Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Mir Minta FIM Rombak Regulasi Kualifikasi

Joan Mir meminta Federasi Motor Internasional (FIM) bersikap tegas kepada pembalap yang melakukan aksi berbahaya di kualifikasi, seperti memanfaatkan slipstream.

Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Rider Suzuki beberapa kali mengungkapkan kekesalannya terhadap rival yang sengaja mengikutinya untuk mendapatkan waktu lebih baik dengan memanfaatkan slipstream.

Kekhawatirannya pun terjadi, meski bukan di kelas MotoGP. Kategori yang lebih rendah, Moto3, kehilangan salah satu pembalapnya, Jason Dupasquier, di kualifikasi Grand Prix Italia.

Dupasquier kehilangan nyawa karena terjatuh di antara Tikungan 9 dan 10. Pembalap lain yang berada tepat dibelakangnya tak bisa menghindari pemuda asal Swiss itu  menghantamnya dengan cukup keras.

Pembalap Prustel GP itu dibawa ke Rumah Sakit Careggi, dan dikabarkan mengalami trauma di kepala, dada, serta perut. Setelah mendapat perawatan intensif, nyawa Dupasquier tak terselamatkan.

Terbaru, enam pembalap termasuk wakil Indonesia, Andi Gilang, mendapat hukuman ride through karena melaju lambat saat Q1 Moto3 Belanda.

Joan Mir khawatir hal serupa terjadi di MotoGP, dan bisa lebih berbahaya karena motor memiliki kecepatan serta bobot yang lebih besar.

“Jelas, bagi saya ada sesuatu yang harus dilakukan di Moto3. Kami harus melakukan sesuatu dan mungkin menerapkan kualifikasi secara berbeda, karena risikonya terlalu besar,” kata Mir seperti dilansir Speedweek.

“Mereka mengikuti pembalap lainnya untuk membuat waktu terbaik. Tapi, jika salah satu pembalap terjatuh, maka yang ada di belakangnya pasti akan menghantamnya.

“Kami harus melakukan sesuatu dan harus memikirkan yang terbaik. Ini tidak boleh berlanjut.”

Baca Juga:

Pembalap Ducati, Jack Miller, juga telah mengungkapkan kekesalannya terhadap perilaku rivalnya yang melaju lambat di kualifikasi. Menurutnya, itu sama saja memberikan contoh buruk kepada para pembalap muda.

Mendengar pernyataan itu, Joan Mir sepakat dengan Miller dan merasa para pembalap MotoGP juga harus diberi sanksi.

“Kami harus menjadi acuan kategori yang lebih rendah. Kami seharusnya tidak menunggu pembalap lain. Saya sudah mengatakan ini kepada Komisi Keselamatan di Assen,” ujarnya.

“Ketika Anda melihat ada yang mengikuti, ada banyak orang yang mengatakan, ‘Baiklah, saya akan menekan, melakukan pekerjaan saya, dan menyelesaikannya.’ Tentu saja, ada banyak pembalap yang tidak ingin diikuti rivalnya.

“Jika kami mengatakan bahwa Anda tidak bisa lagi menunggu, kami akan selalu memiliki pembalap yang sama-sama menekan. Di sisi lain, selalu pembalap itu yang mengikuti rider lain. Itu juga agak tidak adil.

“Saya pikir masalahnya lebih kepada pembalap yang mengikuti seseorang daripada yang lainnya. Saya tidak tahu apa yang bisa kami lakukan, tetapi memang benar bahwa pembalap yang sama selalu bertahan. Itulah masalahnya di MotoGP.”

Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ini Faktor Penting di Balik Negosiasi Ducati dan VR46
Artikel berikutnya Teruji Melibas Trek, Zarco Tes Nyali di Udara

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia