Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Jost Capito Lihat Gelagat Serius Volkswagen Terjun ke F1

Prinsipal Williams, Jost Capito, yakin Grup Volkswagen serius ingin terjun ke Formula 1. Gelagat itu dilihat dari seringnya pabrikan otomotif Jerman mengikuti rapat seputar aturan ke depannya.

Porsche F1 fantasy concept

Foto oleh: Camille De Bastiani

Capito pernah menduduki jabatan sebagai direktur motorsport VW antara 2012 hingga 2016. Jadi ia tahu bagaimana manuver mereka ketika akan berekspansi.

Utusan VW Group sudah menemui petinggi F1 untuk mengetahui perkembangan soal regulasi power unit terbaru mulai 2026. Beberapa pekan lalu, Vice President of Motorsport Porsche, Thomas Laudenbach, mengungkapkan sinyal positif bahwa mereka akan hadir di F1.

Capito memantau perkembangan upaya mantan tempat kerjanya itu memasuki balapan jet darat. Aturan mesin jadi pertimbangan utama Grup VW.

“Saya yakin itu sangat tergantung dengan regulasi dan regulasi mesin pada 2026 belum keluar. Saya kira itu semua tergantung pada itu,” ia menuturkan.

Baca Juga:

“Jika mereka serius, mereka sudah jadi bagian dari diskusi regulasi mesin dan saya pikir mereka tak mungkin buang waktu mengikuti pertemuan-pertemuan ini, khususnya CEO bahkan datang ke rapat-rapat itu dan tidak serius.

“Tapi pada akhirnya, itu tergantung pada regulasi final. Apabila Grup Volkswagen pikir itu masuk akal, mereka mungkin membawanya ke dewan direksi dan meminta keputusan.”

Meski belum jelas keikutsertaannya, Grup VW sudah dihubungkan dengan beberapa tim, seperti Red Bull dan McLaren.

McLaren membantah telah diakuisisi oleh Audi, yang merupakan anak perusahaan VW. Sedangkan, Red Bull yang sedang merintis usaha pemasok power unit, mungkin jadi mitra.

Porsche logo

Porsche logo

Photo by: James Holland

Capito, yang pernah menangani tim reli grup tersebut di masa lalu, ragu mereka akan membentuk skuad sendiri.

“Saya tahu selalu selalu sulit dengan tim yang terkenal, khususnya dengan tim Jerman dengan semua regulasi serikat, Anda tidak dapat menjalankan tim balap,” ucapnya.

“Ini kenapa di masa lalu, Audi bermitra dengan Joest (di Le Mans), bersama tim-tim lain, sama seperti BMW, karena sangat sulit menjalankan tim pabrikan. Itu mungkin lebih mudah kalau di luar negeri. Saya tidak tahu.

“Ketika Anda lihat Grup Volkswagen, mereka punya strategi berbeda di masa lalu. Seperti tim reli adalah tim reli pabrikan sepenuhnya, dan Porsche membentuk tim pabrikan secara outsourcing, sama seperti Audi.

“Saya tidak terlibat dengan diskusi seperti itu, tapi saya kira itu akan cukup menjelaskan untuk mengambil keputusan tepat.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Binotto Ungkap Alasan Ferrari Tak Ganti Mesin di GP Qatar
Artikel berikutnya Rela Investasi Besar, Ferrari Yakin Charles Leclerc Akan Jadi Juara F1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia