Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Karakter Mick Schumacher Diuji Lewat Konflik dengan Mazepin

Pada musim debutnya di F1, Mick Schumacher seringkali dibuat emosi oleh perilaku rekan satu timnya, Nikita Mazepin. Menurut Nico Hulkenberg, itu ujian karakter bagi pembalap Jerman.

Nikita Mazepin, Haas F1, and Mick Schumacher, Haas F1, are interviewed after FP2

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Untuk mengarungi Formula 1 (F1) 2021, Haas memasang dua orang rookie, Mick Schumacher serta Nikita Mazepin, sehingga bisa fokus membuat mobil yang lebih kompetitif saat regulasi baru dimulai tahun depan.

Sejauh ini hasilnya sudah bisa diduga, Schumacher dan Mazepin bersaing di barisan belakang. Mereka juga sama-sama belum mampu mendulang poin. Ada banyak kesalahan pemula yang dibuat oleh keduanya.

Mick Schumacher beberapa kali mengalami crash, begitu juga Nikita Mazepin. Bahkan, keduanya sempat terlibat duel intens yang sampai membuat Schumacher kesal seperti di Grand Prix (GP) Azerbaijan dan Prancis.

Pasalnya, manuver atau taktik mengemudi yang dilakukan Mazepin berbahaya. Rookie asal Rusia ini memang sering menerima kritik terkait caranya mengendalikan mobil yang serampangan.

Baca Juga:

Walaupun demikian, menurut Nico Hulkenberg, konflik atau friksi yang terjadi dengan Mazepin telah memberikan dimensi lain dalam proses pembelajaran yang dilalui Mick Schumacher pada musim debut di Formula 1.

"Dia melalui tahun pembelajaran yang luar biasa. Ini bukanlah tahun yang mudah, tetapi saya pikir kurva belajarnya sangat curam dan stabil. Dia melakukannya dengan sangat baik," tutur Hulkenberg soal Mick Schumacher dilansir RTL.

"Dia jelas memiliki mobil yang tidak terlalu kompetitif, yang tentunya tak mudah, terutama ketika Anda dipromosikan ke Formula 1 sebagai rookie. Ada banyak tantangan dan hal untuk dipelajari.

"Dalam mobil yang tidak kompetitif, Anda pasti akan selalu terkejar di setiap race. Praktis sebenarnya Anda hanya bersaing melawan rekan setim Anda," eks pembalap Renault (Alpine) itu menambahkan.

Mick Schumacher, Haas VF-21, Nikita Mazepin, Haas VF-21

Mick Schumacher, Haas VF-21, Nikita Mazepin, Haas VF-21

Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images

Dan sejauh ini, setelah sembilan balapan F1 2021, Mick Schumacher mampu mengungguli Nikita Mazepin. Dalam tujuh race, ia selalu finis di depan sang rekan. Pada GP pembuka di Bahrain, Mazepin DNF akibat crash pada lap pertama.

Terkait Mazepin, Hulkenberg mengatakan bahwa dari sudut pandang olahraga, rookie Rusia itu mungkin bukan tolok ukur terbaik untuk Mick Schumacher.

"Mungkin (Mazepin) lebih kepada tantangan dalam hal (pengembangan) karakter (bagi Mick Schumacher) karena Anda bisa tahu ada sedikit gesekan di antara mereka di dalam tim," kata Hulkenberg.

"Ada juga beberapa situasi dalam balapan di mana segalanya tidak berjalan begitu adil untuk pembalap, tetapi terkadang memang terjadi dan itu adalah bagian dari Formula 1," test driver Mercedes dan Aston Martin itu menambahkan.

Nico Hulkenberg, saat masih memperkuat Renault F1 Team

Nico Hulkenberg, saat masih memperkuat Renault F1 Team

Foto oleh: Jerry Andre / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Simulator Ferrari: Sistem DMG Revolusioner
Artikel berikutnya Horner Bongkar Duo Pembalap Red Bull Paling Harmonis

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia