Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Kawasaki Berharap Romain Febvre Tuntaskan Penantian Gelar

Pada musim keduanya bersama tim pabrikan Kawasaki di Kejuaraan Dunia MXGP, Romain Febvre terlihat kian kompetitif. Kawasaki pun berharap ia mampu merebut gelar.

Romain Febvre, Kawasaki Racing Team

Foto oleh: KRT Stanley Leroux

Musim 2021 ini, performa kroser Monster Energy Kawasaki Racing Team tersebut memang terbilang impresif dan konsisten pada kelas tertinggi Kejuaraan Dunia Motocross, MXGP.

Dari 12 Grand Prix yang sudah digelar di MXGP tahun ini, kroser 29 tahun tersebut memang baru sekali memenangi putaran, yakni di MXGP Flanders, Lommel, Belgia. Dari 24 race, ia juga baru memenangi tiga di antaranya serta sembilan finis podium lainnya.

Namun di sisi lain, Febvre juga hanya dua kali finis di P10 atau lebih buruk. Sisanya, ia tidak pernah terlempar dari posisi tujuh ke atas.

Pada balapan terakhir, MXGP Prancis, akhir pekan lalu, Febvre mampu berada di peringkat kedua overall di belakang Jeffrey Herlings (Red Bull KTM Factory Racing), setelah memenangi Race 1 dan finis kedua di Race 2.

Baca Juga:

Dengan performa stabil seperti itu, Febvre pun kini berada di peringkat kedua klasemen dan hanya tertinggal enam poin dari Herlings di puncak klasemen.

Sejak merebut gelar MXGP pada 2015 bersama tim pabrikan Yamaha, bisa dibilang inilah musim paling kompetitif bagi kroser asal Prancis tersebut. Dengan enam putaran tersisa (12 race), Febvre jelas sangat berpeluang untuk menjadi juara dunia MXGP musim ini.

“Sulit untuk dibilang,” ucap Febvre saat disinggung apakah Kawasaki KX450-SR ini menjadi motor terbaiknya selama turun di kelas 450cc ini. “Saat memperkuat Yamaha, motor saya juga bagus.”

Hubungan Febvre dengan Kawasaki memang sangat solid musim ini. Itulah mengapa pemenang 14 GP kelas MXGP tersebut pada akhir Agustus lalu yakin untuk bertahan di Kawasaki, dua tahun ke depan.

Meskipun, status tim pabrikan Kawasaki di MXGP tahun depan tidak akan ada lagi. Posisi mereka digantikan Ice 1 Racing pada MXGP 2022.

“Saya kira performa dan kondisi fisik saya meningkat. Kami harus beradaptasi dengan motor,” ucap Febvre yang bergabung dengan Kawasaki pada 2020.  

“Pekan ini kami membuat beberapa perubahan yang bekerja bagus di Lacapelle Marival (Prancis). Saya sangat puas dengan performa motor. Itulah sebabnya saya menandatangani kontrak dua tahun lagi dengan mereka.”

Dengan posisi di klasemen dan melihat performa musim ini, Romain Febvre berpeluang menjadi kroser Kawasaki pertama yang mampu menjadi juara dunia dalam 15 tahun. Christophe Pourcel menjadi juara dunia terakhir dari Kawasaki saat menguasai kelas MX2 pada 2006.

Namun begitu, untuk merebut gelar MXGP musim ini, Febvre akan mendapat tantangan berat dari Herlings – juara dunia MXGP 2018 – serta Tim Gajser (Team HRC) yang juga kampiun MXGP 2016, 2019, dan 2020.

Menjelang enam balapan terakhir, Herlings-Febvre-Gajser menempati tiga posisi teratas dengan hanya dipisahkan 10 poin.

“Pemegang red plate untuk pemimpin klasemen umum saat ini tidak berarti karena kami sangat dekat satu sama lain,” kata Romain Febvre.

“Sungguh menyenangkan kami bertiga bisa konsisten di depan. Red plate bisa berubah setiap akhir pekan. Saya berharap gelar juara dunia bisa diperebutkan sampai balapan terakhir agar semua kroser berusaha keras memberikan segalanya sampai akhir.”

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Jeffrey Herlings Terima Permintaan Maaf Jorge Prado
Artikel berikutnya Memori 2020 Memotivasi Jorge Prado di MXGP Spanyol

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia