Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Ini Faktor yang Bikin Davies Bertahan

Meskipun mampu memenangi balapan terakhir di Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK) 2020 lalu, Chaz Davies harus menerima kenyataan pahit tergeser dari tim pabrikan Ducati.

Chaz Davies, Tim GO ELEVEN

Foto oleh: WSBK

Chaz Davies menjadi salah satu pembalap hebat di WSBK saat ini. Dalam beberapa tahun terakhir, ia mengancam dominasi Jonathan Rea (Kawasaki) dengan menjadi runner-up WSBK pada 2015, 2017, dan 2018.

Namun, setelah tujuh tahun memperkuat tim pabrikan Ducati (sejak 2014), Chaz Davies – yang sudah memenangi 32 race sepanjang karier di WSBK sejak 2012 – justru didepak dan pindah ke tim privat, Go Eleven, mulai WSBK 2021.

Juara dunia Supersport (WSSP) itu memberi jalan kepada Michael Ruben Rinaldi untuk bergabung ke skuad pabrikan. Sebelumnya, Rinaldi adalah pembalap Tim Go Eleven.

Proses kepindahan Davies ke tim asal Italia itu memang butuh negosiasi panjang. Banyak yang menilai Rinaldi yang baru sekali menang lomba WSBK di Aragon tahun lalu belum pantas menggantikan Davies.

Setelah Ducati memastikan akan mendukung penuh Davies barulah pembalap asal Wales, 33 tahun, itu yakin. Dengan dukungan dari Ducati, Davies tentu berharap dirinya masih mampu bersaing di barisan depan.

“Ada beberapa momen saya berpikir mungkin sudah waktunya saya berhenti,” ujar Davies yang musim lalu finis di posisi ketiga klasemen akhir WSBK.

“Saya sudah memenangi lomba terakhir, melakukan tugas dengan baik, dan pulang ke rumah dengan kepala tegak. Tetapi masih ada sesuatu yang mengganjal, ada yang panas di dalam dada. Saya masih punya tanggungan dan ingin memenangi lebih banyak lomba.”

Baca Juga:

Davies yang di WSBK juga pernah turun dengan Aprilia RSV4 Factory (2012) dan BMW S1000RR (2013) itu menegaskan, jika tidak mendapat dukungan dari pabrikan Ducati, dirinya mungkin tidak akan ikut WSBK lagi.

“Saya di sini untuk menang. Saya sudah membuktikan mampu menang. Saya merasa pantas mendapat motor yang sama dengan skuad pabrikan karena bisa menang dengan motor tersebut,” tutur Davies yang 28 kali menang bersama Ducati.   

Chaz Davies mengungkapkan, setidaknya pada awal musim ia akan menggunakan motor spesifikasi skuad pabrikan. Setelah itu tergantung pada pembaruan yang datang sepanjang musim.

“Jika saya bisa berada di posisi bagus, Ducati pasti akan menilai saya berhak menerima dukungan penuh mereka, seperti halnya tim pabrikan,” ucap Chaz Davies.

“Anda hanya bisa memenangi gelar WSBK jika semua yang ada di diri Anda dalam kondisi terbaik. Saya yakin bisa bersaing merebut gelar sepert pembalap lain. Saya sudah pernah membuktikan masih mampu melakukannya lagi tahun ini.”

Chaz Davies sudah bertemu kru, mekanik, dan teknisi tim barunya untuk kali pertama di Jerez, Spanyol, akhir Januari lalu. Tetapi karena cuaca buruk, Davies belum menjajal Ducat Panigale V4 R milik Tim Go Eleven.

“Go Eleven ini tim keluarga, gairah dan motivasi mereka sangat tinggi. Saya langsung tahu itu. Ini lingkungan dan situasi yang saya inginkan. Saya sudah pernah merasakan situasi seperti ini dan efeknya, saya mampu mengeluarkan semua kemampuan,” ucap Chaz Davies.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ducati Akui Proyek WSBK Terinspirasi dari MotoGP
Artikel berikutnya Rea Kecewa Honda Pilih Lorenzo untuk Gantikan Pedrosa

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia