Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Jean Todt: FP2 dalam Format Sprint Race Tidak Berguna

Setelah dua uji coba Sprint Race, Presiden Federasi Otomotif Internasional (FIA), Jean Todt, melihat kelemahan yang bisa merusak gelaran F1.

Sergio Perez, Red Bull Racing RB16B, Robert Kubica, Alfa Romeo Racing C41

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

F1 telah mengetes Sprint Race di GP Inggris dan Italia. Dengan demikian, masih ada jatah satu lagi yang bakal dilaksanakan di Brasil.

Program tersebut menuai protes dari berbagai kalangan. Sergio Perez bahkan menyebut Sprint Race membosankan bagi pembalap maupun penonton, terutama saat dilangsungkan di trek tertentu.

Penggemar juga tidak suka melihat pole position otomatis jatuh pada pemenang sesi tersebut, alih-alih mereka yang tercepat dalam kualifikasi.

Todt turut angkat bicara dan menyoroti format balapan. Ada satu hal yang menurutnya sangat mengganggu adalah latihan bebas kedua yang digelar sebelum Sprint Race.

Durasi satu jam tidak berarti apa-apa bagi penggemar dan malah bisa mengurangi nilai hiburan. Pasalnya, tim punya waktu untuk mempelajari ban dan menyusun strategi balapan sehingga tidak ada unsur kejutan lagi.

Baca Juga:

“Untuk saat ini, format sprint membuat saya agak bingung dengan apa yang terjadi pada Sabtu, antara pukul 12 hingga 1 siang,” katanya kepada media Italia.

“Jam latihan bebas tidak bisa dipahami publik maupun media. Itu hanya menarik bagi tim yang ingin mencari informasi, contohnya penggunaan ban. Dari sudut pandang tontonan, itu tak masuk akal.”

Pembalap McLaren, Daniel Ricciardo, juga melihat FP2 sebenarnya hanya buang-buang waktu saja.

“Saya tidak melihat FP2 berguna. Saya kira kami hanya belajar terlalu banyak dan kemudian balapan menjadi sedikit lebih mudah diprediksi,” ujarnya.

“Saya tahu tentang waktu TV, tapi saya berpikir untuk kesehatan balapan. FP2 mungkin sedikit menyakitkan karena kami mendapat informasi terlalu banyak, jadi mungkin sesuatu akan berubah.”

Daniel Ricciardo, McLaren MCL35M

Daniel Ricciardo, McLaren MCL35M

Photo by: Zak Mauger / Motorsport Images

Meski balapan Sabtu membingungkan, Todt tak punya masalah dengan Sprint Race jadi penentu posisi saat start keesokan harinya.

“Itu adalah evolusi kompetisi. Grid dibuat dari hasil kualifikasi sprint. Sebagai event tambahan diperkenalkan Sabtu, yang memberi lebih banyak arti untuk kualifikasi, Jumat.

“Yang terpenting adalah event utama, balapan Minggu. Tidak boleh ada kebingungan tentang ini,” mantan bos tim Ferrari F1 itu menuturkan.

Tentang keinginan CEO F1, Stefano Domenicali, menerapkan Sprint Race pada sepertiga seri musim 2022. Todt meminta untuk menunggu hasil evaluasi dan masukan dari tiga tes.

“Untuk sekarang, belum ada yang diputuskan. Kami akan melihat feedback yang kami kumpulkan setelah pengalaman di Monza dan Interlagos,” ia menambahkan.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Resmi: Aston Martin Perpanjang Kontrak Vettel-Stroll
Artikel berikutnya Soal Kembali ke F1, Kubica Sadar Dirinya Bukan Prioritas Utama

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia