Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Karena Dua Sosok Ini, Honda Rela Bikin Mesin F1 2022 untuk Red Bull

Sebagai bentuk terima kasih kepada dua pentolan Red Bull Racing dan AlphaTauri, Honda bersedia memberikan mesin 2022. Ini adalah tanda mata perpisahan produsen power unit Jepang tersebut dengan Formula 1.

Masashi Yamamoto, General Manager, Honda Motorsport

Masashi Yamamoto, General Manager, Honda Motorsport

Glenn Dunbar / Motorsport Images

Red Bull Powertrains dibentuk untuk menyuplai mesin bagi skuad Die Rotten Bullen dan AlphaTauri setelah pemasok utamanya, Honda, memutuskan keluar dari kompetisi jet darat.

Namun, perusahaan tersebut tampaknya belum siap karena berbagai hal yang terjadi belakangan ini. Mereka pun meminta Honda untuk membuatkan mesin baru di pabrik pusat, Sakura, selama periode transisi.

Manajer Honda Formula 1, Masashi Yamamoto, mengungkapkan alasannya mengabulkan permohonan Red Bull Racing. Itu lebih karena menghormati konsultan motorsport Red Bull Racing, Helmut Marko, dan prinsipal AlphaTauri, Franz Tost.

“Mereka (Marko dan Tost) yakin dengan Honda dan kami harus membalas itu,” ujarnya dalam wawancara dengan BBC Sport.

“Pada 31 Desember tahun ini, proyek F1 kami akan berakhir. Tapi, kami menerima permintaan dari Red Bull dan AlphaTauri, yang mana sangat menyenangkan. Mereka ingin kami bekerja bersama-sama (musim depan) agar kompetitif.

“Jadi kami berdiskusi, bagaimana kami dapat bekerja bersama agar mereka tetap kompetitif.”

Sesuai dengan perkembangan Formula 1 ke depannya, para engineer Honda seharusnya fokus pada ‘proyek nol karbon’. Namun, dua insiden yang melibatkan pembalap Red Bull Racing dan Mercedes, mengacaukan rencana.

Baca Juga:

“Sejalan dengan kami bertarung untuk titel tahun ini, kami tidak akan punya waktu cukup untuk memberi pengarahan tim (Red Bull dan AlphaTauri). Dalam kerangka waktu, akan masuk akal kalau melakukannya tahun depan, bukannya tahun ini,” Yamamoto melanjutkan.

“Banyak dari para engineer kami akan kembali pada proyek kami selanjutnya, proyek nol karbon. Itu kenapa kami mempertimbangkan berapa staf kami yang akan kami kerahkan untuk mendukung Red Bull tahun depan.”

Yamamoto mencatat bahwa engineer mendapat banyak pengalaman dari sukses dan kegagalan selama ini. Mereka pun mampu membuat mesin tahan banting yang mampu menyaingi Mercedes musim ini.

“Dua tahun lalu, Red Bull dan saya menempatkan power unit kami pada sasis mereka. Kami tidak bisa melakukan segala yang mereka minta, tapi integrasi sasis dan power unit telah memberi kemajuan bagus,” ucap Direktur Teknik Honda, Toyoharu Tanabe.

“Dari sisi Honda, kami membuat perkembangan bagus dalam hal performa. Kami membuat kemajuan dalam mesin pembakaran internal dan kinerja elektrik.

“Selama beberapa tahun sebelumnya, kami selalu melihat Honda kehilangan kecepatan pada akhir trek lurus. Memang masuk kurang dalam waktu lap dan menyalip. Itu kelemahan kami pada power unit. Jadi kami berusaha membuatnya sehingga mendekati lawan.”

Sergio Perez, Red Bull Racing keluar dari Honda NSX, miliknya.

Sergio Perez, Red Bull Racing keluar dari Honda NSX, miliknya.

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Marko Heran Hamilton Keluhkan Alonso di F1 GP Hungaria
Artikel berikutnya Pierre Gasly Ingin Banyak Balapan Kacau di Paruh Kedua F1 2021

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia