Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Joan Mir Yakin Suzuki Bangkit Musim Depan

Joan Mir yakin cepat atau lambat Suzuki Ecstar mampu bangkit dan mengecap kejayaan kembali seperti MotoGP 2020.

Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Ibarat anjing menggonggong, kafilah berlalu, Joan Mir tak memedulikan kritik yang diarahkan kepadanya usai gagal mempertahankan titel juara MotoGP.

Dibandingkan para pendahulunya, mungkin pembalap Suzuki itu yang punya rapor terburuk. Semusim setelah menyandang gelar bergengsi, ia tak pernah menang satu kali pun.

Prestasi terbaiknya runner-up MotoGP Styria dan Algarve. Totalnya, Mir hanya enam kali menginjak podium.

Dengan jumlah balapan lebih banyak, yakni 22, rider Spanyol tersebut masuk tiga besar lebih sedikit dari tahun lalu. Musim lalu, ada 14 lomba dan Mir mengisi podium dalam tujuh kesempatan, termasuk satu kemenangan.

Oleh karena itu, pembalap 24 tahun tersebut mengambinghitamkan pengembangan GSX-RR 2021 yang stagnan. Tak terlihat kemajuan besar dari motor sebelumnya, apalagi kalau dibandingkan dengan milik pabrikan lain.

Mengenai kritik yang dialamatkan kepadanya, Mir tak peduli. Sebab, hanya dia yang tahu kondisi internal tim.

Baca Juga:

“Memang benar bahwa saya tidak menang, tapi apa yang tidak bisa dikatakan orang adalah saya tidak memberikan 100 persen untuk motor,” ucapnya.

“Ini jelas, dan di lubuk hati terdalam, saya sangat kecewa. Tapi, saya akan tidur nyeyak sepanjang tahun karena saya tidak bisa berbuat lebih baik lagi.

“Jika seseorang yakin kepada saya, tidak masalah. Kalau seseorang mengatakan saya melakoni pertahanan gelar terburuk, silakan saja.

“Bagaimana pun, mereka harus hidup di dalam sesuatu untuk mengerti situasi dan memahami sedikit lagi sebelum berkomentar. Namun, saya tidak peduli tentang orang-orang itu, sejujurnya.”

Selain masalah motor, kosongnya kursi manajer tim selepas ditinggal Davide Brivio, juga memperburuk kondisi. Project leader Suzuki, Shinichi Sahara, jelas tak mampu menanggung lebih banyak beban.

Davide Brivio, Joan Mir, Team Suzuki

Davide Brivio, Joan Mir, Team Suzuki

Photo by: Gold and Goose / Motorsport Images

Di tengah kondisi tersebut, Mir percaya timnya bakal bangkit musim depan. Tim terbaik MotoGP 2020 itu sudah belajar dari kejatuhan musim ini.

“JIka Anda punya seorang pemenang dalam tim, juga akan sulit mengaturnya. Semua tekanan yang saya bebankan kepada diri sendiri sepanjang musim, sangat berat,” ia mengungkapkan.

“Saya pikir dari situasi yang kami jalani, yang Suzuki jalani tahun ini, kami akan lebih kuat di masa depan. Sebab, tahun ini, kami mempelajari banyak hal tentang betapa sulit mencari kemenangan di MotoGP.

“Tidak cukup melakukan apa yang harus dilakukan. Anda harus meakukan lebih demi merebut titel. Itu bukan hanya untuk pembalap saja, melainkan semua orang dalam tim.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Casey Stoner Pilih Adaptasi ketimbang Dapat Motor Terbaik
Artikel berikutnya Valentino Rossi Yakin Bagnaia-Morbidelli Bisa Berebut Gelar MotoGP

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia