Ini Penyebab Pembalap Honda Sering Terjatuh
Honda memegang rekor jatuh terbanyak sampai paruh pertama MotoGP 2021. Total, keempat pembalap Honda sudah 39 kali terjatuh.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Beberapa waktu lalu, MotoGP mengeluarkan daftar total terjatuh pembalap pada paruh awal Kejuaraan Dunia MotoGP 2021. Yang mengejutkan, dari total 137 insiden pembalap terjatuh, Honda berada di posisi teratas dengan 39 insiden.
Dari sembilan balapan MotoGP yang sudah digelar, dua pembalap tim pabrikan Pol Espargaro dan Marc Marquez masing-masing 13 dan sembilan kali terjatuh. Duet tim satelit LCR Honda, Alex Marquez dan Takaaki Nakagami, 10 dan enam kali.
Satu lainnya dialami pembalap penguji Honda Racing Corporation (HRC) Stefan Bradl saat menggantikan Marquez di dua balapan awal.
Angka 39 tersebut hampir 30 persen dari total insiden terjatuh di paruh awal MotoGP musim ini. Statistik-statistik ini tentu menyesakkan bagi Honda sebagai pabrikan paling sukses di MotoGP.
Rekor buruk tersebut membuat para pembalap Honda sulit bersaing merebut poin besar, apalagi podium. Meskipun, tidak semua insiden terjatuh para pembalap tersebut tidak hanya terjadi saat lomba. Saat ini, posisi terbaik Honda di klasemen pembalap hanyalah ke-10, Marc Marquez.
Pol Espargaro, Repsol Honda Team, terjatuh saat lomba MotoGP Catalunya 2021.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
“Kami harus memperbaiki dan mengembangkan sistem elektronik karena masalah ini sangat terkait dengan keselamatan pembalap,” kata Marquez, juara dunia delapan kali, sebelum terjatuh di Assen, Belanda, seri terakhir paruh pertama, 27 Juni lalu.
Musim ini, Marquez baru turun pada balapan ketiga, GP Portugal. Tetapi, kampiun kelas 125cc 2010, Moto2 2012, dan MotoGP 2013, 2014, 2016-2019, tersebut sudah sembilan kali terjatuh dari tujuh kali balapan.
Sebagian besar insiden terjatuhnya pembalap Honda di MotoG musim ini adalah high side alias kecelakaan karena masalah pada ban belakang: pengereman kurang bagus, kehilangan grip saat akselerasi, dan sebagainya.
Karena pada high side crash biasanya membuat pembalap terpelanting, risiko mengalami cedera jelas sangat besar. Marquez cukup beruntung tidak mengalami cedera saat high side crash di Assen lalu.
Melihat jenis kecelakaan terjatuh yang dialami para pembalap Honda, para teknisi menilai ada yang salah dengan kontrol traksi pada sistem elektronik Honda RC213V. Sebagai catatan, saat Marquez terjatuh di Assen, sistem elektronik tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Fungsi utama kontrol traksi adalah mencegah sepeda motor drifting (mengepot). Caranya dengan mengontrol aliran tenaga ke ban belakang. Sederhananya, komponen ini mengontrol kecepatan putaran ban belakang sehingga risiko drifting berkurang drastis.
Karena itulah menjelang paruh kedua MotoGP yang akan dimulai di GP Styria pada 8 Agustus mendatang, Honda harus segera memperbaiki sistem elektronik, khususnya kontrol traksi ini.
Menurut Pol Espargaro, ia sendiri tidak masalah terjatuh karena MotoGP 2021 menjadi musim pertamanya bersama Honda. Tetapi terlalu sering terjatuh jelas membuat efek buruk bagi para pembalap.
“Terlalu sering terjatuh membuat kepercayaan diri menurun karena Anda tidak tahu kapan akan terjatuh lagi. Situasi ini menghalangi Anda untuk bisa tampil cepat,” kata Marc Marquez.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments