Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

James Toseland Senang Honda Lakukan Peremajaan pada WSBK 2022

James Toseland menjadi salah satu dari segelintir orang yang optimistis menatap line-up Honda Racing untuk World Superbike (WSBK) 2022.

James Toseland

James Toseland

Gold and Goose / Motorsport Images

HRC tidak mencari pembalap dari WSBK maupun World Supersport (WSSP). Mereka malah merekrut rider dari grand prix, yakni Iker Lecuona dan Xavi Vierge.

Sebuah pertaruhan berani dari tim yang mengincar kenaikan peringkat dalam klasemen pabrikan, setelah musim mengecewakan bersama Alvaro Bautista dan Leon Haslam.

Apalagi motor WSBK berbeda karakternya dengan motor dari MotoGP maupun Moto2. Dua pembalap anyar butuh proses agar bisa mengendalikan motor.

Toseland merespons positif upaya peremajaan yang dilakukan HRC. Juara dunia WSBK terakhir Honda tersebut memandang Lecuona dan Vierge punya talenta bagus.

“Saya katakan kepada Anda apa yang bagus untuk WorldSBK, untuk pertama kali sejak bertahun-tahun, kami akan memiliki talenta yang segar dan datang dari kompetisi seperti MotoGP, bukan hanya sederet pembalap tua,” ujarnya dilansir situs resmi WorldSBK.

“Iker Lecuona terutama, sungguh disayangkan tidak menemukan kursi di MotoGP dengan bakat yang dimilikinya. Sebuah keuntungan WorldSBK mendapat talenta muda dan bersinar seperti Lecuona dan Vierge. Menurut saya, mereka pembalap bagus untuk Honda.”

Menurutnya, dalam posisi sekarang, sudah tepat kalau Honda mengambil keputusan itu. Sebab, mereka dalam posisi terendah.

“Honda tak rugi apa-apa. Mereka sudah mencoba menggunakan pembalap berpengalaman seperti Alvaro dan Leon, yang sudah malang melintang di WSBK dan MotoGP. Dengan Lecuona dan Vierge, mungkin mereka bisa naik motor dan baik-baik saja,” Toseland menambahkan.

Baca Juga:

“Kadang, pembalap baru yang tak punya pengalaman sebelumnya dengan motor dan tak tahu apa yang ingin dilakukan, dia hanya tinggal melompat di atasnya dan bisa melakukannya atau berawal dari sana, mereka tidak kecewa.

“Mereka tidak datang dari pabrikan Kawasaki atau Ducati ke tim pabrikan Honda. Mereka tidak datang dari mesin yang lebih bagus. Mereka tidak akan mengembangkan motor untuk diri sendiri, tapi mengembangkan motor untuk manfaat motor.”

Pemilik rekor juara dunia WSBK termuda, diraih musim 2004 saat usianya 23 tahun, tersebut sadar dua debutan akan sulit bertarung dengan pembalap yang lebih lama. Ia penasaran seberapa cepat mereka belajar tentang seluk-beluk motor dan atmosfer kompetisi.

“Honda bermasalah dengan pengembangan dua tahun terakhir, dengan beberapa pembalap terbaik. Saya kira mereka ingin mengeset ulang dengan yang baru. Mereka ingin membawa pembalap MotoGP dan Moto2, dengan level kualitas dan menemukan tautan yang hilang,” tutur Toseland.

“Saya sungguh gembira untuk mereka dan berharap bisa berhasil. Tidak mudah bagi mereka berkompetisi lawan Toprak Razgatlioglu, Jonathan Rea dan Scott Redding, tapi saya tertarik melihat seberapa cepat mereka bisa belajar tentang fleksibilitas motor, perbedaan rem dan ban Pirelli.”

Lecuona memperkuat Tech3 KTM musim ini. Ia hanya duduk di peringkat ke-18 dengan 38 poin. Sementara, Xavi Vierge menghuni posisi ke-11 Moto2. Mundurnya Petronas dari grand prix mendorong rider itu mencari kepastian di jalur lain.

Iker Lecuona, KTM Tech3

Iker Lecuona, KTM Tech3

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Dominique Aegerter Frustrasi Gelarnya Tak Laku di Mata Tim WSBK
Artikel berikutnya Oliver Konig Siap Debut bersama Pedercini di WSBK Indonesia

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia