Kampanye Anti-Rasisme Tetap Prioritas Utama F1

Jelang bergulirnya musim 2020 lalu, Formula 1 meluncurkan kampanye anti-rasisme yang bertajuk #WeRaceAsOne, bertujuan untuk mengatasi masalah terbesar yang dihadapi olahraga dan komunitas global, sekaligus perang melawan Covid-19, rasisme serta ketidaksetaraan.

Inisiatif tersebut diharapkan jadi platform yang tak hanya sebagai tema satu minggu atau satu tahun, kemudian lantas menghilang saat isu-isu penting tidak lagi diberitakan.

#WeRaceAsOne sendiri akan mendukung strategi kejuaraan dunia balap mobil jet darat untuk membuat perbedaan nyata dalam olahraga F1, dan terutama bagi masyarakat.

Pada intinya, Formula 1 ingin menunjukkan, bahwa sebagai komunitas olahraga bersatu melawan rasisme, serta berbuat lebih banyak untuk mengatasi ketidaksetaraan dan keragaman.

“Diversity dan #WeRaceAsOne sebelum perlombaan dimulai akan memberi kami kesempatan untuk menggunakan menit-menit ini guna menyoroti nilai-nilai yang terkait dengan program dan subjek khusus tersebut,” tutur Domenicali dalam wawancara kepada Sky Sports F1.

Lebih jauh, bos baru Formula 1 itu menambahkan, gencarnya kampanye anti-rasisme yang digaungkan Lewis Hamilton memainkan peran kuat dalam gerakan Black Lives Matter.

Sang pengoleksi tujuh gelar juara dunia itu bahkan menggunakan platformnya untuk melawan ketidakadilan rasial.

“Yang bagus adalah para pembalap semakin menyadari, bahwa mereka adalah duta Formula 1, dalam dimensi yang berbeda,” kata Domenicali.

“Tidak hanya dalam hal keterampilan teknis, tetapi juga dalam cara mereka menyampaikan pesan yang benar tentang Formula 1. Saya pikir mereka akan menghargai itu.

“Tentu saja, kami tidak ingin berpolitik karena itu bukan urusan kami. Namun, kami ingin menonjolkan nilai-nilai masyarakat.”

We race as one logo

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images