Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Christian Horner Anggap Tak Adil Ubah Regulasi F1 demi Porpoising

Bos Red Bull, Christian Horner, tidak setuju jika FIA mengubah aturan Formula 1 hanya karena ada tim yang kesulitan mengatasi problem porpoising.

Christian Horner, Team Principal, Red Bull Racing

Foto oleh: Red Bull Content Pool

Kembalinya ground effect dengan mobil generasi baru F1 pada 2022 telah menghasilkan fenomena porpoising, yang berdampak lebih buruk bagi sebagian skuad daripada lainnya.

Isu ini mencapai puncaknya sepanjang akhir pekan Grand Prix Azerbaijan lalu, saat mayoritas pembalap berjuang dengan mobil yang memantul di lurusan Baku City Circuit, terutama di akhir garis start/finis.

Duo Mercedes, Lewis Hamilton dan George Russell, terbilang sangat vokal dalam menyuarakan masalah keselamatan, imbas dari porpoising. Sementara driver AlphaTauri, Pierre Gasly, merasa FIA perlu segera temukan solusinya.

Dibandingkan para rival, Red Bull cenderung dapat meredam porpoising. Max Verstappen beserta tandemnya, Sergio Perez, terhitung jarang mengeluhkan problem tersebut saat mengemudikan RB18 di sirkuit.

Menanggapi seruan pilot-pilot jet darat yang mendesak FIA mengubah regulasi demi porpoising, Horner berpendapat bahwa tim sebenarnya bisa melakukan perubahan secara internal. Salah satunya meninggikan mobil.

Baca Juga:

“Anda punya pilihan ketika menjalankan mobil Anda, bukan?,” ucapnya.

“Anda seharusnya tidak pernah menjalankan mobil yang tidak aman. Tapi saya pikir itu lebih untuk orang-orang teknis. Karena mobil tertentu memiliki masalah, dan ada beberapa mobil yang memiliki sedikit masalah.

“Jadi tampaknya tidak adil untuk menghukum orang-orang yang telah melakukan pekerjaan yang layak, melawan orang-orang yang mungkin sedikit meleset dari target.”

Pembalap Red Bull, Max Verstappen, saat menyalip rekan setim Sergio Perez di Formula 1 Grand Prix Azerbaijan 2022

Pembalap Red Bull, Max Verstappen, saat menyalip rekan setim Sergio Perez di Formula 1 Grand Prix Azerbaijan 2022

Foto oleh: Red Bull Content Pool

Horner kemudian menambahkan, FIA hanya boleh campur tangan jika porpoising telah menjelma sebagai masalah keselamatan yang nyata bagi seluruh pembalap F1.

“Tetapi jika itu hanya memengaruhi orang atau tim yang terisolasi, maka itu adalah sesuatu yang berpotensi ditangani oleh tim itu,” ujarnya.

Pada seri GP Azerbaijan, rupanya terungkap bahwa tim menolak proposal tahun lalu untuk menaikkan ketinggian berkendara minimum mobil dalam regulasi baru.

Namun seruan dari para pembalap, diiringi kekhawatiran tentang keselamatan, telah menyebabkan porpoising kembali menjadi sorotan jelang GP Kanada akhir pekan ini.

Ditanya bagaimana upaya Red Bull andai Verstappen dan Perez kesulitan dengan porpoising, Horner mempersilakan kedua pilotnya untuk menggerutu sebanyak yang mereka bisa melalui radio.

“Ada solusi untuk (porpoising), tapi itu merugikan performa mobil,” tuturnya.

“Jadi, yang paling mudah dilakukan adalah mengeluh. Setiap tim punya pilihan.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ferrari Pertahankan Sayap Belakang Baru demi Samai Red Bull
Artikel berikutnya Di Montreal, Max Verstappen Ingin Red Bull Finis 1-2 Lagi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia