kondisi trek belum sepenuhnya kering, yang membuat George Russell tergelincir saat flying lap.

“Itu pasti menjadi pertimbangan,” kata Hamilton tentang ban slick. “Saya pikir trek mengering cukup cepat. Dan pasti ada beberapa titik trek yang terlihat kering. Tapi bagi saya, rasanya itu pertaruhan yang terlalu besar, terutama dengan suhu seperti ini.

“Jadi saya, kami memutuskan untuk tetap menggunakan ban intermediate. Dan sebenarnya menurut saya itu cara yang tepat. Saya kira mungkin masih membutuhkan 10 menit lagi sebelum trek benar-benar kering.”

Setelah mengalami kesulitan pada hari pertama, Hamilton dan timnya berhasil membuat perubahan pada mobilnya dalam waktu semalam. Ini membuatnya jauh lebih percaya diri dalam menghadapi balapan hari Minggu (19/6/2022).

“Kemarin (Jumat) benar-benar berat. Pada dasarnya apa yang terjadi adalah kami mencoba seperti semua hal yang berbeda di dalam mobil, lubang di floor dan segala macam,” ucapnya.

“Kami punya banyak, banyak pengaturan yang berbeda dan kami selalu berharap salah satunya benar. Dan mobil saya tidak enak dikendarai!

“Itulah mengapa saya benar-benar berjuang untuk konsisten dengannya. Kemudian kami berkumpul di malam hari, kami berbagi pendapat tentang itu, dan kami sekarang agak mengerucut.

“Lalu, sebelum kualifikasi kami harus memutuskan apakah kami akan menggunakan sayap besar atau sayap kecil untuk balapan demi keuntungan kecil dalam kualifikasi.

“Itu arah yang George tuju, dan saya sudah bersiap untuk balapan. Jadi, saya berharap itu tepat, dan memberi saya mobil balap terbaik untuk balapan.”

Baca Juga:

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Oscar Piastri Diyakini Gabung Williams Musim Depan
Artikel berikutnya Toto Wolff Geram Dituding Cari Keuntungan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia