Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Zarco Akui Tak Punya Waktu Istirahat

Pembalap Pramac Racing, Johann Zarco, mengatakan performanya musim ini jauh lebih baik dari ekspektasinya, tapi ia tidak bisa memanfaatkan jeda musim panas untuk beristirahat.

Johann Zarco, Pramac Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Zarco menemukan kembali bentuk terbaiknya bersama Ducati setelah mengalami kesulitan bersama KTM pada 2019 lalu.

Menggunakan Desmosedici GP spek pabrikan, pria asal Prancis itu telah meraih empat podium dalam sembilan balapan awal tahun ini. Itu membuatnya menempati posisi kedua dalam klasemen dengan tertinggal 34 poin dari Fabio Quartararo.

Kinerja Zarco tahun ini menjadi yang terbaik sepanjang kariernya di MotoGP, sejak debut pada 2017 lalu bersama Yamaha di tim satelit, Tech3.

“Hasil ini jauh lebih baik dibanding ekspektasi, lebih baik dari yang saya atakan di awal musim ini,” kata Zarco.

“Tapi, begitu Anda berada di sana, Anda perlu mengambil kesempatan ini dan itu adalah peluang terakhir saya untuk memperjuangkan gelar dan mencoba menjadi juara dunia di MotoGP.

“Jadi, jika semua datang sekarang, saya harus berpikir cerdas dan mengambilnya. Kinerja saya memang lebih baik daripada yang saya bayangkan, tetapi saya tidak bisa beristirahat hanya karena memiliki performa lebih baik.

“Saya hanya perlu menggunakan momen ini dan mengambilnya dengan baik, jadi saya cukup senang.

“Jika saya hanya memikirkan gelar, saya bisa saja mengalami kekecewaan karena kehilangan poin dari Fabio. Tapi, jika saya memikirkan kejuaraan, saya senang bisa berada tepat di belakang saya.

“Jadi, sekali lagi ini adalah pekerjaan yang bagus.”

Baca Juga:

Johann Zarco memang belum meraih kemenangan pada 2021. Namun, ia menjadi pembalap Ducati terbaik, mengungguli dua andalan tim pabrikan Ducati Lenovo, Francesco "Pecco" Bagnaia dan Jack Miller.

Namun, pria 30 tahun itu menjelaskan bahwa hal tersebut bukanlah tujuan utamanya, dan targetnya adalah mengalahkan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP).

“Targetnya adalah untuk berada di atas Fabio, bukan menjadi pembalap terbaik Ducati,” katanya.

“Berada di belakang Fabio, saya menjadi pembalap teratas Ducati di klasemen, jadi itu hal bagus tapi bukan tujuan utama.

“Dengan posisi yang bagus di kejuaraan, prioritas saya mencetak banyak poin dan bermimpi menjadi juara dunia.

“Bersama Miller dan Bagnaia, kami saling memahami dengan sangat baik dan itu berarti Ducati memiliki tiga pembalap sangat bagus yang tidak saling bertarung.”

Johann Zarco, Pramac Racing

Johann Zarco, Pramac Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Gagal Tarik Gerloff, Petronas SRT Bakal Semakin Pusing
Artikel berikutnya Bintang British Superbike Rory Skinner Masih Impikan MotoGP

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia