Horner Bongkar Duo Pembalap Red Bull Paling Harmonis
Prinsipal Red Bull Racing, Christian Horner, buka-bukaan soal pasangan pembalap paling kompak yang pernah bekerja sama dengannya di Formula 1.
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Horner ditunjuk menjadi pemimpin Die Rotten Bullen pada Januari 2005, setelah produsen minuman berenergi itu mengakuisisi Jaguar F1 Racing. Dalam kurun waktu hampir 16 tahun, ia bekerja dengan banyak pembalap.
Pria Inggris tersebut mengganti line-up tim sembilan kali hingga sekarang. Dari pengamatan dan interaksi, ia tahu mana kombinasi terbaik selama ini.
Pada 2005-2006, David Coulthard mengisi kursi Red Bull dengan Christian Klien. Formasi berganti Coulthard-Mark Webber selama dua musim selanjutnya.
Kolaborasi Webber-Sebastian Vettel berjalan sejak 2009 hingga lima tahun ner. Pembalap Jerman itu bergandengan dengan pilot Australia lainnya, Daniel Ricciardo, pada 2014.
Ricciardo dan Daniil Kvyat jadi tumpuan selama 2015-2016, sementara Max Verstappen jadi cadangan saja. Pembalap Rusia itu lantas didepak dan mengosongkan slot buat putra legenda F1, Jos Verstappen.
Talenta luar biasa pembalap muda membuat Red Bull gembira. Mereka menggonta-ganti mitra Verstappen, dari Ricciaro (2017-2018), lalu Pierre Gasly serta Alex Albon (2019). Musim lalu, pembalap berdarah Thailand-Inggris yang dipertahankan, sedangkan Gasly pindah ke AlphaTauri.
Akibat performa mengecewakan, Albon diusir dari tim dan digeser ke ajang DTM. Perez, yang sejak awal menginginkan Red Bull, pun diberi kesempatan mulai musim ini.
Duo Verstappen dan Perez mulai menemukan harmoni setelah diduetkan musim ini. Keduanya memancarkan aura positif dalam paddock sehingga suasana kerja lebih menyenangkan.
Hasilnya bisa terlihat di lintasan, di mana Red Bull mengungguli sang juara bertahan Mercedes. Verstappen membuka pintu menuju tampuk juara F1, sedangkan Checo berada dua tingkat di bawahnya.
“Sejak Daniel pergi, kami telah merekrut beberapa pembalap muda dan Max sudah stabil sendiri. Perubahan itu terjadi saat Checo datang untuk pertama kali,” ucap Horner dalam podcast Beyond the Grid.
“Dia pemain tim yang sangat hebat. Dia keluar dari kursinya pada akhir tahun lalu, sangat sulit untuk mendapatkan kesepakatan dengan tim. Bahkan jika itu terjadi, dia tidak akan ada di tempat kompetitif. Jadi dia berterima kasih kepada kami atas kesempatan yang kami berikan.
“Dia pembalap yang serbaguna dan memiliki banyak pengalaman. Dia memainkan peran dalam tim dengan sangat baik.”
Horner membeberkan duo pembalap yang punya ikatan paling baik, yakni Coulthard dan Mark Webber.
“DC dan Mark sangat selaras. Tapi tidak ada hubungan antara Mark dan Sebastian Vettel. Daniel dan Max juga bergaul dengan baik. Mereka bertarung sengit di lintasan, tapi juga saling menghormati,” ia mengungkapkan.
Pasangan pembalap yang membuatnya paling pusing adalah Webber dan Vettel. Cara diskusi tak mempan untuk memperbaiki hubungan mereka. Ia menggunakan siasat lain dengan mengundang kedua pilot ke rumah sakit anak-anak.
“Sungguh lucu mungkin dua pembalap dulu saling benci satu sama lain dan sekarang jadi teman baik. Sungguh luar biasa, waktu dan perspektif dapat berikan kepada Anda,” ia menuturkan.
“Tapi ketika Anda kompetitif dan Anda banyak kehilangan, Anda sadar bahwa Sebastian tidak bisa duduk santai dan mengikuti rekan setim dan seperti itu bagaimana Anda berakhir.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments