Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Johann Zarco Mengaku Sering Lakukan Kesalahan

Setelah memiliki awal musim yang mengesankan, Johann Zarco alami kesulitan di paruh kedua MotoGP 2021, yang menurutnya akibat pendekatan balapnya.

Johann Zarco, Pramac Racing crash

Johann Zarco, Pramac Racing crash

Dorna Sports

Johann Zarco berhasil membuat banyak orang terkesan dengan penampilannya bersama Pramac Racing di awal musim MotoGP 2021, dengan meraih empat podium dari sembilan balapan awal.

Bahkan, rider asal Prancis itu hampir meraih kemenangan pada putaran kedua, Grand Prix (GP) Doha, di Sirkuit Internasional Losail, Qatar.

Tetapi, sejak jeda musim panas, Zarco kesulitan untuk bertarung di barisan depan, dan tak mampu bersaing meraih podium.

Terjatuh di Austria dan Amerika Serikat, serta gagal mendapatkan poin di Aragon, membuatnya tertinggal jauh dari Fabio Quartararo (Yamaha) dan Francesco Bagnaia (Ducati).

Johann Zarco mengakui ada yang salah dalam pendekatan balapnya, dan ini menjadi penyebab utama dirinya gagal mencapai tujuan. Ia akhirnya harus puas menutup MotoGP 2021 di peringkat kelima.

“Tahun ini, saya memiliki peluang untuk memperebutkan titel. Memiliki awal musim yang sangat bagus dan mengakhiri paruh pertama dengan kuat,” kata Zarco.

“Sayangnya, pada paruh kedua musim tidak sesukses di awal, tapi saya mengakhiri musim dengan catatan yang bagus.

“Saya tidak tahu apakah itu karena tekanan, tapi jelas itu hanya ada dalam pikiran saya dan saya tidak dapat menerima hasil di luar 10 besar.

“Seharusnya bisa mendapatkan podium, tidak ada yang lain. Saya pikir kehilangan banyak hal karena membuat kesalahan.”

Baca Juga:

Johann Zarco mengatakan masalah arm-pump juga menjadi salah satu faktor penyebab dirinya gagal tampil maksimal di paruh kedua musim ini, meski sudah dioperasi sebelum balapan di Austin.

“Ini musim yang panjang. Kami memiliki 18 balapan, ini sebuah ritme kehidupan. Pada satu titik, secara fisik ada masalah dengan lengan saya. Tak mudah melakoni balapan dengan kondisi itu,” ujarnya.

“Setelah operasi saya merasa lebih baik dan berhasil bangkit di akhir musim. Ini hal yang sangat positif.

“Usai menjalani operasi, saya mampu untuk kembali ke level terbaik dalam balapan terakhir. Sekarang saya akan menikmati jeda musim dingin.”

Oleh karena itu, mengakhiri musim di posisi kelima dapat diartikan dalam dua cara oleh Johann Zarco. Pertama, ini hasil yang mengecewakan setelah memiliki awal musim yang mengesankan.

Tapi di sisi lain, Zarco bisa merasa bangga karena ini menjadi hasil terbaiknya selama di MotoGP.

“Pada satu titik, saya hampir kecewa karena finis di urutan kelima. Tapi ini juga positif karena itu hasil terbaik saya,” ucapnya.

“Berada di urutan lima besar bukanlah apa-apa bagi orang Prancis lainnya, apakah itu tampak seperti hasil yang kecil? Tidak, Anda harus menempatkan segala sesuatunya dalam perspektif.

“Saya juga sangat senang ada juara dunia asal Prancis. Saya juga, saya bisa memperjuangkan gelar itu tahun depan.”

Johann Zarco, Pramac Racing

Johann Zarco, Pramac Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Pol Espargaro Ingin Honda Tingkatkan Tenaga RC213V Hadapi Ducati
Artikel berikutnya Jorge Lorenzo Diundang Ikuti La 100 Km dei Campioni di Ranch VR46

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia