Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Horner: Penulis Hollywood Sulit Menuangkan Drama F1 2021 ke Skenario

Drama dalam F1 2021 membuat balapan lebih menarik dibanding sebelumnya. Saking seru dan sengit, Prinsipal Red Bull Racing, Christian Horner, menyebut bahkan penulis andal Hollywood sulit menuangkannya dalam skenario.

Lewis Hamilton, Mercedes W12, Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, Sergio Perez, Red Bull Racing RB16B, Carlos Sainz Jr., Ferrari SF21, Lando Norris, McLaren MCL35M, the rest of the field at the start

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Pertarungan Mercedes dan Red Bull serta dua pembalap mereka, Lewis Hamilton dan Max Verstappen, menyedot atensi. Apalagi pemenang ditentukan hingga akhir GP Abu Dhabi.

Bahkan sampai lap penutup musim 2021, juga diwarnai dengan drama restart usai safety car ditarik ke pit. Pada akhirnya, Verstappen yang jadi kampiun baru dan Hamilton pulang dengan kekecewaan mendalam.

Duel mereka menjadi lebih personal, terlihat dari insiden di Silverstone dan Monza. Keduanya juga saling dorong pada trek GP Brasil dan Arab Saudi.

Baca Juga:

Di balik itu, F1 mendulang keuntungan dari sisi penonton. Konon jumlahnya menyentuh dua miliar, termasuk 400 ribu untuk GP Amerika Serikat selama tiga hari.

Keberhasilan itu menjadi simbol kesuksesan Stefano Domenicali, yang baru memimpin Formula 1 dalam satu tahun terakhir. Horner mengungkapkan dengan setengah bercanda, “Domenicali perlu membelikan Red Bull banyak bingkisan Natal untuk kegembiraan, untuk balapan dan drama yang dia tangani.

“Saya kira 47 tahun lalu dalam kejuaraan ini, di mana pembalap tampil dalam balapan terakhir terikat dengan poin.

“Menurut saya, bahkan penulis skenario Hollywood tidak bisa menghadirkan script dengan seluk beluk musim ini. Popularitas Formula 1 yang kita lihat bahkan telah mencapai puncaknya.

“Dia mungkin mendapati even olahraga terbesar di dunia tahun ini sebagai final. Dan jumlah penggemar baru yang kami sambut dalam olahraga ini sangat mencengangkan, fenomenal.”

Toto Wolff, Prinsipal Tim dan CEO, Mercedes AMG, Christian Horner, Prinsipal Tim, Red Bull Racing, ady panco di atas trofi di grid

Toto Wolff, Prinsipal Tim dan CEO, Mercedes AMG, Christian Horner, Prinsipal Tim, Red Bull Racing, ady panco di atas trofi di grid

Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images

Bos tim Ferrari, Mattia Binotto, juga mengutarakan pujian kepada Domenicali dan Liberty Media atas kerja kerasnya memperluas basis penggemar.

“Dia bekerja dengan sangat baik. Saya kira Liberty Media juga melakukan dengan sangat baik. Sejak ditangani Liberty Media, mereka sudah banyak mengembangkan pertunjukan dan cara kami mempresentasikan show kepada penggemar, bukan hanya dari sisi penyiaran tapi juga media sosial dan semua itu,” ia menuturkan.

“Tentu saja, kami telah meningkatkan level komunikasi dan cara kami terlibat dengan para penggemar. Saya kira Stefano melakukannya dengan sangat baik meski baru setahun.

“Tidak mudah baginya, setelah Chase Carey, untuk menjaga level itu karena Chase menjalankan pekerjaan fantastis. Tapi, saya tahu Stefano dan saya yakin di masa depan, dia akan lanjut melakukan yang terbaik.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Daniel Ricciardo Jadi Duta Save the Children Australia
Artikel berikutnya Sebastian Vettel Klaim Lebih Bahagia di Aston Martin daripada Ferrari

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia