Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Italia vs Inggris di Balap Motor, Rivalitas Panjang Agostini-Hailwood

Persaingan Italia dan Inggris tidak hanya terjadi di sepak bola, seperti yang akan terjadi pada final Euro 2020, Minggu (11/7/2021) malam.

Giacomo Agostini, MV Agusta

Foto oleh: Uncredited Uncredited

Di motorsport, khususnya Kejuaraan Dunia Balap Motor, perseteruan antara pembalap Italia dan Inggris pernah terjadi di kelas tertinggi (premier).

Musim ini, tidak ada pembalap Inggris yang turun di kategori premier, MotoGP. Cal Crutchlow, yang tahun ini menjadi penguji Yamaha (test rider), menjadi pembalap Inggris terakhir yang turun di MotoGP, tahun lalu.

Namun, sejumlah pembalap Inggris sempat menorehkan tinta emas di kelas tertinggi (masih bernama 500cc) pada awal era tahun 1950-an sampai menjelang akhir 1970-an.

Inggris pernah memiliki tiga juara dunia kelas 500cc hingga empat kali, yakni Geoff Duke (1951, 1953, 1954, 1955), John Surtees (1956, 1958, 1959, 1960), dan Mike Hailwood (1962, 1963, 1964, 1965).

Namun, hanya Hailwood yang sempat berduel langsung dengan sangat sengit melawan pembalap Italia, Giacomo Agostini, hingga tiga musim beruntun.

Mike The Bike bergabung dengan MV Agusta dari Honda pada 1962 untuk kemudian menjadi pembalap pertama yang mampu merebut empat gelar beruntun di kelas 500cc.

Mike Hailwood, Norton saat turun di balap kelas 500cc Dutch TT Assen (GP Belanda) pada 1961.

Mike Hailwood, Norton saat turun di balap kelas 500cc Dutch TT Assen (GP Belanda) pada 1961.

Foto oleh: Nationaal Archief

Persaingan Hailwood melawan Agostini paling panas terjadi di kelas 500cc pada 1965 sampai 1967. Pada 1965, sama-sama memakai MV Agusta 500-4, Hailwood mampu memenangi delapan balapan dan Agostini hanya satu.

Namun, Agostini mampu finis kedua enam kali saat Hailwood menang (Jerman Barat, Belanda, Belgia, Jerman Timur, Cekoslowakia, dan Nations/di Italia). Hailwood berhasil menjadi juara dunia kelas 500cc 1965 dengan 48 poin atau hanya unggul 10 dari Agostini.

Di GP500 1966, keduanya kembali bersaing sengit. Namun, saat itu Hailwood sudah memakai Honda dengan mesin empat silinder 500cc 4-tak terbaru.

Agostini yang mengandalkan MV Agusta 500-Triple mampu memenangi tiga balapan. Hailwood juga berhasil naik podium utama tiga kali.

Tetapi, karena Hailwood lebih banyak tidak mampu finis (4) dibanding rival terberatnya (1), akhirnya Agostinilah yang mampu menjadi juara dunia kelas 500cc 1966 hanya dengan keunggulan enam poin.

Pada musim 1966 itu, keduanya finis 1-2 hingga empat kali dengan Hailwood unggul di Cekoslowakia, Ulster (Irlandia Utara), dan Isle of Man TT. Sementara, Agostini menang langsung atas Hailwood di Finandia.

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Puncak persaingan keduanya terjadi pada 1967. Agostini dan Hailwood bertukar kemenangan beberapa kali, termasuk di duel legendaris Isle of Man TT yang dimenangi Hailwood.

Duel keduanya berakhir saat Hailwood memenangi balapan terakhir di Kanada dan memaksa Agostini finis di P2. Keduanya pun mengoleksi poin yang sama pada akhir musim, 46, dengan jumlah kemenangan yang sama pula, lima.

Akhirnya, jumlah podium kedua yang menjadi penentu. Agostini yang mengoleksi tiga podium kedua dinyatakan juara karena Hailwood hanya dua kali finis P2.

Setelah duel melawan Hailwood, Agostini tidak lagi terbendung. Ia merebut tujuh gelar kelas 500cc secara beruntun pada (1966-1972).

Sempat dihentikan pembalap Inggris lainnya, Phil Read, pada 1973 dan 1974, Agostini memastikan gelar kelas 500cc kedelapan atau yang terakhir pada 1975 bersama Yamaha.

Setelah era Agostini, Italia memunculkan nama Valentino Rossi yang berhasil menjadi kampiun kelas utama hingga tujuh kali, yakni 500cc 2001 dan MotoGP pada 2001-2005, 2008, dan 2009. Rossi masih turun di MotoGP 2021 ini bersama Petronas Yamaha SRT.

Sebaliknya bagi Inggris. Setelah Barry Sheene menjadi juara dunia kelas 500cc pada 1976 dan 1977 bersama Suzuki, tidak ada lagi pembalap Inggris yang mencuat di kategori tertinggi Kejuaraan Dunia Balap Motor.

Cal Crutchlow, Team LCR Honda

Cal Crutchlow, Team LCR Honda

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

James Toseland hanya dua musim (2008, 2009) turun di MotoGP. Bradley Smith naik turun selama delapan musim di MotoGP (2013-2020), dengan hasil maksimal dua finis podium.

Pembalap Inggris terakhir yang mencuat di MotoGP adalah Cal Crutchlow. Sepuluh musim turun di MotoGP (2011-2020), klasemen akhir terbaiknya adalah saat finis di P5 pada 2013. Total, Crutchlow memenangi tiga lomba dan 19 podium dalam 168 lomba MotoGP.

Crutchlow juga menjadi pembalap Inggris pertama sejak Barry Sheene – GP500 Swedia 1981 – yang mampu memenangi lomba kelas tertinggi dalam 35 tahun saat naik podium utama MotoGP Rep. Ceko 2016.

Baca Juga:

Para pembalap Inggris kini memang sedang meredup di MotoGP. Namun, total gelar mereka di kelas tertinggi, 500cc/MotoGP, masih di posisi kedua (17) dan hanya kalah tiga dari Italia (20). Inggris masih unggul atas Amerika Serikat (15) dan Spanyol (11).

Kendati begitu, tidak ada lagi duel klasik antara pembalap Italia sejak Giacomo Agostini dan Mike Hailwood melakukannya.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Yamaha Pertimbangkan Rekrut Rea untuk Petronas SRT
Artikel berikutnya Runyam, Aramco Bantah Sponsori VR46 ke MotoGP 2022

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia