Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Jika Ingin Kembali, Yamaha Jadi Kesempatan Bagus Dovizioso

Keputusan Maverick Vinales meninggalkan tim pabrikan Yamaha bisa menjadi peluang bagi Andrea Dovizioso bila masih ingin kembali ke MotoGP.

Andrea Dovizioso

Andrea Dovizioso

Red Bull Content Pool

Andrea Dovizioso sedang “menganggur” setelah tidak lagi memperkuat tim pabrikan Ducati mulai Kejuaraan Dunia MotoGP 2021.

Sejak April lalu, runner-up MotoGP 2017, 2018, dan 2019 itu memang beberapa kali diminta tes oleh Aprilia. Namun, belum jelas apakah pembalap asal Italia tersebut bakal turun untuk Aprilia di MotoGP 2022 mendatang.

Di tengah ketidakpastian tersebut, Maverick Vinales memutuskan untuk tidak lagi membela tim pabrikann Monster Energy Yamaha MotoGP pada musim depan, atau setahun lebih cepat dari masa kontrak (akhir musim 2022).

Kabar yang santer berembus menyebutkan Vinales akan bergabung dengan Aleix Espargaro di tim pabrikan Aprilia. Situasi ini tentu membuat posisi Dovizioso, yang sebelumnya diisukan ke Aprilia, semakin tidak jelas.

Keputusan Vinales meninggalkan tim pabrikan Yamaha memunculkan spekulasi bila pembalap tim satelit mereka, Franco Morbidelli (Petronas Yamaha SRT), akan promosi.

Pembalap yang kini sedang cedera itu dinilai pantas naik ke tim pabrikan Yamaha setelah menjadi runner-up MotoGP 2020. Kabar yang beredar pun menyebut Yamaha sudah sepakat dengan Petronas SRT untuk menarik pembalap Italia berdarah Brasil tersebut.

Kendati begitu, tidak sedikit yang menilai masih sulit bagi Morbidelli pergi ke tim pabrikan. Sejumlah masalah pelik masih akan menghalangi kepindahan pemenang tiga lomba MotoGP tersebut.

Andrea Dovizioso, saat menguji Aprilia RS-GP pada April lalu.

Andrea Dovizioso, saat menguji Aprilia RS-GP pada April lalu.

Foto oleh: Aprilia Racing

Pertama, status Morbidelli adalah milik Petronas SRT. Ia tidak dikontrak langsung oleh Yamaha. Kedua, sponsor pribadi Morbidelli seperti WithU – yang menempel di fairing Yamaha YZR-M1 miliknya – juga harus diperhitungkan.

Ketiga, jika Morbidelli ke tim pabrikan Yamaha, bukan tidak mungkin problem Petronas SRT kian pelik karena opsi pembalap yang ada saat ini sangat sedikit. Tim asal Malaysia itu bisa bertambah pusing jika Valentino Rossi mundur pada akhir musim ini.

Rossi, juara dunia sembilan kali, kemungkinan pensiun pada akhir MotoGP 2021 atau bahkan pindah ke tim miliknya sendiri, Aramco Racing Team VR46, yang akan debut di MotoGP tahun depan.

Salah satu sponsor VR46 memang menginginkan Rossi “membimbing” timnya tersebut dengan turun langsung.

Karena kabarnya baru sepakat soal Morbidelli, Yamaha sempat melirik jagoan mereka di Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK), Toprak Razgatlioglu. Namun, Jumat (2/7/2021) pagi, manajer Razgatlioglu, Kenan Sofuoglu, menyebut pembalapnya akan bertahan di WSBK sampai 2023.

Selain Razgatlioglu, nama dari WSBK yang sempat dilirik Yamaha adalah pembalap tim satelit mereka, Garrett Gerloff. Ia sempat menggantikan Morbidelli di MotoGP Belanda, akhir pekan lalu dan tidak terlalu buruk.

Kendati demikian, pembalap asal Amerika Serikat itu sepertinya lebih cocok jika dipinang Petronas SRT ketimbang tim pabrikan Yamaha.

Baca Juga:

Melihat situasi di atas, tidak ada salahnya bagi Yamaha untuk mempertimbangkan Dovizioso untuk menjadi tandem Fabio Quartararo di skuad pabrikan. Dovi belum terikat kontrak dengan siapa pun, termasuk dengan Aprilia baik sebagai full-time rider maupun penguji.

Di sisi lain, dengan usia yang sudah 35 tahun, memang tidak banyak pilihan baginya. Aprilia RS-GP memang berkembang tetapi belum mampu konsisten berada di posisi atas setiap balapan.

Jika Dovizioso bergabung, pengalamannya sebagai pemenang 15 lomba MotoGP (1 bersama Repsol Honda dan lainnya di Ducati) mungkin bisa mempercepat pengembangan Aprilia RS-GP. Tetapi, tetap saja hal itu butuh waktu.

Namun bila bergabung dengan skuad pabrikan Yamaha, Dovizioso praktis akan mendapatkan motor yang sudah jadi. Tidak seperti pengalamannya saat memperkuat Tech3 Yamaha pada MotoGP 2012.

Satu tim dengan pembalap muda berbakat seperti Quartararo di tim pabrikan Yamaha, juga bisa menjadi tantangan tersendiri bagi Dovizioso. Jika ingin kembali ke MotoGP dengan proyek yang sudah matang, tim pabrikan Yamaha bisa menjadi opsi tepat bagi Dovi.

Seperti yang pernah dikatakannya, Andrea Dovizioso mengaku akan mengesampingkan aspek ekonomi (baca: gaji) jika mendapatkan jaminan paket motor dan aspek teknis bagus. Saat ini, mungkin hanya pabrikan berlogo tiga garpu tala tersebut yang bisa memenuhinya.  

      

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Sebelum Perpanjang Kontrak, Razgatlioglu Sempat Dilirik Petronas SRT
Artikel berikutnya Mengaku Didekati Yamaha, Oliveira Pilih Jaga Komitmen dengan KTM

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia