Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Indy 500 Jadi Impian Terbesar Kevin Magnussen

Mantan pembalap Formula 1, Kevin Magnussen, bermimpi suatu hari dirinya bisa mengikuti Indianapolis 500.

Kevin Magnussen, Arrow McLaren SP Chevrolet

Foto oleh: Barry Cantrell / Motorsport Images

Magnussen melakoni debutnya di IndyCar pada Juni lalu bersama Arrow McLaren SP untuk menggantikan Felix Rosenqvist yang cedera.

Kenikmatan mengendarai mobil IndyCar membuat pria asal Denmark itu ketagihan dengan ajang balap yang populer di Amerika Serikat tersebut.

Tahun ini, Kevin Magnussen juga akan memainkan debutnya di Le Mans 24 Hours dengan turun di kelas LMP2 bersama ayahnya, Jan, di Oreca – Gobson 07. Keduanya memperkuat High Class Racing.

Ini menjadi langkah awal keikutsertaan Magnussen di ajang Kejuaraan Ketahanan Dunia (WEC), karena tahun depan ia sepenuhnya berkomitmen untuk mengikuti kompetisi bersama Peugeot.

Dengan mengikuti Le Mans 24 Hours, itu berarti satu lagi ajang diimpikannya akan tercapai. Tetapi, Magnussen mengatakan bahwa dirinya masih memiliki impian lainnya, yaitu Indy 500.

“Saya selalu tahu ada banyak balapan yang ingin saya ikuti setelah keluar dari F1, banyak hal yang ingin saya coba,” kata Magnussen kepada Motorsport.com.

“Le Mans adalah salah satunya, kemudian ada Indy 500 dan juga Daytona 24 Hours.

“Indy 500 merupakan sesuatu yang sangat ingin saya coba suatu hari nanti. Saya tidak tahu apakah akan mendapatkan kesempatan itu, tapi itu merupakan salah satu mimpi yang saya miliki selama bertahun-tahun.”

Baca Juga:

Kevin Magnussen mengungkapkan dirinya sudah melobi Chip Ganassi Racing untuk mememacu #01 Cadillac DPi-V.R pada tahun ini di IMSA WeathertTech SportsCar Championship, yang dimulai dengan diskusi tentang open-wheel.

“Pada awalnya, kami berusah untuk membuat sebuah kesepakatan IndyCar,” ujarnya.

“Saya sudah berhubungan dengan Ganassi selama bertahun-tahun. Pertama kali berbicara dengan mereka pada 2015 lalu, saat saya kehilangan kursi McLaren yang diambil Fernando Alonso.

“Tahun ini saya tidak bisa mengikuti IndyCar bersama mereka. Tapi ketika Cadillac membuat kesepakatan untuk DPi pada menit terakhir, mereka bertanya kepada saya apakah saya ingin melakukannya.”

Kesepakatan dengan Peugeot untuk 2022, ketika regulasi hypercar baru mulai berlaku, sudah terjadi ketika Magnussen menandatangani kontrak untuk mengendarai Ganassi Cadillac.

Kevin Magnussen, Arrow McLaren SP Chevrolet

Kevin Magnussen, Arrow McLaren SP Chevrolet

Foto oleh: Art Fleischmann

Magnussen juga menambahkan bahwa satu-satunya tim Arrow McLaren SP-Chevrolet di IndyCar, tepatnya di Road America pada Juni lalu, membangkitkan gairahnya untuk ajang itu.

“Turun balapan tanpa melakukan tes apa pun merupakan cara terbaik bagi saya untuk melakoni debut, itu membuatnya semakin menarik,” ucapnya.

“Mobil ini bergaya lama, tidak ada power steering, turbo lag, ban kecil dan tidak begitu banyak downforce. Jadi, mobil ini benar-benar menarik bagi saya.

“Ini merupakan pengalaman yang menyenangkan dan saya berharap bisa kembali ke sana suatu hari nanti.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Grosjean Balapan di Gateway, Fittipaldi Fokus ke IndyCar 2022
Artikel berikutnya Setelah IndyCar dan Formula E, Michael Andretti Ingin Beli Tim F1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia