Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Hulkenberg Yakin Masih Kuat Secara Fisik Turun di F1

Nico Hulkenberg masih berusaha untuk bisa turun di Formula 1 2022 mendatang. Namun, tidak sedikit yang meragukan kondisi fisiknya.

Alexandre Lacazette Nico Hulkenberg, Aston Martin

Alexandre Lacazette Nico Hulkenberg, Aston Martin

Zak Mauger / Motorsport Images

Nico Hulkenberg terus mengupayakan agar mendapatkan tempat sebagai pembalap reguler (full-time driver) pada Kejuaraan Dunia Formula 1 2022 mendatang. Peluang Hulkenberg cukup terbuka jika melihat bakal kosongnya kursi sejumlah tim pada akhir 2021 nanti.

Kendati demikian, upaya pembalap asal Jerman itu untuk mendapatkan posisi pembalap reguler diyakini akan mendapatkan sejumlah tantangan. Bukan hanya dari persaingan dengan pembalap lain tetapi dari dirinya sendiri.

Seperti diketahui, 19 Agustus mendatang, Hulkenberg akan genap 34 tahun. Hulkenberg juga tidak lagi turun penuh sejak terakhir membela Renault F1 (kini Alpine F1) pada 2019.

Tahun lalu, saat menjadi pembalap cadangan Racing Point F1 (kini Aston Martin), Hulkenberg sempat dua kali turun: menggantikan Sergio Perez di GP 70th Anniversary di Silverstone (finis P7) dan Lance Stroll di GP Eifel (P8).

Seperti diketahui, mobil-mobil F1 saat ini menuntut fisik sangat prima dari pembalap. Dengan tidak turun dua musim (pada akhir 2021 nanti), banyak yang menyangsikan kondisi fisik Hulkenberg.

Tahun ini, Hulkenberg sempat difavoritkan digaet Red Bull Racing untuk menggantikan Alex Albon. Namun, Red Bull lebih memilih Sergio Perez. Sementara, Hulkenberg menerima pinangan Aston Martin sebagai pembalap penguji.

Baca Juga:

“Break ini membuat saya bisa lebih rileks. Menjadi pembalap F1 berarti Anda harus selalu siap setiap akhir pekan. Performa dan pekerjaan Anda akan terus dievaluasi dengan konstan oleh tim dan teknisi,” ujar Hulkenberg.

“Namun, dengan kondisi tersebut, Anda akan selalu waspada dan tekanan akan membuat Anda siap terus. Karena itu, tidak turun di F1 menjadi kesempatan saya untuk merefleksikan hasil selam 10 tahun terakhir.”

Yang menjadi pertanyaan, apakah Hulkenberg secara fisik siap jika musim depan dipercaya turun penuh oleh sebuah tim? Ditambah, para pesaingnya sebagian besar adalah pembalap aktif musim ini, atau berusia jauh lebih muda dibanding dirinya.

“Dengan menjadi pembalap penguji Aston Martin, saya masih menjaga level kebugaran. Tidak masalah seberapa jauh Anda berlari atau berlatih lain, hanya untuk tetap fit,” ucap Hulkenberg.

“Saat kali pertama berada di kokpit mobil Formula 1, Anda tahu apa yang harus dilakukan pada otot-otot dan fisik Anda. Jadi, saya tahu apa yang harus dilakukan untuk menjaga kondisi tubuh.”

Saat ini, paling tidak ada dua tim yang kemungkinan menyisakan minimal satu slot pembalap, yakni Williams Racing dan Haas F1. George Russell kemungkinan besar bakal meninggalkan Williams untuk bergabung dengan Mercedes.

Sementara, pembalap rookie Mick Schumacher dikabarkan juga akan pergi dari Haas F1 pada akhir musim nanti.

Kemungkinan kosongnya satu posisi di tim-tim itulah yang saat ini tengah diupayakan oleh Nico Hulkenberg. Khusus untuk Williams, tim asal Grove, Inggris, itu kabarnya bahkan tidak hanya menjadikan Hulkenberg satu-satunya opsi.

Ada kabar yang menyebut Russell akan ditukar dengan Valtteri Bottas, pembalap Tim Mercedes-AMG Petronas F1 sejak 2017 yang sebelumnya juga membela Williams.

Kabar terakhir juga menyebutkan bila Nico Hulkenberg sudah berbicara dengan manajemen Williams. Namun, sepertinya pembalap yang melakukan debut F1 pada 2010 itu akan mendapatkan pesaing berat.

Jika sebelumnya nama pembalap penguji Alpine F1, Daniil Kvyat, juga masuk radar Williams, belakangan nama-nama Guanyu Zhou, Dan Ticktum hingga Nyck de Vries juga meramaikan persaingan.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Duel Rosberg dan Hamilton pada 2016 Lebih Kompleks
Artikel berikutnya Tekad Gasly Tutup Paruh Pertama Musim dengan Manis

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia